Tiba-tiba Webinar
Bismillahirrahmanirrahim
"..dan bila telah selesai dengan satu urusan, bergegaslah dengan urusan yang lain..."
Alhamdulillah, segala ke-hetic-an di bulan ini berakhir sudah. Sama sekali tidak terpikir sebelumnya akan mengadakan webinar tentang keuangan. Ternyata memang manusia bisa berubah ya. Aku yang dulu menghindari pembahasan terkait keuangan karena presepsiku tentang Akuntansi masih negatif saat itu, kini malah berubah menjadi berapi-api ketika membahas Akuntansi.
Iya, aku jadi mengerti mengapa aku harus kuliah di STAN. Karena ternyata ilmunya memang dibutuhkan orang-orang.
Dan aku diberi kemampuan untuk menjelaskan sesuatu. Maka benarlah bahwa hikmah kehidupan bisa jadi akan terungkap bertahun-tahun setelah kejadian itu berlalu. Aku yang dulu mempertanyakan mengapa jalan hidupku sangat rumit untuk dimengerti, akhirnya perlahan menemukan jawaban-jawaban itu.
Hai Rahma, ingatkah kamu di tahun 2018 dulu kamu ingin ikut sekolah muamalah? Kamu ingin menjadi Ustadz Erwandi versi perempuan untuk membantu banyak perempuan di luar sana terkait bisnis dan muamalah mereka. Karena kamu tahu bahwa bagaimanapun bertanya kepada seorang ustadz bagi seorang perempuan adalah hal yang kurang nyaman.
Mimpimu itu perlahan redup kan? Perlahan kamu lupa akan keinginan itu. Kamu sakit hati dengan jalan hidupmu yang dulu kamu pikir begitu rumit itu. Kamu pindah ke Bali dan melupakan segalanya. Bahkan kamu tidak mau lagi berurusan dengan hal yang berkaitan dengan keuangan.
Namun, ternyata kepulanganmu ke Surabaya telah mengubahmu. Perlahan, mau tidak mau, suka tidak suka, kamu butuh akan Ilmu Akuntansi yang dulu kamu hindari. Pada akhirnya kamu bisa melihat dari sisi yang berbeda kan? Kamu bisa memahami bahwa ilmu ini jika dipakai di jalan yang benar maka akan membantu banyak orang.
Dan kini lihatlah. Lihatlah bagaimana Allah menuntunmu untuk kembali memeluk mimpi itu. Mimpi yang lama terkubur. Mimpi yang lama kamu lupakan.
Iya Ma, Allah tidak mungkin main-main dalam menuntunmu meninggalkan UI, Unair dan UGM untuk kemudian memilih STAN. See? Kamu hanya butuh sabar untuk tahu segala hikmah yang terjadi dalam hidupmu.
Iya, Allah telah begitu baik kepadaku. Jujur, tanpa kerja kantoran pun, Alhamdulillah aku bisa earn money dari rumah lewat Ilmu Akuntansi ini. Karena membuat Laporan Keuangan bisa dikerjakan dari rumah. Aku tidak tahu jika dulu aku tetap belajar di jurusan yang dulu, bagaimana cara aku menerapkan ilmu-ilmu itu dari rumah? Toh hakikatnya ilmu-ilmu tersebut lebih maksimal dikerjakan di luar rumah.
Hadza min Fadhli Rabbi.
Alhamdulillahiladzi bini'matihi tatimush shalihaat.
Terima kasih aku ucapkan kepada siapapun yang membantuku dalam penyelenggaraan webinar ini. Kepada peserta yang berkenan mendaftar, kepada tamu undangan yang berkenan hadir, kepada Dek Amira yang berkenan menjadi tempat pertanyaanku, kepada channel-channel youtube yang menjadi inspirasiku, kepada Mbak Yovie yang membantu berbagai macam teknis, kepada ibu yang selalu mendoakanku, dan tentunya kepada suami yang 24/7 menjadi support systemku.
Aku masih ingat bahwa H-1 webinar aku menangis sejadi-jadinya karena emosi yang tidak stabil dan mengira bahwa webinarku akan berjalan buruk. Kala itu suami mengatakan, "Ibarat mau tanding bola, udah latihan berbulan-bulan, masa karena satu kendala terus satu tim ga jadi main? Kamu udah sejauh ini, tinggal jalani finishnya. Masa mau berhenti sekarang?"
Iya, bulan Oktober ini terasa begitu cepat bagiku karena adanya webinar ini. Setiap hari aku berusaha berprogres menyiapkan segala sesuatunya. Mulai dari membangun akun @muslimahfinance.id, membuat poster, , membuat form pendaftaran dengan caption dibuat sendiri, trial error membuat template Laporan Keuangan agar mudah dipahami pemula, mencari bahan materi agar valid, mengurusi pendaftaran peserta, hingga pada akhirnya menyadari tak sanggup jalan sendiri lalu mengajak Mbak Yovie untuk membantu beberapa hal.
Alhamdulillah. Postingan ini aku tutup dengan rasa syukur bahwa memang benar rezeki itu datang dari arah yang tak disangka-sangka. Dan rezeki itu tak melulu soal uang. Kesempatan, wawasan, relasi, itu juga rezeki.
Segala puji hanya milik Allah yang memberi aku kesempatan melakukan ini. Saatnya berhenti. Saatnya kembali fokus kepada si jabang bayi Insyaa Allah.
Terima kasih ya Nak sudah ikut ibu melakukan berbagai ke-hetic-an selama sebulan ini. Terima kasih sudah aktif bergerak di dalam sana. Kita berjuang sama-sama ya Insyaa Allah.
Ditulis di ruang tamu
15 Rabi'ul Tsani 1445H
Comments
Post a Comment