My PCOS Diary: Alhamdulillah 'Ala Kulli Hal

Bismillahirrahmanirrahim

Doa yang aku panjatkan di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, doa yang aku ulang-ulang di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, doa yang terus aku minta di hari Arafah, Alhamdulillah doa itu Allah kabulkan.

Untuk pertama kalinya dalam hidup, kami melihat garis dua itu dengan izin Allah.

Sarapan sehatku

Ya, akhirnya kami melihatnya. Kami melihatnya ketika janin kami telah keluar karena keguguran. Qadarullah wa ma sya'a fa'ala.

Aku yang selama ini sdh hamil kurang lebih 5 pekan tidak menyadari kehamilanku. Hal ini mungkin juga disebabkan karena bulan September ini aku berdarah di hari-hari yang sesuai dengan tanggal haidku sehingga aku pikir itu adalah haid.

Qadarullah, ternyata itu adalah janinku yang tidak kuat dan sudah menunjukkan tanda-tanda mau gugur.

RSIA Cempaka Putih

Puncaknya terjadi tanggal 16 September 2022 lalu ketika aku merasa perutku sangat sakit. Aku pikir itu adalah sakit karena haid walau selama ini ketika haid Alhamdulillah aku tidaka pernah merasa sakit.

Rasanya sakit sekali seperti diprekas degan prekasan yang kuat. Pagi harinya, tanggal 17 September 2022, aku begitu terkejut ketika mendapati segumpal daging padat dengan ukuran satu jari jempol keluar. Aku tidak mengerti itu apa. Karena selama ini aku berpikir aku sedang haid, aku sama sekali tidak ada pikiran untuk test pack.

Intuisi keibuanku mengatakan itu adalah janinku. Dan benar saja, setelah meminta saran dari dr. Rizqy Rahmatyah yang juga teman sekolahku, aku disarankan segera test pack dan segera ke obgyn.

Betapa kagetnya aku ketika melihat dua garis itu. Iya, dua garis yang kami nanti selama ini. Dan aku baru menyadarinya ketika janinku telah diambil kembali oleh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

"Aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, wahai Rabbku." - QS. Maryam: 4

Yaa Rabb, dengan kekuasaan-Mu, Engkau tunjukkan bahwa aku bisa hamil alami. Aku yang pernah divonis dokter harus menjalani bayi tabung ini akhirnya bisa hamil alami. Terima kasih Yaa Allah, terima kasih telah memberi aku harapan besar bahwa hamil alami bagi orang sepertiku adalah hal yang sangat mungkin.

Perjuangan kami berlanjut dengan diharuskannya kuret karena ada jaringan yang tersisa. Di tengah kesulitan ini, Allah kirimkan orang-orang baik yang mengelilingi dan siap terus mendampingi.

Aku ucapkan terima kasih kepada ibuku yang tidak lelah menemani ketika suamiku bertugas. Maafkan kesalahan-kesalahan adik ya Buk. Maafkan adik yang pernah bersikap tidak baik pada ibuk. Sungguh proses hamil dan keguguran ini membuat adik sadar bahwa adik memang diminta menjadi anak yang lebih baik dulu sebelum diberi amanah anak.

Dan terima kasih untuk suamiku yang tidak pernah mengeluh dalam mendampingiku. Terima kasih untuk tetap kuat ketika aku lemah dan butuh dikuatkan. Maafkan aku yang mungkin masih jauh dari proses belajar menjadi ibu. Kejadian ini membuat aku sadar bahwa aku harus lebih berhati-hati dalam bertingkah laku karena aku tidak pernah tahu kapan nyawa janin itu dititipkan di rahimku. Dan bukankah segala perilakuku akan mempengaruhi janin kita? 

---

Pada akhirnya aku ingin mensyukuri bahwa hal ini pernah terjadi. Bahwa memang menjadi ibu penuh berjuangan. Tidak boleh takut jarum, tidak boleh takut melahirkan, tidak boleh takut sakit dalam menyusui.

Semoga Allah membimbingku menjadi orang yang jauh lebih baik dan semoga Allah memampukan kami menjadi orang tua yang baik, Aamiin.

Ditulis di Ruang Mawar 2 RSIA Cempaka Putih Surabaya
Menjelang subuh, di bawah sayup-sayup keteduhan
22 Safar 1444H

Comments

Popular posts from this blog

Ikhtiar Persalinan Normal pada Anak Pertama

Doa Kami dalam Namamu

Assalamu'alaikum Baby H!