IOUCRIS 2025: Pengalaman Konferensi Pertama!!
Bismillahirrahmanirrahim
Ketika aku juga udah ga terlalu berharap sama konferensi ini, Alhamdulillah dini hari tanggal 23 April dapet email bahwa abstrakku diterima. Huaaaa!!!!
Bikin materi presentasinya pun juga tantangan tersendiri buat aku karena papernya ini sekitar 5500 kata tapi slide presentasi tidak boleh lebih dari 20 hehe. Dan jangan lupa aku juga punya kewajiban lain seperti mengurus anak, rumah, dan mengajar. Akhirnya sebisa mungkin bikin slide dengan menggunakan slide-slide presentasi webinar terdahulu sebagai templatenya. Alhamdulillah selesai di pagi hari sebelum presentasi.
Pun demikian saat presentasi. Tantangan luar biasa karena hanya diberi waktu maksimal 15 menit. Bener-bener ngebut njelasinnya karena kalau ga selesai dalam waktu 15 menit bakal dipotong dan aku jadi ga bisa menyampaikan ide ini secara utuh.
Terharu banget temen-temenku dateng buat liat presentasiku. Masyaa Allah. Semoga jadi ilmu yang bermanfaat baik bagi yang berbicara maupun yang mendenger. Untuk yang mau lihat slide presentasinya bisa ke sini.
Setelah menyelesaikan webinar menulis esai ilmiah di tanggal 12 April 2025 yang lalu, aku ikut acara IOU tentang tips menulis abtrak. Tujuan awalnya ya karena mau belajar menulis ilmiah. Butuh insight baru dari orang lain yang jauh lebih berpengalaman.
Namun, siapa sangka? Keisenganku ini membawaku kepada salah satu mimpi yang belum pernah terwujud selama ini.
NB: Ketika kalian memutuskan membaca tulisan ini, tolong jangan dilihat dari kacamata iri ya ✨
Aku menulis ini sengaja di blog karena ingin menyimpan memori. Blog adalah rekam jejak banyak episode kehidupanku. Aku tidak menceritakan kisah ini dengan detail di Instagram karena sudah merasakan efek hasad dari orang lain.
So, here we go!
Kadang mikir kuliah lagi buat apa? Tapi emang dengan kuliah aku jadi ga banyak buang-buang waktu di medsos biidznillah |
Dulu saat kuliah di STAN, aku sangat ingin aktif menulis ilmiah. Aku ingin ikut komunitas yang mengantarku ke konferensi satu hingga konferensi yang lain. Sayangnya memang budaya menulis ilmiah belum terbangun dengan baik di kampusku saat itu.
Menurutku karena mungkin mahasiswa STAN mempertanyakan manfaat aktif menulis ini untuk apa jika nantinya menjadi PNS yang memang tidak dituntut banyak menulis ilmiah? Dan dari sisi aku sendiri, walau aku pernah mencari-cari informasi kegiatan kepenulisan di luar kampus, pada akhirnya aku tidak berani aktif menulis ilmiah karena jujur akan memakan waktu belajarku dan aku sangat takut DO kala itu.
Bahkan, saking takut DO jika aku tidak fokus hanya belajar saja, ketika ikut seleksi Mahasiswa Berprestasi STAN 2016 dan sampai hampir di tahap akhir, aku memilih memundurkan diri karena saat itu ada di tahap seleksi menulis ilmiah dan aku takut waktuku tersita ke sana.
Berat ya jadi mahasiswa STAN? Tekanan psikologisnya kerasa banget karena dikit-dikit ancamannya DO hehe #curhat
Satu-satunya pengalaman menulis di kampus saat itu adalah di semester 5. Pernah ada seleksi untuk mewakili STAN mengikuti perlombaan Esai Nasional 2016. Kalian bisa membaca tulisan itu di sini. Walau tulisan ini sangat jauh dari kata baik, tetapi aku bangga karena aku pernah mencoba. Pengalaman ini membuat aku punya pengalaman baru untuk mencari data sampai ke Kantor Pusat Kemenkeu saat liburan semester.
Ini dia tulisannya. Mangga bisa klik link di sini buat baca tulisan Rahma 9 tahun yang lalu |
Baik, kembali lagi ke acara IOU. Di acara itu, aku diajarkan tentang cara membuat abstrak yang baik agar lolos konferensi. Kebetulan, IOU sendiri akan mengadakan konferensi dan mahasiswa IOU tidak perlu membayar jika berminat mengikutinya. Namun, deadline pengumpulan abstraknya sangat mepet. Kala itu sudah tanggal 14 April malam dan abstrak harus dikumpulkan tanggal 20 April.
Bayangkan saudara-saudara, ide apa yang harus aku ikut sertakan dalam waktu sesingkat itu?
Biidznillah, Allah beri aku taufiq dan petunjuk menjadikan rencana tugas esai Psikologi Perkembangan Masa Hidup untuk diikutkan ke perlombaan ini. Btw, di IOU itu ada tugas menulis esai untuk hampir tiap matkul. Dan waktu itu belum ada satu pun tugas esaiku yang selesai. Hanya baru rencana tulisan saja.
Aku sangat ingin menulis tentang "Dampak Negatif Penggunaan Instagram pada Pengasuhan" karena memang aku merasakan dampak negatif itu. Emang asiknya belajar di Psikologi Islam tu bener-bener bisa me-relate-kan sama kehidupan pribadi. Aku pingin nulis tema ini biar ga kebanyakan buka Instagram.
Trus, Alhamdulillah, aku keinget mata kuliah Psikologi Islam tentang konsep mengendalikan jiwa. Yang mana kebetulan juga aku pernah baca Tafsir Ijmali tentang resep bahagia di Surat Thaha. Jadilah, sekalian aja aku juga pingin nulis solusinya dari perspektif Psikologi Islam dan pada akhirnya judulnya jadi ini
Ini tu aslinya konferensinya dalam Bahasa Inggris, tapi ada sesi khusus Bahasa Indonesia Alhamdulillah.
Alhamdulillah, walau full peper nya belum jadi, akhirnya di tanggal 19 April aku mengumpulkan abstraknya dulu. Habis ngumpulin abstrak, aku bilang ke suami, "Ga ada harapan (lolos) kayaknya" karena aku ngerasa ideku jelek banget. Dan suami yang udah biasa denger aku berkecil hati kek gitu cuma meng-iya-kan aja xixixi. Padahal pasti dia geregetan dan gemes liat aku kayak gitu.
Setelah mengumpulkan abstrak, aku berhenti nulis paper sejenak dan mulai fokus kuliah lagi. Ya gimana ya. Aku ngerasa kayaknya ga lolos gitu jadi ngapain aku lanjutin tulisannya kalau ga lolos? Padahal waktu itu tulisannya udah sekitar 75%.
Alhamdulillah gara-gara ikut acara IOU jadi paham bikin abstrak yang baik tu gimana. Ngedit ini di perjalanan motor pas dibonceng suami dari rumah ke rumah mertua sambil gendong Hafshah. |
Ngumpulin abstrak pas lagi di rumah mertua |
Ketika aku juga udah ga terlalu berharap sama konferensi ini, Alhamdulillah dini hari tanggal 23 April dapet email bahwa abstrakku diterima. Huaaaa!!!!
Pas suamiku tahu, dia bilang kurleb, "Itu tu yang katanya ga ada harapan" xixixi.
Karena udah dapet email, ini mah ga bisa main-main lagi. Kudu banget all out nulisnya. Kudu banget menyelesaikan apa yang sudah dimulai. Karena konferensinya tanggal 3 - 4 Mei 2025 dan waktu itu udah sekitar tanggal 24 April, aku cuma punya sedikit waktu untuk menyelesaikan full paper nya. Gedubrak gedubruk ga tu? Sebenernya iya tapi lagi-lagi, aku seneng menjalaninya karena aku merasa jadi teralihkan dari buang-buang waktu di medsos.
Ga lama kemudian, muncul jadwal presentasinya.
Dapet jadwal sore hari |
Bikin materi presentasinya pun juga tantangan tersendiri buat aku karena papernya ini sekitar 5500 kata tapi slide presentasi tidak boleh lebih dari 20 hehe. Dan jangan lupa aku juga punya kewajiban lain seperti mengurus anak, rumah, dan mengajar. Akhirnya sebisa mungkin bikin slide dengan menggunakan slide-slide presentasi webinar terdahulu sebagai templatenya. Alhamdulillah selesai di pagi hari sebelum presentasi.
Ngambil template ini dari webinar persiapan dana haji setahun yang lalu |
Alhamdulillah Allah mengkondisikan Hafshah tidur saat ibunya menyelesaikan bahan presentasi ini |
Pun demikian saat presentasi. Tantangan luar biasa karena hanya diberi waktu maksimal 15 menit. Bener-bener ngebut njelasinnya karena kalau ga selesai dalam waktu 15 menit bakal dipotong dan aku jadi ga bisa menyampaikan ide ini secara utuh.
Huhu, walau aku ngerasa kecepetan, Alhamdulillah dapet berbagai respon positif dari audience.
Grup angkatan Masih di grup angkatan Ada yang japri My beloved Kinan Dapet dukungan dari ustadzah |
Alhamdulillah, mungkin inilah rasanya ketika kuliah bukan mengejar nilai. Aku kuliah di sini karena butuh ilmunya. Dan Alhamdulillah jadi terdorong untuk mengembangkan teori yang aku dapat dalam ranah kehidupan nyata.
Walau memang tak mudah menyelesaikan keikutsertaan dalam konferensi ini, aku merasa sangat puas karena mungkin jika aku memilih berhenti di tengah jalan, suatu hari keputusan itu akan aku sesali. Kata orang, di masa depan kita tidak akan menyesali kegagalan kita di masa lalu, tetapi akan menyesali kesempatan yang kita lewatkan begitu saja.
Semoga Allah berkahi acara ini. Semoga Allah ampuni segala khilaf yang aku lakukan sebelum, selama, dan sesudah acara ini. Saatnya kembali ke setting-an Rahma si suka gegoleran hehe. Sampai jumpa di tulisan berikutnya Insyaa Allah!
---
Selesai di tulis di waktunya sungazing
7 Dzulqadah 1446H
Comments
Post a Comment