Ikhtiar Persalinan Normal pada Anak Pertama
Bismillahirrahmanirrahim
Hola! Kembali lagi menulis setelah sekian lama. Kali ini mau menulis ttg berbagai ikhtiar untuk melahirkan normal tanpa robekan di anak pertama. Sebelumnya, perlu aku jelaskan dulu bahwa qadarullah kemarin aku tetap robek sebagaimana pernah aku ceritakan di sini. Namun, Alhamdulillah robeknya dikit. Alhamdulillah, jahitannya juga dikit.
"Hamil dan melahirkan adalah tanggung jawab kita sendiri. Bukan tanggung jawab dokter, bidan, atau provider."
USG 4D Hafshah. Ga dapet mukanya, cuma dapet kakinya hehe |
Hola! Kembali lagi menulis setelah sekian lama. Kali ini mau menulis ttg berbagai ikhtiar untuk melahirkan normal tanpa robekan di anak pertama. Sebelumnya, perlu aku jelaskan dulu bahwa qadarullah kemarin aku tetap robek sebagaimana pernah aku ceritakan di sini. Namun, Alhamdulillah robeknya dikit. Alhamdulillah, jahitannya juga dikit.
Kenapa sih usaha banget biar ga robek? Sesimpel karena aku takut dijahit. Aku ga mau trauma melahirkan. Berusaha banget biar pengalaman pertama ini less traumatic biar nanti kalau Allah izinkan hamil lagi, aku ga takut melahirkan.
Tulisan ini adalah sebagai catatan pribadi. Bahwasanya jika nanti Allah izinkan hamil lagi, Insyaa Allah bisa belajar dari pengalaman yang luar biasa ini.
Sama sekali tidak ada maksud berbangga diri. Karena kemudahan persalinan kemarin adalah semata-mata karena Allah ridhai.
Sebagaimana pernah aku ceritakan di mari, aku baru tahu hamil di hari-hari akhir Lebaran, setelah pergi ke Jakarta, Jogja, dan Gresik. Aku melakukan testpack karena merasa mual. Alhamdulillah saat itu usia kandungan sudah 6 pekan. Dan sejak saat itu hingga usia kehamilan sekitar 4 bulan, mual muntah semakin menjadi-jadi.
Aku ingat betul di bulan-bulan awal hamil aku tidak bisa beraktivitas banyak termasuk memasak. Mencium bau daging saja aku mual. Akhirnya kalau ga beli makan ya suami yang masak. Sampai-sampai daging yang kami dapat di Hari Raya Idul Adha bertahan berbulan-bulan di kulkas karena aku belum bisa mengolahnya.
Rasanya saat itu selain mual muntah, aku juga mood swing parah. Merasa beberapa orang sangat jahat kepadaku, termasuk orang terdekatku sendiri. Hati-hati kalau berinteraksi ama bumil ya gaes. Emang seaneh itu perubahan mood nya hehe.
Walau demikian, aku tidak rela meliburkan kelas Fun Arabic. Beberapa kelas tetap aku handle. Dan beberapa kelas lainnya kadang harus ganti jadwal karena menyesuaikan dengan kondisi kehamilanku.
Karena memang tidak bisa melakukan banyak hal, akhirnya aku memilih ikut kelas Wholistic Mamma serial ke-2 yang berjudul Mindful Pregnancy and Gentle Birth. Setidaknya aku harus berilmu, begitu pikirku kala itu. Fyi gaes, kalau kalian beli rekaman kelas itu, nih aku kasih catetan aku. Kirim bukti ikut rekamannya ke aku ya.
Ini kelasnya gaes |
Dari kelas inilah aku tahu bahwa aku punya banyak hutang nutrisi pada tubuh. Orang yang less hutang Insyaa Allah tidak akan banyak keluhan ketika hamil. Termasuk tidak akan mengalami mual muntah yang parah.
Aku bertekad mengejar hutang nutrisi ini. Dari kelas ini, aku tahu bahwa ada tiga hal paling penting yang harus dikonsumsi ibu hamil, yaitu:
1. Protein -> Ayam, daging, ikan, telur
2. Lemak baik -> Alpukat, minyak zaitun
3. Mineral -> Garam non rafinasi
Selain itu aku juga berusaha minum air putih minimal 2 liter per hari untuk mencegah KPD. Seharusnya sih aku juga mengonsumsi 5 butir telur per hari agar tidak KPD, tapi karena suami hanya mengizinkan aku makan telur ayam kampung dan telur ini harganya meroket, aku jadi malas konsumsi telur wkwkwk #JanganDitiru.
Di awal kehamilan, Dek Mira si dokter holistik menyarankan aku minum Folic Acid dari Now karena Insyaa Allah ini tidak sintetis. Dia juga menyarankan aku konsumi Bone Broth walau jujur saja aku mual ketika mengonsumsinya hingga Bone Broth ku basi karena terlalu lama di kulkas.
Konsumsi zat besi juga soalnya anemia |
Multivitamin pakai ini |
Cod liver oil buat penangkal efek negatif dari layar |
Alhamdulillah, memasuki bulan keempat, perlahan mual muntahnya pergi. Namun, aku mengalami sakit punggung. Kalau kata orang-orang, sakit punggung ketika hamil adalah hal yang wajar. Namun, aku teringat kata Mbak Vidya. "Kalau memang wajar, kenapa ada orang yang ga sakit punggung? Berarti ada masalah kan sama tubuhnya? Jangan menormalisasi hal yang harusnya tidak terjadi. Bukan berarti karena banyak orang mengalami itu maka hal itu adalah hal yang wajar."
Ternyata sakit punggungku adalah karena Vitamin D ku rendah sekaliiii. Hanya di kisaran 11 bunda-bunda!! Padahal kan harusnya 30 wkwkkw. Aku agak denial sama hasil tes vit. D nya karena selama hamil muda aku sudah sering jemur. Namun, memang jemurku tidak optimal karena aku jemur di luar rumah pakai kerudung panjang. Aku belum berani naik ke lantai dua untuk jemur tanpa kerudung. Walhasil, sepertinya Vitamin D ku sangat mengenaskan karena tubuh sedang bekerja begitu keras tetapi asupan sinar matahariku kurang.
Akhirnya aku mengonsumsi Vitamin D. Selain itu aku juga memberanikan diri jemur di lantai dua. Tentu dengan hati-hati naik tangga karena takut keguguran. Biidznillah, seiring berjalannya waktu, sakit punggungku perlahan hilang.
Masuk bulan kelima Alhamdulillah aku sudah bisa workout lagiii ✨
Ya sebenernya udah pingin workout dari lama siih, tapi baru boleh sama bidan kalau sudah 20 weeks. Workout pertamaku ketika hamil adalah di Mazaya. Kemudian aku coba workout online di @muslimahsehat_ dan @fit.sisters. Hamil tuh ya kalau udah ga mual muntah, enak banget deh jadinya. Jadi bisa ngapa-ngapain. Pas workout pun bumil jadi spesial gitu lho. Diperhatikan lebih sama coachnya hehe.
Ohiya, workout ketika hamil itu hanya boleh kalau sebelum hamil kalian udah rajin workout ya. Kalau engga biasa angkat beban sebelumnya ya jangan coba-coba wkwkwk.
Akutu workout soalnya waktu itu bingung gitu lho mau Prenatal Exercise dimana. Terlebih aku masih ga tahu hukumnya ikut Yoga Hamil itu gimana. Ya daripada aku ga ngelatih otot buat lahiran yakan, mending aku workout ajaaa.
Selain workout, di bulan kelima aku udah rutin jalan pagi habis Subuh sekitar 30 menit. Tujuannya biar space bawah lebih lebar agar kepala janin muter di bawah. Aku jalan pagi sambil grounding juga. Biar racun-racun dalam tubuhku rontok.
Awalnya aku jalan pagi di Palm Spring sambil dengerin rekaman Bahasa Arab. Namun, karena kurang 'alam', aku pindah ke Taman Jangkar. Alhamdulillah di Taman Jangkar ini suasananya alam banget. Ada suara kicauan burung, udaranya sejuk, rindang, dan tempat groundingnya pun luas. Cocok banget buat bumil macam aku ini. Kata Mbak Vidya sih bumil harus sering-sering main ke alam.
Di bulan-bulan akhir kehamilan, sesekali kami harus pindah tempat grounding ke Taman Pasar Karah karena arena bermain anak di Taman Jangkar dicat. Fyi aja gaes, cat itu ga bagus buat janin. Bisa menyebabkan cacat. Kalau bisa jangan ngecat-ngecat deh kalau lagi hamil. Bukan cat aja sih sebenernya. Barang-barang pabrikan juga hindari banget pas hamil. Fix emang bahan-bahan kimiawi (baik makanan atau bukan) itu bahaya banget buat bumil.
Hwaaa jujur aja nulis ini jadi kangen hamil. Tapi kalau disuruh hamil lagi dalam waktu dekat, belum sanggup wkwkwkw.
Intermezzo aja, salah satu hal yg bikin w suka bgt waktu hamil adalah karena ga libur shalat. Mungkin bagi org lain biasa aja sii. Tapi bagi aku yg belasan tahun harus bersihin darah istihadah dulu kalau mau shalat, momen hamil tu nyenengin bangeeet.
Masuk usia kandungan sekitar 33 weeks, aku ikut Prenatal Exercise di Papilio. Sebenernya oke banget, tapi karena jadwalnya Jum'at sore, perjalanan ke sana jadi challenging banget karena kami harus bermacet-macetan bersama orang pulang kantor. Selain itu, aku rutin workout sendiri di rumah. Modal nonton youtube wkwkwk. Mau ngasih link youtube di mari tapi ada aurat muslimah. Buat kalian yang mau workout mandiri di rumah, setidaknya sediakan karpet dan gymball ya. Jazakillahu Khayran Dek Almira yang sudah minjemin gymball ke akuuu.
Aku juga latihan nafas yang ((katanya)) bermanfaat banget pas lahiran. Emang teorinya gitu sii, tapi kenyataannya pas kontraksi itu kan sakit banget, jadi lupa sama latihan nafasnya hehe. Latihan nafas dimana? Nonton youtube.
Semakin besar usia kandungan, aku semakin belajar ini belajar itu. Ikut kelas ini kelas anu. Kalau kalian bingung mau ikut kelas apa, aku saranin kalian gabung grup telegram VBAC nya Mbak Mila. Gratis kok. Segala macam perihal tentang hamil dan melahirkan dibahas di sana. Coba cek aja akun instagram @ceritavbac
Jujur aja, semakin mendekati persalinan, kadang aku takut wkwkwk. Takut sakit. Akhirnya aku nonton-nonton youtube video orang-orang yang persalinannya nyaman. Alhamdulillah agak-agak ngaruh sih. Memberi afirmasi positif bahwa Insyaa Allah lahiran ga seserem yang aku bayangkan.
Terkait nutrisi, Bidan Wina wanti-wanti banget untuk ga makan berlebihan selama hamil. Tujuannya biar bayinya ga terlalu besar. Kalau terlalu besar, akan lebih sulit untuk lahiran normal tanpa robekan. Apalagi, pas kontrol, Berat Badan Janin (BBJ) sering kelebihan. Kayaknya gara-gara aku ada isu sama karbo. Makan karbo dikit aja, bakal ngaruh ke BBJ nya.
Alhamdulillah, sebelum hamil emang aku udah menghindari tepung dan gula. Jadi aku tinggal melanjutkan kebiasaan tersebut selama hamil.
Aku makan biasa aja. Yang penting ada sayur dan proteinnya. Ngemilnya almond, kurma, edamame, tahu isi ((jgn ditiru ya yg tahu isi wkwkwk)). Aku juga konsumsi minyak zaitun dan alpukat biar perineum nya lunak. Alhamdulillah selama hamil naik kurang lebih 13 kg aja. Dari BB 45kg ke 58kg.
Intinya, jangan jadikan hamil sebagai alasan buat makan sembarangan. Justru saat hamil kita harus mindful ketika makan. Karena nutrisi yang dikonsumsi itu buat energi lahiran juga. Selain itu juga buat recovery saat postpartum. Jujur aja, aku jadi sadar kalau kurang kolagen ketika masa postpartum ini. Tahu dari mana? Ya karena putingku sakit. Kalau kolagennya cukup, walau bayinya ngenyot puting, Insyaa Allah ga akan sakit. Sebuah pembelajaran besar buat aku kalau nanti Allah izinkan hamil lagi.
Harus banget dicatet kayak gini biar inget |
Ikhtiar merangsang kontraksi. Hanya boleh dilakukan kalau usia janin udah cukup ya |
Kurang lebih itu ikhtiar-ikhtiar yang aku lakukan. Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah yang memudahkan aku melakukan itu semua. Ga kebayang kalau dulu hamil pas masih kerja kantoran, mungkin ga akan semaksimal itu dalam berikhtiar karena terikat jam kerja.
Semoga Allah mudahkan bumil-bumil untuk lahiran normal ya. Di antara hamil, melahirkan, dan menyusui, menurutku fase hamil adalah fase yang paling mudah. Semoga Allah mudahkan untuk memaksimalkan ilmu selama fase ini untuk persiapan fase-fase berikutnya.
Mau nulis tentang ikhtiar hamil alami setelah sebelumnya belasan tahun berobat ke dokter dan sempat disarankan bayi tabung, adakah yang mau membacanya?
---
Selesai ditulis di penghujung Januari
18 Rajab 1445H
Comments
Post a Comment