Posts

Showing posts from April, 2021

Berkunjung ke Muallaf Center Bali

Image
Bismillahirrahmanirrahim Beberapa hari yang lalu aku melihat video seorang muallaf di youtube, nama beliau adalah drg. Carissa Grani, MM, AAAK. Mendengarkan kisah beliau, aku jadi paham bahwa sungguh lahir dari keluarga muslim adalah sebuah privilege . Aku dan jutaan muslim lainnya tidak perlu merasakan penolakan keluarga karena memeluk Islam, tetapi bagi mereka para muallaf? Contohnya saja drg. Carissa ini. Beliau bersusah payah mempertahankan keimanan ketika dibenci dan disakiti oleh keluarga beliau. Meski demikian, meski bertubi-tubi ujian datang, pertolongan Allah selalu menyertai beliau. --- Selesai menonton video tersebut, hatiku tergerak untuk berbuat lebih kepada para muallaf. Aku seperti bertanya pada diri sendiri,  "Ma, selama 25 tahun jadi muslim, hal apa yang udah kamu lakuin buat para muallaf? Udahkah kamu menolong mereka? Lihat Ma banyak para muallaf yang butuh dibantu di luar sana." Aku kemudian tergerak untuk membantu para muallaf memahami agama ini dengan leb

Langkah Kecil yang Berdampak Baik untuk Bumi

Image
Bismillahirrahmanirrahim Wahai diri, ketika Engkau membaca surat ini, mungkin kau tengah duduk di teras rumah menikmati udara segar di pagi hari.  Kau sedang duduk mengamati sekitar sambil menyeduh teh hangat dan mendengarkan kicauan burung.  Saat itu Insyaa Allah kau telah berumur 75 tahun. Kau tak lagi memiliki kewajiban yang menyebabkanmu sibuk atau terburu-buru di pagi hari.  Kau tengah menikmati sisa hidupmu dengan perasaan bangga.  Bangga bahwa kau pernah memberi kontribusi yang berarti bagi bumi ini. Teras rumah Apakah kau ingat? Ketika usiamu menginjak 20-an tahun, hatimu tergerak untuk peduli pada bumi.  Saat itu kau mulai menyadari betapa tak indahnya bumi yang kau tempati.  Polusi udara di mana-mana, sampah berserakkan tak terkendali, kerusakan hutan yang tak ada ujungnya, ya, semua itu pernah kau saksikan kejadiannya.  Pantai Kuta, Januari 2021 Kau terusik. Kau terganggu.  Kau pun juga menyadari bahwa bukan hanya manusia yang lelah dengan kondisi ini. Hewan dan tumbuhan pu

Dunia Ini Rendah: Pelajaran Parenting dari Ayah Musa Hafidz Cilik Indonesia

Image
Bismillahirrahmanirrahim Kemarin ketika buka facebook, ada postingan  Musa Hafidz Cilik Indonesia (yang dikelola oleh ayahnya). Musa sekarang sudah besar, sudah berusia 12 tahun. Wajah polosnya kini berubah menjadi remaja yang bertanggung jawab. Postingan itu berbunyi bahwa Musa telah selesai mengkhatamkan seluruh hadits di kitab Bulughul Maram yang jumlahnya seribu lebih. Masyaa Allah. Jarang sekali ada remaja yang seperti ini. Kita tahu bahwa Musa hafal Al-Qur'an sekitar usia 6 tahun dan kini dia telah menghafal matan dan sanad hadits yang jumlahnya ribuan. --- Ayah Musa adalah satu dari sekian juta ayah lainnya di muka bumi ini. Hanya saja, menurut pandangan saya, ayah Musa adalah satu contoh dari orang tua yang tidak kehilangan orientasi dalam mendidik anak. Bayangkan ya Bapak Ibu, coba bayangkan. Di zaman sekarang ini, ketika anak-anak lain disekolahkan, dibimbelkan kesana kemari, diikutkan les macam-macam agar tidak kalah kompetensi dengan anak-anak seusianya, ayah Musa teta

Lahir dengan Privilege

Image
Bismillahirrahmanirrahim Pernah ngga terlibat obrolan seperti ini? 👇🏻👇🏻 "Bro, tau ngga? Si Dodi yang nikah bulan lalu udah beli rumah di Pondok Indah" "Wah kok bisa? Emang dia kerja di mana?" "Ga heran lah Bro, bapaknya kan tajir melintir, kaya tujuh turunan, gampang lah buat beli rumah di sana" "Ohh..." Atau obrolan seperti ini 👇🏻 "Si Joni sekarang bisnisnya oke banget lho, keren ya, baru lulus kuliah padahal" "Wah iya, kok bisa?" "Bapaknya dia penguasa, keluarga dia juga mayoritas pengusaha, ya gampang dong buat dia nyari modal dan mentor buat bangun usahanya. Dia udah mulai usaha sejak awal kuliah Bro" "Oh iya, bener juga" Atau seperti ini 👇🏻 "Eh Rani sekarang kuliah S2 di Jepang lho" "Kok bisa? Mohon maaf nih perasaan dulu dia di sekolah ga pinter-pinter amat, masuk PTN juga lewat jalur mandiri" "Bapak ibunya dosen sis, jaringan dan informasinya banyak. Beasiswa yang ga

Ibuku dan Salafi

Image
Bismillahirrahmanirrahim "Alhamdulillah nduk, ibuk ini ngga tinggal di desa. Coba kalau ibuk tinggal di desa, pasti akan susah meninggalkan tradisi. Pasti ibuk akan dikucilkan jika ngga mau ikut tradisi." Secuil perbincangan dengan ibuku malam ini. Entah sejak kapan tepatnya, telponan dengan ibuk adalah hal wajib yang harus aku lakukan tiap habis maghrib. Walau kami berjauhan, kami tetap merasa dekat karena setiap hari saling berkabar. Entahlah, aku hanya berpikir, selama aku masih tinggal jauh dari ibuku, hal yang bisa membuat beliau senang adalah dengan meneleponnya.  Ya, dengan meneleponnya beliau tidak akan merasa kesepian. --- Aku pernah dimarahi habis-habisan oleh ibuku sampai aku ditampar pada lebaran tahun 2016. Penyebabnya adalah karena aku tidak mau berdoa dan membaca Al-Qur'an di kuburan. Ibuku saat itu marah besar. Merasa anaknya masuk golongan sesat karena menyelisihi tradisi nyekar di kuburan. Perih. Perih sekali rasanya saat itu. Saat itu baru tahun kedua

Manhaj Salaf Akhir Pencarianku

Image
Bismillahirrahmanirrahim Saya lahir dan tumbuh dari keluarga NU, menghabiskan waktu remaja di lingkungan tarbiyah, dan Alhamdulillah sejak kuliah di STAN, Allah tunjukkan hati saya untuk menerima dakwah salaf (semoga saya istiqomah sampai wafat). Dulu ketika SMA, saya begitu membenci dakwah salaf karena hasutan salah seorang kakak kelas. Saya pernah berkata dengan begitu sinis kepada salah seorang teman sekelas saya (yang saat ini menjadi suami saya), kurang lebih begini: "Harus ya celananya cingkrang gitu?" Ya, itulah saya yang dulu. Keras terhadap sesama muslim. Bahkan mencela sunnah Nabi saya sendiri 💧💧 Teman saya yang saya cela celananya ini suatu hari pernah berkata kepada saya, "Jika bukan pemahaman para sahabat dan tabi'in yang kita tiru, lalu kita harus meniru siapa?" Deg. Saya terdiam tidak bisa menjawab.  Dalam hati, saya membenarkan perkataannya. Namun, saya tidak mau mengakui kebenaran dakwah salaf karena saya terlalu sombong dan mementingkan kepe