Posts

Ramadhan Kali Ini dan Kali Lalu

Image
Bismillahirrahmanirrahim Hai Hafshah, tulisan ini ibu tulis di H- beberapa jam memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan kali ini. Ada rasa haru melihat betapa antusiasnya orang-orang di sekitar ibu untuk memperjuangkan malam Lailatul Qadr. Pun juga rasa ghibtah kepada mereka yg Insyaa Allah akan berusaha ibadah maksimal di hari-hari tersebut. Tahun lalu Nak, ibu ingat sekali. Di jam-jam menuju 10 hari terakhir, ibu menangis mendapati darah haid keluar. Entahlah, saat itu ibu hanya berpikir, "Ya Allah, aku ingin itikaf. Bisa jadi tahun depan aku tidak bisa itikaf karena mungkin sudah punya amanah lain." Dan ternyata benar Nak. Prasangka baik akan kehadiranmu itu benar-benar terkabul. Alhamdulillah. Nak, rasa sedih yang muncul satu tahun yang lalu itu bukan karena takut kehadiranmu akan menghalangi ibu beribadah. Namun, lebih karena ibu menyesali diri sendiri yang tidak maksimal di 20 hari pertama Ramadhan dengan dalih ingin maksimal di 10 hari terakhir. Ibu menyesal begitu...

Anakku Filter Terbaikku

Bismillahirrahmanirrahim Fokus adalah hal yang rasanya mulai hilang dari manusia zaman ini. Saking banyaknya informasi, tak jarang hidup kita penuh distraksi. Tanpa sadar pikiran kita bising informasi. Dan tak sadar, diri kita takut ketinggalan akan tren kehidupan terkini. Banyaknya kajian dan kelas seringkali membuat kita tergiur untuk mengikuti semuanya. Seakan-akan semuanya kita butuhkan saat ini juga. Namun, sadarkah bahwa hal itu tak baik untuk diri kita? --- Dulu ketika awal menikah, tepatnya di tahun 2020, suamiku pernah menasihatiku untuk tidak ikut terlalu banyak kelas. Hal ini rasanya wajar ia lakukan karena saat itu aku mengikuti sekitar delapan kelas dalam waktu yang bersamaan. Namun, rasanya sulit bagiku untuk melepas kelas-kelas itu. Terlebih, jiwa mengumpulkan ilmu masih sangat melekat pada diriku. "Terlalu banyak kelas akan membuat lupa untuk menaruh perhatian pada kebersihan hati." Dan memang benar demikian adanya. Terlalu banyak kelas akan membuat diri kit...

Sebulan Bersama Newborn: Masa Ospek Ibu Baru

Image
Bismillahirrahmanirrahim Kalang kabut. Itulah istilah yang mewakili kondisiku di masa ospek ibu baru. Setelah sekitar sebulan mencoba berdamai dengan rasa nyeri ketika menyusui, di ujung bulan pertama Hafshah lahir, aku dihadapkan pada kenyataan bahwa BB Hafshah kurang dari target di buku KIA. Pusing? Tentu saja. I just like, "Kok ga ada yang ngasih tahu aku tentang target BB sesuai KMS sebelum lahiran?" Tentu itu bukan salah orang lain. Aku saja yang kurang proaktif sehingga sebelum lahiran aku tidak tahu terkait grafik KMS. Jujur aja tugas ospek SMALA dan STAN kalah sama 'tugas' di masa ospek ibu baru ini.  Bangun tengah malam ketika Hafshah minta nen. Pernah juga ga tidur lagi karena nenennya sampai udah mendekati Subuh. Pernah nenenin dari jam 11 siang sampai menjelang Maghrib. Kebingungan ketika dia tiba-tiba nangis ngeden. Ketakutan kalau-kalau dia kuning. Khawatir berlebihan kalau pusarnya berdarah. Dan BB Hafshah tidak naik sesuai target padahal nenennya lama...

Ujian Kita Beda Modul

Image
Bismillahirrahmanirrahim Dulu aku ingin punya anak pertama laki-laki. Sesimpel karena di keluargaku, anak pertamanya laki-laki. Bagiku, anak pertama haruslah memberi contoh bagi adik-adiknya. Dan beban anak pertama tentu tidak mudah. Maka, aku merasa beban itu baiknya dipikul oleh seorang laki-laki. Ketika USG dan disampaikan bahwa bayi yang aku kandung sepertinya perempuan, aku agak denial pada awalnya. "Mungkin saja hasil USG nya salah..." begitu pikirku dalam hati. Bukan apa-apa. Kala itu aku takut tidak diberi kesempatan untuk hamil lagi. Aku pernah meminta kepada Allah, kalaulah kesempatan hamilku hanya sekali seumur hidup, semoga Allah berkenan memberiku anak laki-laki. Aku ingin punya anak yang bisa kuliah di UIM. Kalau perempuan kan ga mungkin kuliah di UIM hehe. Pun juga dengan punya anak laki-laki, mahramku untuk safar jadi tambah banyak. Jalan pagi lagi 🌿 Namun, seiring bertambahnya usia kandungan, aku senang sekali jika bayiku perempuan. Apalagi setelah suami ...

Cerita Masa Postpartum: Trauma Menyusui

Image
Bismillahirrahmanirrahim "Aku sayang Hafshah, tapi aku kesakitan..." Begitu kataku beberapa hari yang lalu kepada suami sambil menangis. Aku tidak pernah menyangka bahwa episode ini akan hadir kepada kami saat ini. --- Dulu ketika temanku bercerita bahwa setelah melahirkan dia pernah sampai tidak ingin menyusui anaknya, aku tidak bisa relate . Bagaimana mungkin seorang ibu tidak mau memberi ASI kepada darah dagingnya? Memangnya apa yang terjadi pada si ibu hingga ia tak mau memberi ASI kepada bayinya? Pertanyaan-pertanyaan yang sungguh membuatku bingung. Namun, aku mulai mengerti ketika mengalaminya sendiri.  Alhamdulillah, aku tidak diuji dengan ASI yang seret. ASI ku tumpah ruah biidznillah . Bahkan aku sampai bingung bagaimana cara mengatasi ASI yang sering menetes ini. Ketika ada orang mengirim ASI booster kepadaku, aku jadi bingung harus bagaimana.  Namun, ternyata ujianku ada pada hal lain. Ujianku adalah puting lecet. Yang mana sungguh hal ini membuatku berulang kali ...

"Kamu Akan Mengerti Jika Sudah Jadi Ibu"

Image
Bismillahirrahmanirrahim 2017 yang lalu saat menghadiri pernikahan Fitri dan Wismu di Jogja, aku menginap di kos teman SMA ku, yaitu Shabrina yang saat itu sedang kuliah di UGM. Sehari setelah acara pernikahan mereka, aku dan Shabrina pergi ke Kebun Buah Mangunan untuk berwisata alam. Lokasi wisata ini ada di atas gunung karena memang yang ditawarkan adalah pemandangan awan. Kami berangkat pukul 3 pagi naik motor berdua dan sampai sana sebelum subuh. Kebun Buah Mangunan That view Setelah puas bermain di hari itu aku baru memberi tahu ibuku bahwa aku baru saja dari atas gunung. Aku mengatakan kurang lebih begini, "Sengaja ga izin dulu. Soalnya kalau izin nanti ga dibolehin sama ibuk." Ibuku sebenarnya tidak marah karena aku tidak izin. Toh aku juga sudah berusia 21 tahun kala itu. Ibuku pasti tahu bahwa ak sudah bisa menimbang mana yang baik dan buruk untukku. Namun memang kebiasaanku adalah pamit dulu sebelum melakukan sesuatu. Hanya saja saat itu aku tidak mau izin karena t...

Doa Kami dalam Namamu

Image
Bismillahirrahmanirrahim Aku pernah tidak suka dengan namaku sendiri. Bagiku kala itu nama "Rahma" itu jelek. Aku lebih suka nama "Aziza". Namun, sejak kecil aku dibiasakan dipanggil "Rahma". Ketidaksukaan ini semakin menjadi-jadi ketika SMP. Dulu di SMP, absen siswa perempuan seluruhnya didahulukan dari siswa laki-laki. Dan qadarullah namaku dianggap sebagai nama siswa laki-laki sehingga absenku ada di antara siswa laki-laki lain. Nomor absenku ada di bawah-bawah. Aku kesal karena dulu ketika ujian dan nilainya sama, yang dianggap rangking 1 adalah yang absennya lebih atas. Karena absenku bawah-bawah, sebagus apapun nilaiku, jika ada yang nilainya sama denganku, otomatis aku tidak jadi rangking 1 di mata pelajaran itu. Namun, seiring berjalannya waktu, aku mulai bisa menerima nama "Rahma" tersebut. Ketika kuliah dan belajar Bahasa Arab, aku jadi paham bahwa "Rahma" artinya "Kasih Sayang". Pas banget waktu itu lagi Allah uji ...

Cerita Menjadi Ibu: Aku Si Takut Rasa Sakit

Image
Bismillahirrahmanirrahim Sejak kecil aku takut rasa sakit. Iya, bahkan ketika dipasang anting saja, aku teriak-teriak karena takut sakit. Toleransiku pada rasa sakit memang rendah. Tak ayal, dari dulu aku takut melahirkan. Mungkin karena pengaruh film dan sinetron yang menggambarkan bahwa melahirkan itu sakit luar biasa. Aku ingat sekali ketika kelas XI, aku ngobrol dengan temanku yang bernama Rari tentang melahirkan. Aku mengatakan bahwa aku takut melahirkan. Anehnya, Rari tidak. Dia kala itu (tahun 2012) kalau tidak salah mengatakan bahwa melahirkan ada yang tidak sakit. Contohnya lahiran metode water birth. Rari kini sudah akan punya tiga anak. Mungkin memang Allah memberi dia karunia banyak anak salah satunya karena dia tidak takut melahirkan. Papilio Natural Birth Center  Walau aku takut melahirkan, aku tetap kekeh ingin melahirkan normal. Mengapa? Di antaranya: ✅ Mengapa harus SC kalau bisa normal? ✅ Lahiran normal Insyaa Allah akan memprovide mikrobiom baik pada anak ✅ Cost...

Assalamu'alaikum Baby H!

Image
Bismillahirrahmanirrahim Rasanya tidak berlebihan jika Islam mengatakan bahwa Surga ada di bawah telapak kaki ibu. Karena sungguh rasa yang ibu rasakan ketika melahirkan tidak bisa lagi digamabarkan dengan kata-kata. Sakit sekali. Alhamdulillah. Hari ini Allah izinkan aku melakukan jihad sebagai seorang perempuan.  Di awali dengan ketuban pecah ketika pukul set.2 pagi, bergegas menuju provider, mulai kesakitan menjelang subuh, berusaha tetap shalat subuh dengan berdiri, semakin kesakitan setelah shalat subuh hingga tak bisa berpikir waras, dikateter karena kandung kemih penuh, bolak-balik merasakan pedihnya pijat perineum, benar-benar kesakitan ketika kepala semakin turun, merasakan panas ketika kepala bayi akan keluar, dan Alhamdulillah akhirnya bayi itu lahir ke dunia pukul 09.18 WIB. Perjuangan yang ketika sudah mendengar tangisnya, rasa sakit yang terjadi sebelumnya terasa sirna.  Alhamdulillah akhirnya bisa makan cake Aku harus banyak bersyukur walau tak semua keinginank...

Catatan Menjelang Persalinan: Ekspektasi yang Ketinggian

Image
Bismillahirrahmanirrahim Terlalu banyak ekspektasi. Mungkin itu yang mewakili diriku saat ini. Aku pernah berharap anakku lahir di tanggal cantik. 23-12-23. Namun, tak ada tanda-tanda kontraksi di tanggal itu. Pun juga aku pernah berharap anakku lahir di tanggal 1 Januari agar mudah menghitung umurnya. Namun, sudah lewat dua hari dari tanggal 1, belum ada tanda-tanda kontraksi yang menghampiri. Memperbanyak masak  meat stock  Ekspektasiku bukan hanya terkait tanggal, tetapi juga terkait proses persiapan lahiran yang (tadinya) kupikir akan mudah jalannya. Jujur saja, akhir Desember lalu aku sempat kesal dengan keadaan. Aku kesal karena di zaman ini, mau lahiran normal saja effort nya besar sekali. Aku kesal karena nakes-nakes zaman ini banyak yang bermudah-mudahan SC sehingga bagi yang mau lahiran normal harus mencari provider yang pro dengan lahiran normal. Dan mungkin rasa kesalku itu bertambah karena saat kontrol kemarin, aku merasa lelah di perjalanan PP rumah dan Papilio ...