Posts

Showing posts with the label Bogor

Tertinggal

Image
Bismillahirrahmanirrahim Re-post dari tulisan yang aku buat di tahun 2018 di blog sebelumnya. Kadang, memang takjub rasanya membaca tulisan sendiri di masa lalu. Selamat membaca! Semoga ada ibrah yang dapat diambil. --- Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Aku pernah merasakan menjadi seseorang yang tertinggal, ketika teman-teman sekolahku sudah semester 3 di bangku kuliah dan aku memulai dari awal di semester 1. Jika ditanya bagaimana rasanya, maka jawabanku adalah, berat , iya, berat saat itu. Tetapi, lambat laun aku telah menikmati hidupku, bahwa takdirku tidak sama dengan mereka, dan bahwa itu semua harus aku lalui.  Dan pada akhirnya, aku lulus kuliah, di tahun yang sama dengan mereka. Benar, bukan sebagai sarjana, aku lulus sebagai diploma. Tetapi, adakah itu membuatku sedih dan menyesali pilihan hidupku? Tidak sama sekali. Aku tidak lagi membanding-bandingkan diriku dengan mereka, karena jalan hidup dengan kuli...

My PCOS Diary: Pantaskah Menjadi Hamba yang Tidak Bersyukur

Image
Bismillahirrahmanirrahim "Ma, kurusan ya sekarang?" kata Ulfa tadi malam di tengah perbincangan kami. "Iya Fa, aku juga bingung ini, kenapa akhir-akhir ini jadi ga suka makan," jawabku. Kemarin sore, setelah absen pulang, aku bergegas menuju Bandara Ngurah Rai untuk menaiki pesawat yang membawaku ke Jakarta. Bukan dengan biayaku sendiri tentunya, tapi karena ada penugasan pelatihan di BPPK Purnawarman. Tiket yang dibelikan tanggal 22 Juli sengaja aku reschedule menjadi tanggal 19 Juli untuk mengejar Ulfa yang pagi ini pulang ke Semarang. Sudah sepekan ini dia di Jakarta, dengan tugas negara pula tentunya. Duduk depan biar aman dari sebelah-sebelahan sama laki-laki --- Beberapa hari yang lalu, ketika kontrol, dokter pun juga bilang, "Masalahnya, kamu kurus sih, jadi bingung ini harus disuruh apa. Biasanya orang PCOS itu gemuk, cara menanganinya ya tinggal suruh dia olahraga biar berat badannya turun," kata dokter Naivah. Oke, bar...

Aku Adalah Dia di Hari Ini

Image
Bismillahirrahmanirrahim Mau berbagi tulisan yang dibuat hmm...kalau ngga salah bulan Agustus atau September 2018 hehe, Jadi dulu ceritanya lagi ada lomba cerpen dari Jejak Publisher, tema besarnya tentang teknologi gitu, genre bebas, intinya ada tentang teknologi di masa mendatang, promise me jangan ketawa baca bagian teknologinya, haha ngga pandai berkhayal tentang teknologi emang, tapi intinyaaa.... selamat membacaa! Salam dari saya seorang amateur writer . Anyway, big thanks to my jhs besties, Rizqy Rahmatyah, sudah memberi izin fotonya di post disini. Kisah di bawah ini memang sedikit banyak terinspirasi dari kisahnya doi (dengan banyak perubahan tentunya). Selamat ujian Tyaaaa, semoga berhasiiil dan semoga gelar S.Ked. nya segera jadi gelar dr. ❤ Untuk yang berkunjung ke postingan ini, sekali lagi, selamat membaca! Lagi suka banget sama bunga Kamboja, jadi mohon dimaafkan kalau banyak bunga Kamboja di blog ini hehe --- Prolog “...lalu?” tanyanya ...

Rupiah Melesu, Solusinya?

Image
Bismillahirrahmanirrahim Re-post tulisan di bulan Oktober 2018 dari blog sebelah di re-post karena kontennya yang baguus hehe --- Hulaa!! Lama tak bersua ya, heuheu Kali ini, aku akan menuliskan rangkuman Seminar Ekonomi berjudul "Rupiah Melesu, Muslim- preneur Jadi Penentu" Wah wah pasti penasaran kaan? Jadi, kurang dari dua pekan yang lalu, aku ikut seminar di STEI Tazkia Sentul. Naik apa ma kamu kesana? Apalagi hayo kalau bukan motor haha. Nekat? Ya bukan aku namanya kalau ngga nekat. Berbekal waze dan google maps  aku berangkat pagi-pagi biar ga telat, hehe. Dan aku baru tahu kalau Ciawi-Sentul itu sebenernya deket kok, cuma dipisahkan pegunungan aja. Naik turun gunung gitu deh si Mumu. Sampai aku kejebak sedikit kemacetan ketika udah turun gunung. Waktu aku noleh ke kanan, mikir keras, "ini apa sih kok macet?" trus ngelihat bangunanya kayak ga asing. Ternyataaa, itu adalah SICC :') Seneng banget bisa ke SICC lagiii dimana tempa...

Terimakasih Tanah Sunda!

Image
Bismillahirrahmanirrahim 7 Januari 2019 Sore ini, aku telah menguatkan hati Untuk berpamitan pada mereka yang dicintai Sore ini memang tidak mudah, tetapi, akan tetap menjadi episode untuk dilewati Aku memasuki ruang Renbang, berpamitan satu per satu dan mendapat banyak titipan salam untuk mereka di BDK Denpasar. Tak sengaja, aku berpapasan dengan pak Noor, sambil izin berpamitan, aku berusaha tersenyum dan menahan tangis. Ku lihat pak Soderi di dalam ruangan mengizinkan aku masuk untuk berpamitan. Panjang lebar beliau meyakinkanku bahwa ini adalah ibadah yang harus dilalui dengan ikhlas. Aku berharap bertemu dengan pak Wawan, tetapi beliau sedang tidak di tempat. Ku lihat pak Hasan yang sedang menghiburku dengan berkata, "Surabaya-Denpasar deket kok." Aku tak kuasa membendung air mata ketika harus berpamitan dengan pak Tri. Berharap bisa menyembunyikan betapa sulitnya meninggalkan Pusdiklat ini. Dan terakhir, bu Olfah menghadiahkanku sebuah buku. Dukunga...