Posts

Showing posts from September, 2019

Demonstrasi dan Hal yang Dilupakan

Image
Bismillahirrahmanirrahim Sejujurnya ingin diam saja, tetapi lama-lama, ngga tahan juga buat ngga menyampaikan tentang ini. Baiklah, kalau mau baca, bacalah sampai akhir, jangan baca setengah-setengah. Semoga Allah melindungi negeri kita ini. Diambil hari Ahad lalu, di antara Surabaya-Bali, ketika suasana hati belum seperti hari ini Coba renungkan Sebelum membaca cerita di bawah, aku ingin bertanya apakah dengan jalan demonstrasi yang mana sudah pasti ada ikhtilat laki-laki dan perempuan dan mungkin saja keluar kata-kata buruk atau perbutan buruk yang terpancing karena emosi jiwa muda dan mungkin saja meninggalkan shalat tepat pada waktunya apakah dengan cara itu Allah ridha? apakah dengan cara itu perbaikan dilakukan? terlebih bagimu wahai perempuan, apakah secara fitrah kamu setuju bahwa kamu ikut turun ke jalan? Dalam Islam kamu dimuliakan, kamu dilindungi, tempatmu bukan di jalanan. Padahal kita tahu ada cara yang lebih baik, yaitu dengan s

Berita A1

Image
Bismillahirrahmanirrahim "Ma, kamu orang mana?" "Surabaya" "Lha? serius? Ga keliatan kalau kamu orang Surabaya." --- Dialog di atas beberapa kali pernah terjadi. Tidak menyangka bahwa aku orang Surabaya. Malah pernah ada yang bilang, "Mbak Rahma, kamu terlalu lembut buat jadi orang Surabaya." Hmm...baiklah, mungkin benar, kalau pas ga lagi ngobrol sama sesama orang Surabaya. Tapi sesungguhnya, mereka ngga tau aja, kalau bahasa Suroboyoan -ku udah keluar, pasti ga akan bilang kalau aku lembut, hehe. Hampir dua pekan laku, waktu nyobain MRT  Dan tiba-tiba sampai di sini Apa pentingnya menulis hal seperti ini di blog? Penting, sebagai pengingat untuk diriku sendiri. Bahwa yang namanya missunderstanding itu sering terjadi. Bahwa dugaan dan asumsi itu kadang jauh dari kenyataan. Dan bahwa, jangan mudah percaya pada kabar yang dibawa oleh orang lain. "Mbak, kamu anak Akuntansi ya?" tanya seorang pesert

My PCOS Diary: Tinggal Menjalani

Image
Bismillahirrahmanirrahim "Mbak nanti aku boleh ikut masuk ruang dokter ngga?" tanya Nca, "Iya boleh Nca," jawabku. Pertanyaan yang dilontarkan Rizka Auli Maulidina a.k.a Nca kepadaku di suatu sore setelah aku memintanya mengantarku ke suatu rumah sakit terdekat. Wait ...rumah sakit? Lagi sakit? Alhamdulillah tidak, selama diklat ini aku sehat wal 'afiat . Hanya saja aku perlu menuju rumah sakit karena kecerobohanku sendiri. Yaitu obat hormonku yang hilang menjelang keberangkatanku ke Jakarta beberapa hari yang lalu. "Dok...obat saya hilang, saya posisi sedang di Jakarta, saya mau beli obat lagi tapi ditolak oleh apotek karena harus bawa resep, ada saran?" pesanku kepada dr.Naivah hari Ahad lalu melalui WA. Entah bagaimana, aku rasa dokter sedang tidak fokus membaca pesan, walhasil dokter menjawab bahwa tidak apa-apa minum hanya enam hari saja (sebelum obat hilang). Karena sudah dibilang demikian, maka aku santai saja, tidak khawatir bah

Yang Menjaga dan Yang Terjaga

Image
Bismillahirrahmanirrahim Setelah 15 hari vakum dari menulis di blog, rasanya ada banyak ide di ubun-ubun kepalaku yang ingin dituang di sini agar tidak mengendap dan hilang. Pun juga rasanya ada banyak hal yang ingin aku ceritakan dalam 15 hari kebelakang ini, ah tetapi tidak. Tidak semua hal harus diceritakan. Tidak semua ide dan pendapat harus dibaca orang lain. Ada hal yang cukup menjadi milikku saja dan biar mengendap di lubuk dasar ingatanku. --- Postingan ini aku tulis di Jakarta Selatan, hampir jam 5 sore, setelah Pelatihan. Aku harap tidak ada yang akan berkata, "Yaampun Rahma diklat lagi!" karena memang jatah tiap pegawai BDK DPS untuk diklat tiap tahun adalah tiga kali (walau tahun ini aku mendapat jatah empat kali). Postingan ini terinspirasi dari sesuatu yang aku baca di laman facebook. Coba baca ini Ekstrim? Tidak menurutku. Itu adalah hal yang wajar. Definisi yang menjaga hanya mau dengan yang terjaga. Baiklah sejujurnya seba

Sombong

Image
Bismillahirrahmanirrahim Siang ini waktu les jahit, kak Annisa ngasih banyak PR buat diselesein sendiri. Mulai dari semi obras, penyelesaian lengan, penyelesaian, kerah, dan terakhir jangan lupa disetrika. Segala puji hanya milik Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna Sesi jahit kali ini cukup menguras emosi jiwa karena belum terbiasa pakai sepatu semi obras. Trust me , kamu baru akan bisa menghargai sebuah baju ketika kamu sudah belajar jahit. Dibalik baju yang kamu pakai, ada detail-detail yang berusaha diselesaikan oleh seorang penjahit. My sewing machine Sore harinya ketika mau nyicil PR jahit, jarum jahitku patah. Waktu dipasang yang baru dan mulai jahit lagi, jarum yang baru juga hampir patah. Kayaknya gara-gara kurang pas gitu nempatin sepatu semi obrasnya. Kabar baiknya adalah aku ngga punya cadangan jarum lagi. Tadinya aku berpikir, "Baiklah, mungkin emang ga boleh ngejahit dulu sore ini, ada hal lain yang harus dilakuin."