My PCOS Diary: Menjadi Orang Tua

Bismillahirrahmanirrahim

Pagi ini, aku menuju Bandara Soekarno Hatta untuk kembali ke Bali.

Tidak sesuai rencana awal sesungguhnya, karena tadinya pesawatku akan terbang pukul 16.25 WIB.


Pagi ini


Sudah lebih rapi ketimbang waktu berangkat

Aku me-reschedule penerbangan karena ada hal penting yang tidak ingin aku lewatkan.

Apakah itu?

Parenting Webinar oleh mamapapa.id tentang

"Menderita PCOS, Apakah Bisa Hamil?"


---

Webinar ini disajikan live di youtube dan instagram pukul 16.00 WIB

yang mana jika aku keukeuh terbang pukul 16.25 WIB, aku akan kehilangan kesempatan menyimaknya.


Rasa-rasanya sangat sayang jika aku tidak menyimak langsung terkait penjelasan dokter tentang hal tersebut.

Sebagaimana pernah aku tulis di serial sebelumnya, aku sudah tahu jawabannya adalah bisa,

hanya saja,

aku ingin mendengarnya sekali lagi,

sekali lagi,

dan sekali lagi.

Dan aku ingin mendapat penjelasan ilmiahnya lagi.

---

Baik, terkait catatan webinar mungkin akan aku post setelah postingan ini,

sambil menunggu postingan versi youtube yang bisa aku save di postingan blog.

Cukup banyak informasi yang aku dapat lewat webinar itu,

walau awalnya ketika menyimak,

aku sedikit menangis.

---

27 Juli 2017,

saat itu hari Jum'at,

masih mengenakan seragam batik dan jaket merah MBM,

aku menuju kawasan toko bunga.

***

Dear mom,
.
Aku pernah berjanji untuk membuat Ibuk bangga. Dan saat ini, aku sedang berusaha mempertahankan janjiku.
.
Aku tahu, bukan uang dan kekayaan yang Ibuk harapkan, tetapi kabar dan kondisi kesehatan yang baik yang selalu Ibuk nantikan.
.
Di usia yang memasuki 20-an tahun, aku tahu banyak sekali hal yang sulit untuk aku pilih, maka aku berharap, Ibuk tak akan pernah berhenti mendoakan aku, agar Allah menggerakkan hatiku untuk memilih pilihan yang tepat, agar apa yang aku pilih adalah hal yang terbaik dalam hidupku.
.
Aku yakin, Ibuk adalah seseorang yang doanya mudah menembus langit. Tolong, doakan aku agar selalu ada dalam lindungan-Nya. Aamiin.

Dari aku, disini, yang sangat merindukan Ibuk.
5 Dzulqo'dah 1438H // 27 Juli 2017

#asikPKLudahmauselesai #inginsegerapulang #inginpelukibuk #inginbuatibukbangga @ Terogong, Jakarta Selatan

Pakai kamera HP

Pakai kamera HP juga


***

Diingatkan oleh facebook terkait postingan itu,

dua tahun yang lalu.


Rasanya, kalau mengingat kejadian-kejadian di tahun 2017 (Semester 6, PKL, tes TKD, yudisium, wisuda) dan mengingat kelanjutannya saat ini,

sakit sekali :')

sangat sakit.

Tak kusangka akan se-sakit ini rasanya.

Dan tak kusangka, rasa bahagia saat itu menjadi begitu kelabu saat ini.

---

Membaca pesan yang aku tulis sendiri saat itu,

aku pun tersadar.

Ada begitu banyak hal yang telah ibuk korbankan untukku

di tengah banyak keterbatasan kondisi kami.

Ada begitu banyak air mata yang ibuk sembunyikan dariku,

agar aku tak ikut menanggung rasa sedih yang beliau rasa.

"Bukan berarti hanya karena kamu tidak melihat, maka itu tidak terjadi,

air mata orang tua contohnya."



---

"Melahirkan (seorang anak) itu pekerjaan sekali saja, tetapi mengurus anak adalah pekerjaan seumur hidup."


Dibalik banyak hal yang sedang terjadi saat ini,

dibalik semua pikiranku akan PCOS,

aku ingin bertanya kepada diriku sendiri,

"Apakah aku sudah siap menjadi ibu?"


Rasanya, sangat ngga pantas,

jika aku terus-terusan memikirkan hal yang telah menjadi takdirku

dan mengesampingkan hal yang akan menjadi tanggung jawabku.

---

Perkara punya anak atau tidak,

aku tidak akan ditanya tentang itu,

karena itu murni hak Allah.

Allah memberi amanah kepada siapa yang Allah kehendaki.


Tetapi perkara menjadi ibu yang baik atau tidak,

sudah pasti aku akan ditanya oleh Allah.

dan bisakah aku selamat dari pertanyaan tersebut jika hari ini aku tidak kembali mulai memperjuangkannya?

---

Ditulis sebagai pengingat untuk diri sendiri,

27 Dzulqodah 1440H.

Comments

Popular posts from this blog

Ikhtiar Persalinan Normal pada Anak Pertama

Doa Kami dalam Namamu

Assalamu'alaikum Baby H!