Semua Hebat pada Bidangnya

Bismillahirrahmanirrahim

Dulu aku berpikir, anak yang pemberani itu baik, anak yang pemalu itu buruk.

Anak yang pandai akademik itu baik, tidak pandai akademik itu buruk.

Anak yang aktif itu baik, anak yang pendiam itu buruk.

Otakku terlalu mudah menghakimi bahwa sesuatu itu hitam dan kebalikannya putih.

Namun, ternyata akulah yang tidak paham kebesaran Allah dalam menciptakan makhluk-makhluk-Nya.

Sekolah Karakter Imam Syafi'i

---

Dua hari ini, Alhamdulillah dapet kesempatan belajar langsung ke Ustadz Abdul Khaliq di Semarang.

Acara ini diikuti oleh guru-guru sekolah BISA Jakarta Barat dan rombongan kami dari Surabaya.

Sebagai orang yang sangat antusias dengan dunia belajar mengajar, aku sangat senang dengan acara ini. Terlebih, kami berdua memang suka mendengarkan ceramah Ustadz Abdul Khaliq lewat web radio Mutiara Qur'an.

Walau sebenarnya konten materi yang diajarkan kurang lebih sudah pernah aku ketahui, tetapi kali ini rasanya beda. Aku bisa terjun langsung belajar di hadapan ahlinya tanpa beban berat memikirkan pekerjaanku sebagai abdi negara. Benar-benar merasa this is me.

Mapping bakat

---

Sebagaimana Allah menciptakan manusia dengan fisik beragam, Allah juga menciptakan bakat belajar, bahasa cinta, dan bakat yang beragam pada tiap makhluk-Nya.

Contohnya aku. Aku diberi bakat analyst, arranger, commander, distributor, educator, evaluator, dan motivator.

Namun, aku tidak diberi bakat marketer, producer, restorer, safekeeper, strategist, synthesizer, dan visionary.

---

Alhamdulillah, melalui ini aku jadi bisa memaklumi hal yang nampak sebagai kekurangan di mataku dari suamiku.

No. Itu bukan kekurangannya. Itu adalah bakatnya yang memang  berbeda dari bakatku. 

Dan menariknya, di acara kemarin, hasil temu bakat suamiku dan bakatku dianalisis langsung oleh ustadz. Setelah dibandingkan, kami memang benar-benar cocok. Saling mengisi dan melengkapi satu sama lain.

Ga kebayang kalau uwe nikah ama orang yang sama persis kayak uwe. Bisa-bisa berantem terus mempertahankan ego masing-masing.

Ga kebayang juga kalau suami uwe nikah ama orang yang sama persis sama dia. Bisa-bisa ga ada yang ngingetin buat maju dan berprogres lebih terstruktur.

Pantesan uwe kalau nyari tutup panci kok susah ketemu. Sedangkan manggil suami uwe minta cariin tutup panci langsung ketemu, wkwkwk.


---

Masyaa Allah.

Allah benar-benar hebat dalam menjodohkan manusia. Kalau dipikir-pikir, kok bisa ya aku mau nikah sama dia. Kok mau ya aku memilih orang yang ga aku kenal dengan baik sebelumnya. Orang yang sudah bertahun-tahun tidak keep in touch dan tidak aku tahu lagi kabarnya.

Benar-benar hanya Allah yang tahu apa yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya. 

Jadi, kalau kamu gagal nikah sama orang, ga usah murung. Sesimpel karena dia bukan pelengkapmu, bukan orang yang bisa mengisi kekurangan-kekuranganmu, bukan orang yang mengisi puzze kehidupanmu.

---

Ditulis di jalan Semarang-Demak,
29 Jumadil Tsani 1443H

Comments

Popular posts from this blog

Ikhtiar Persalinan Normal pada Anak Pertama

Doa Kami dalam Namamu

Assalamu'alaikum Baby H!