Kemenkeu Mengajar 4 Denpasar (part 3/final part)

Bismillahirrahmanirrahim

Lanjutan...

"Ayo kita ulangi sama-sama!"

"Tugas Kementerian Keuangan adalah mengumpulkan dan menyalurkan uang...

Uang tersebut disalurkan, salah satunya ke bidang pendidikan...

Karena negara sudah baik kepada kita dengan mendukung pendidikan kita...

Cara kita berterimakasih adalah dengan...

Belajar yang rajin dan tidak boleh menyontek...

Karena mencontek adalah awal dari korupsi...

Jika kita korupsi, diri kita akan rugi...

Negara juga akan rugi."

Alhamdulillah, aku senang sekali. Sepertinya anak-anak itu paham akan apa yang aku sampaikan.

Masih pagi

Kami terus mengulang-ulang apa yang aku sampaikan tersebut, dengan tujuan agar tertanam di lubuk hati mereka.

Selesai materi yang dibawakan oleh Bimbi (olehku sih sesungguhnya hehe), aku dan Nurma memandu anak-anak itu untuk melakukan ice breaking.

Ice breaking ini kami lakukan di lapangan sekolah, supaya terkena sengat matahari dan tidak monoton.

Selesai ice breaking, kami kembali ke kelas. Aku dan Nurma kehabisan ide untuk mengisi kelas, sedang waktu istirahat masih cukup lama.

Akhirnya, anak-anak itu kami minta untuk menari tarian Bali.

Tari Gopala


Bali ini memang lain dari yang lain, bahkan Kinan pun juga mengakuinya. Kinan yang baru beberapa hari saja sudah melihat bahwa budaya Bali memang dipegang teguh di sini.

Budaya yang kumaksud adalah pakaian dan tarian.

Melihat orang memakai pakaian adat Bali memang sudah tidak asing lagi bagiku, karena tiap hari Kamis kami sebagai pekerja pun juga siswa, diminta menggunakan pakaian adat dan mayoritas menggunakaan pakaian adat Bali.

Adapun tarian, contoh di sekolah ini saja, hampir semua siswa SD nya bisa menari tarian Bali.

Baiklah, aku akui aku memang salah, memperbolehkan terjadinya tarian itu padahal ya begitulah, you know me so well, aku tidak pro dengan musik maupun tarian.

Tetapi, aku memang tidak bisa saklek dalam kondisi seperti itu.


Selesai mereka menari, kami pun beristirahat, mempersiapkan diri menuju kelas selanjutnya.

Kebahagiaan di waktu istirahat

Kelas selanjutnya yang menjadi tanggung jawabku dengan Nurma adalah kelas 2.

Hmm...cukup menarik, karena mereka masih begitu kecil.

Dan ya...

benar saja...

baru saja masuk,

kami sudah disambut oleh tangisan salah satu siswa.

Senyum siswa kelas 2


"Habis berantem..."

Hmm...ternyata gadis kecil ini menangis karena diusilin teman sekelasnya.

Kelas 2 ini lebih ramai dari kelas sebelumnya. Selain karena jumlahnya yang jauh lebih banyak, siswa di kelas ini memang rata-rata ada di usia 7-8 tahun sehingga tingkah mereka luar biasa.

Teriakanmu mengalihkan duniaku

Suara mereka pun tak kalah mencenangkan, luar bisa keras volumenya.

Saat aku dan Nurma membawakan materi yang kurang lebih sama dengan yang kami bawakan di kelas 5, suara anak-anak ini melampaui batas kemampuan suara kami 😅

Kelihatan kan gimana aktifnya

Saat aku dan Nurma menjelaskan materi pun, tingkah anak-anak ini luar biasa menguji kesabaran hehe.

Ada yang guling-guling di lantai kelas,

ada yang berlari kesana kemari,

ada yang sibuk dengan dunianya sendiri.

Wes pokoke mangkeli 🙈

Tapi memang begitulah...

Itu dunia mereka. Selama mereka bisa menikmatinya, maka tidak apa-apa.

Ruang kelas

Di sesi akhir menjelang jam 12 siang, kami meminta para siswa untuk menulis cita-citanya di kertas origami. Kertas itu kemudian kami minta untuk dibentuk menjadi pesawat. Hal ini juga dilakukan di kelas lainnya karena agenda terakhir dari kegiatan di SD ini adalah menerbangkan pesawat itu.

Siswa yang selesai membuat pesawat kami beri bendera. Bendera ini cukup dinanti-nanti oleh siswa kelas 2.

Bendera


Setelah semua siswa selesai, kami menuju lapangan sekolah untuk berkumpul dengan siswa kelas lainnya.

"Satuu...Dua...Tiga...!!" seru juru kamera dan video pertanda kami harus menerbangkan pesawat masing-masing. Ada pula yang fokus melihat drone yang terbang di atas kami.

Meriah


Cita-cita mungkin saja berubah seiring dengan bertumbuhnya mereka menjadi orang dewasa,

tetapi yang tidak boleh berubah adalah...

tekad untuk terus bercita-cita dan berusaha mewujudkannya.


Saat untuk pulang pun datang. Kami berpamitan kepada segenap warga sekolah ini.

SDN 3 Selumbung,

terimakasih pernah hadir dalam acara ini.

Sampai jumpa!

Kami melanjutkan perjalanan ke Banjar tengah untuk makan siang, dilanjut menuju Taman Ujung Bali untuk kegiatan refleksi.

Taman Ujung Bali

Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan setelah hari mengajar KM. Tujuannya untuk evaluasi, penghargaan, dll.

Di refleksi itu, aku mendapati wajah relawan lainnya yang pasti lelah, tetapi terlihat betul bahwa mereka bahagia.

Sebahagia itu ya bermain bersama anak-anak.

Terimakasih KM 4!


Selesai refleksi, kami menuju Denpasar kembali. Pukul 5 sore, mobil yang aku tumpangi telah sampai di GKN.

Aku pun menunggu Kinan yang berada di mobil lain untuk kemudian pulang ke mess.

---

Kemenkeu Mengajar 4...

Dari anak-anak kita belajar banyak hal...

Tentang keceriaan...

Tentang ketulusan...

Tentang jatuh dan kemudian bangkit kembali.

Judul kegiatan ini memang "Kemenkeu Mengajar",

tetapi sejatinya kamilah yang belajar.


Terimakasih anak-anak baik!!

Semoga jika nanti kita bertemu lagi, kalian sudah menjadi seperti apa yang kalian cita-citakan.

---

**Special thanks untuk para fotografer di SDN 3 Selumbung, foto-foto di postingan ini ada postingan lalu adalah hasil kerja mereka 🍃

---

Selesai ditulis di Renon, Bali

18 Rabi'ul Awwal 1441H.

Comments

Popular posts from this blog

Ikhtiar Persalinan Normal pada Anak Pertama

Doa Kami dalam Namamu

Assalamu'alaikum Baby H!