Enam Tahun Berlalu...

Bismillahirrahmanirrahim

Pagi ini aku datang ke Mazaya untuk workout. Lalu aku menyadari ada fakta menarik bahwa tepat hari ini enam tahun yang lalu juga hari Jum'at. Hari dimana akhirnya dinyatakan lulus kuliah.

Bunga yang sama yang aku bawa waktu wisuda UT #TetepHemat



Iseng banget coba buka-buka tulisan lama waktu lulus kuliah dulu. Daan...Ketemulah tulisan ini...

Dia adalah seorang kelahiran '96 yg lulus SMA pada tahun 2013. Bercita-cita menjadi seorang dosen sekaligus ilmuwan karena mencintai ilmu kimia murni tetapi orang tuanya berharap dia menjadi seorang dokter.

Tidak menemukan titik temu, akhirnya dia memutuskan pindah ke Bintaro pada 2014 dengan setengah hati.
Ancaman DO telah membuatnya lupa akan mimpinya untuk menjadi seorang ilmuwan dan dia berjanji untuk berusaha lulus dari kampusnya di Bintaro.
Kampusnya telah membuat dia yg dulunya sangat ambis dan berusaha memperoleh nilai yg tinggi untuk tiap pelajaran menjadi seseorang yg sangat bersyukur dgn dinyatakan lulus dari tiap semester.
Kampusnya telah berhasil membuat dia sadar apa guna menjadi pohon yg menjulang tinggi jika tdk bisa menjadi pohon yg rindang.

Dulu, dia sangat ingin melanjutkan kuliah S2 ke Jepang dgn disiplin ilmu Kimia murni. Saat ini, keinginannya telah berubah. Dia sadar, fitrahnya sebagai perempuan adalah bukan tentang karir, bukan tentang bersaing dalam hal jabatan dan kekayaan, keinginanya sederhana, menjadi ibu yg selalu ada untuk anak-anaknya kelak dan memastikan anak-anaknya tumbuh dalam asuhan yg sesuai.

Dia sedang belajar banyak hal. Belajar hal-hal yg diluar buku pelajaran. Belajar membangun komitmen dgn diri sendiri, belajar ini dan belajar itu, dan dia memang sangat butuh untuk diingatkan untuk terus dan terus belajar.

Dia ingin mengucapkan terimakasih, kepada para dosen yg telah membimbingnya selama 3 thn perkuliahan, kepada STANers 2014 terutama teman-teman jurusan Akuntansi, khususnya 1-2 G, 3-4 A, dan 5-6 V yg perlahan-lahan membantunya menjadi seseorang yg lebih tangguh untuk mengghadapi kehidupan.
Dia juga ingin mengucapkan terimakasih kepada siapapun yg telah hadir dlm hidupnya selama 3 thn perantauan yg dia yakin tiap pertemuan dan perpisahan pasti memberikan pelajaran untuk dimaknai.

Terakhir, dia tidaklah sempurna, dia banyak salah dan kekurangan, maka dia memohon maaf atas kesalahan yg dia lakukan baik sengaja maupun tidak sengaja. Jika ada yg baik dari dirinya, maka ambil dan tirulah, jika banyak keburukan dari dirinya, maka buang jauh-jauh dan jgn ditiru.

Salam hormat dari dia,
Rahma Aziza Fitriana, A. Md. Ak.

#yudisium

---


Mazaya pagi ini

Membaca tulisan ini jadi tersadar bahwa ternyata sudah ada banyak sekali hal yang dilewati selama enam tahun terakhir.

21 years old me never knew that adult life would very challenging.

Iya, aku di usia 21 tahun tidak tahu bahwa hidup akan semengejutkan itu. Aku tidak tahu bahwa fase hidup benar-benar akan tidak terduga dan benar-benar tidak bisa disamakan dengan teman-teman yang lainnya. Aku yang selama sekolah dan kuliah selalu mengalami fase hidup yang sama dengan teman-teman mendadak kaget luar biasa ketika 'tertinggal' secara kasat mata. 

Aku di usia 21 tahun tidak tahu akan penempatan di Bali setahun berikutnya.
Aku di usia 21 tahun juga tidak tahu akan menikah dengan teman semasa sekolah yang sudah lama tak berjumpa.
Aku di usia 21 tahun tidak pernah menyangka akan bisa resign kurang dari lima tahun bekerja.
Aku di usia 21 tahun juga tidak mengira kisah resignku akan dibukukan dan dibaca orang-orang yang membutuhkannya.
Aku di usia 21 tahun tidak pernah tahu bahwa jalan kesembuhan akan Allah bukakan dengan begitu mudah setelah kembali ke Surabaya.
Aku di usia 21 tahun pun tidak pernah tahu bahwa -dengan izin Allah- bisa hamil alami tanpa bantuan obat atau kecanggihan medis lainnya.
Dan aku di usia 21 tahun tidak pernah menyangka akan menjadi guru Bahasa Arab yang belajar banyak dari murid-muridnya.

Iya, aku sama sekali tidak tahu. Aku tidak tahu bahwa hidup akan begitu berliku dengan segala dinamikanya.

---

Enam tahun berlalu dan aku ingin bertanya pada diriku sendiri adakah usia ini bermanfaat atau malah sebaliknya?

Karena bisa jadi kehidupan ini tidak lama lagi. Adakah aku telah menjadi hamba yang bersabar dan bersyukur?

Adakah aku telah memaknai kata 'sabar' dan 'syukur' itu sendiri?

Karena yang namanya nikmat dan ujian pasti akan Allah pergilirkan. Dan kita pun tidak bisa menghindar dari apa yang telah Allah tetapkan.

---

Ditulis ketika menyadari telah menyelami begitu banyak ibrah kehidupan
29 Safar 1445H


Comments

Popular posts from this blog

Ikhtiar Persalinan Normal pada Anak Pertama

Doa Kami dalam Namamu

Assalamu'alaikum Baby H!