Harus Bersama Laki-laki
Bismillahirrahmanirrahim
Rasa aman. Barangkali inilah yang akan selalu perempuan cari.
Hari ini setelah menghadiri acara di Rumah Belajar Pejaten Barat, suamiku mendadak tidak bisa ikut ke Blok M karena sakit.
Kami yang tadinya mau menginap di masjid jadi memutar otak agar suamiku mendapat tempat yang nyaman untuk istirahat. Alhamdulillah, kami mendapat hotel Red Doors yang dekat dengan Blok M.
Setelah sampai di hotel dan suamiku bisa istirahat dengan nyaman, dia memperbolehkanku berangkat kajian. Pukul 16.02 WIB aku berangkat kajian ke blok M yang jaraknya kurang lebih 1 km dengan jalan kaki karena aku tidak mau digonceng abang gojek.
Berjalan sendiri di sore hari tidak menjadi masalah bagiku. Sekitar 20 menit sejak aku meninggalkan hotel, aku duduk di blok M menunggu kajian mulai.
Kajian kali ini cukup seru karena bertemu Ulfa, Arifah, dan Kak Mia. Aku juga bertemu Kak Riska untuk pertama kalinya.
Namun, ketika malam datang dan kajian bubar, rasa takut tiba-tiba menyergapku. Padahal sebelumnya, aku ingin menghabiskan waktu di Blok M lebih lama untuk sekedar makan bersama Ulfa. Karena jujur, aku tidak tahu lagi kapan bisa ke sana lagi.
Namun, aku takut pulang jalan kaki seorang diri. Aku takut disakiti orang lain di jalan karena jalanan gelap.
Iya, aku terbiasa jika butuh keluar malam selalu dengan suamiku. Sekalinya aku harus sendiri seperti malam ini, aku takut sekali.
Perempuan memang fitrahnya ingin dilindungi. Aku benar-benar merasa tidak aman ketika melangkahkan kaki. Lajuku semakin cepat karena ingin segera sampai.
Sesampainya di hotel aku merasa aman kembali, Alhamdulillah. Ternyata benar, menjadi independen itu tidak enak. Aku sudah nyaman seperti ini, menjadi perempuan yang kemana-mana harus dengan laki-laki.
---
Selesai ditulis di Jakarta Selatan, 17 Syawwal 1444H
My comfort zone |
Love this booth |
Dulu pulang sendiri set.10 malem berani, skrg jam 8 malem udh ketakutan |
MasyaAllah..insigthful banget
ReplyDelete