Posts

Showing posts from January, 2024

Ikhtiar Persalinan Normal pada Anak Pertama

Image
Bismillahirrahmanirrahim "Hamil dan melahirkan adalah tanggung jawab kita sendiri. Bukan tanggung jawab dokter, bidan, atau provider." USG 4D Hafshah. Ga dapet mukanya, cuma dapet kakinya hehe Hola! Kembali lagi menulis setelah sekian lama. Kali ini mau menulis ttg berbagai ikhtiar untuk melahirkan normal tanpa robekan di anak pertama. Sebelumnya, perlu aku jelaskan dulu bahwa qadarullah kemarin aku tetap robek sebagaimana pernah aku ceritakan di sini . Namun, Alhamdulillah robeknya dikit. Alhamdulillah, jahitannya juga dikit. Kenapa sih usaha banget biar ga robek? Sesimpel karena aku takut dijahit. Aku ga mau trauma melahirkan. Berusaha banget biar pengalaman pertama ini less traumatic biar nanti kalau Allah izinkan hamil lagi, aku ga takut melahirkan. Tulisan ini adalah sebagai catatan pribadi. Bahwasanya jika nanti Allah izinkan hamil lagi, Insyaa Allah bisa belajar dari pengalaman yang luar biasa ini. Sama sekali tidak ada maksud berbangga diri. Karena kemudahan persalina

Ujian Kita Beda Modul

Image
Bismillahirrahmanirrahim Dulu aku ingin punya anak pertama laki-laki. Sesimpel karena di keluargaku, anak pertamanya laki-laki. Bagiku, anak pertama haruslah memberi contoh bagi adik-adiknya. Dan beban anak pertama tentu tidak mudah. Maka, aku merasa beban itu baiknya dipikul oleh seorang laki-laki. Ketika USG dan disampaikan bahwa bayi yang aku kandung sepertinya perempuan, aku agak denial pada awalnya. "Mungkin saja hasil USG nya salah..." begitu pikirku dalam hati. Bukan apa-apa. Kala itu aku takut tidak diberi kesempatan untuk hamil lagi. Aku pernah meminta kepada Allah, kalaulah kesempatan hamilku hanya sekali seumur hidup, semoga Allah berkenan memberiku anak laki-laki. Aku ingin punya anak yang bisa kuliah di UIM. Kalau perempuan kan ga mungkin kuliah di UIM hehe. Pun juga dengan punya anak laki-laki, mahramku untuk safar jadi tambah banyak. Jalan pagi lagi 🌿 Namun, seiring bertambahnya usia kandungan, aku senang sekali jika bayiku perempuan. Apalagi setelah suami

Cerita Masa Postpartum: Trauma Menyusui

Image
Bismillahirrahmanirrahim "Aku sayang Hafshah, tapi aku kesakitan..." Begitu kataku beberapa hari yang lalu kepada suami sambil menangis. Aku tidak pernah menyangka bahwa episode ini akan hadir kepada kami saat ini. --- Dulu ketika temanku bercerita bahwa setelah melahirkan dia pernah sampai tidak ingin menyusui anaknya, aku tidak bisa relate . Bagaimana mungkin seorang ibu tidak mau memberi ASI kepada darah dagingnya? Memangnya apa yang terjadi pada si ibu hingga ia tak mau memberi ASI kepada bayinya? Pertanyaan-pertanyaan yang sungguh membuatku bingung. Namun, aku mulai mengerti ketika mengalaminya sendiri.  Alhamdulillah, aku tidak diuji dengan ASI yang seret. ASI ku tumpah ruah biidznillah . Bahkan aku sampai bingung bagaimana cara mengatasi ASI yang sering menetes ini. Ketika ada orang mengirim ASI booster kepadaku, aku jadi bingung harus bagaimana.  Namun, ternyata ujianku ada pada hal lain. Ujianku adalah puting lecet. Yang mana sungguh hal ini membuatku berulang kali

"Kamu Akan Mengerti Jika Sudah Jadi Ibu"

Image
Bismillahirrahmanirrahim 2017 yang lalu saat menghadiri pernikahan Fitri dan Wismu di Jogja, aku menginap di kos teman SMA ku, yaitu Shabrina yang saat itu sedang kuliah di UGM. Sehari setelah acara pernikahan mereka, aku dan Shabrina pergi ke Kebun Buah Mangunan untuk berwisata alam. Lokasi wisata ini ada di atas gunung karena memang yang ditawarkan adalah pemandangan awan. Kami berangkat pukul 3 pagi naik motor berdua dan sampai sana sebelum subuh. Kebun Buah Mangunan That view Setelah puas bermain di hari itu aku baru memberi tahu ibuku bahwa aku baru saja dari atas gunung. Aku mengatakan kurang lebih begini, "Sengaja ga izin dulu. Soalnya kalau izin nanti ga dibolehin sama ibuk." Ibuku sebenarnya tidak marah karena aku tidak izin. Toh aku juga sudah berusia 21 tahun kala itu. Ibuku pasti tahu bahwa ak sudah bisa menimbang mana yang baik dan buruk untukku. Namun memang kebiasaanku adalah pamit dulu sebelum melakukan sesuatu. Hanya saja saat itu aku tidak mau izin karena t

Doa Kami dalam Namamu

Image
Bismillahirrahmanirrahim Aku pernah tidak suka dengan namaku sendiri. Bagiku kala itu nama "Rahma" itu jelek. Aku lebih suka nama "Aziza". Namun, sejak kecil aku dibiasakan dipanggil "Rahma". Ketidaksukaan ini semakin menjadi-jadi ketika SMP. Dulu di SMP, absen siswa perempuan seluruhnya didahulukan dari siswa laki-laki. Dan qadarullah namaku dianggap sebagai nama siswa laki-laki sehingga absenku ada di antara siswa laki-laki lain. Nomor absenku ada di bawah-bawah. Aku kesal karena dulu ketika ujian dan nilainya sama, yang dianggap rangking 1 adalah yang absennya lebih atas. Karena absenku bawah-bawah, sebagus apapun nilaiku, jika ada yang nilainya sama denganku, otomatis aku tidak jadi rangking 1 di mata pelajaran itu. Namun, seiring berjalannya waktu, aku mulai bisa menerima nama "Rahma" tersebut. Ketika kuliah dan belajar Bahasa Arab, aku jadi paham bahwa "Rahma" artinya "Kasih Sayang". Pas banget waktu itu lagi Allah uji

Cerita Menjadi Ibu: Aku Si Takut Rasa Sakit

Image
Bismillahirrahmanirrahim Sejak kecil aku takut rasa sakit. Iya, bahkan ketika dipasang anting saja, aku teriak-teriak karena takut sakit. Toleransiku pada rasa sakit memang rendah. Tak ayal, dari dulu aku takut melahirkan. Mungkin karena pengaruh film dan sinetron yang menggambarkan bahwa melahirkan itu sakit luar biasa. Aku ingat sekali ketika kelas XI, aku ngobrol dengan temanku yang bernama Rari tentang melahirkan. Aku mengatakan bahwa aku takut melahirkan. Anehnya, Rari tidak. Dia kala itu (tahun 2012) kalau tidak salah mengatakan bahwa melahirkan ada yang tidak sakit. Contohnya lahiran metode water birth. Rari kini sudah akan punya tiga anak. Mungkin memang Allah memberi dia karunia banyak anak salah satunya karena dia tidak takut melahirkan. Papilio Natural Birth Center  Walau aku takut melahirkan, aku tetap kekeh ingin melahirkan normal. Mengapa? Di antaranya: ✅ Mengapa harus SC kalau bisa normal? ✅ Lahiran normal Insyaa Allah akan memprovide mikrobiom baik pada anak ✅ Cost lah

Assalamu'alaikum Baby H!

Image
Bismillahirrahmanirrahim Rasanya tidak berlebihan jika Islam mengatakan bahwa Surga ada di bawah telapak kaki ibu. Karena sungguh rasa yang ibu rasakan ketika melahirkan tidak bisa lagi digamabarkan dengan kata-kata. Sakit sekali. Alhamdulillah. Hari ini Allah izinkan aku melakukan jihad sebagai seorang perempuan.  Di awali dengan ketuban pecah ketika pukul set.2 pagi, bergegas menuju provider, mulai kesakitan menjelang subuh, berusaha tetap shalat subuh dengan berdiri, semakin kesakitan setelah shalat subuh hingga tak bisa berpikir waras, dikateter karena kandung kemih penuh, bolak-balik merasakan pedihnya pijat perineum, benar-benar kesakitan ketika kepala semakin turun, merasakan panas ketika kepala bayi akan keluar, dan Alhamdulillah akhirnya bayi itu lahir ke dunia pukul 09.18 WIB. Perjuangan yang ketika sudah mendengar tangisnya, rasa sakit yang terjadi sebelumnya terasa sirna.  Alhamdulillah akhirnya bisa makan cake Aku harus banyak bersyukur walau tak semua keinginanku tercapa

Catatan Menjelang Persalinan: Ekspektasi yang Ketinggian

Image
Bismillahirrahmanirrahim Terlalu banyak ekspektasi. Mungkin itu yang mewakili diriku saat ini. Aku pernah berharap anakku lahir di tanggal cantik. 23-12-23. Namun, tak ada tanda-tanda kontraksi di tanggal itu. Pun juga aku pernah berharap anakku lahir di tanggal 1 Januari agar mudah menghitung umurnya. Namun, sudah lewat dua hari dari tanggal 1, belum ada tanda-tanda kontraksi yang menghampiri. Memperbanyak masak  meat stock  Ekspektasiku bukan hanya terkait tanggal, tetapi juga terkait proses persiapan lahiran yang (tadinya) kupikir akan mudah jalannya. Jujur saja, akhir Desember lalu aku sempat kesal dengan keadaan. Aku kesal karena di zaman ini, mau lahiran normal saja effort nya besar sekali. Aku kesal karena nakes-nakes zaman ini banyak yang bermudah-mudahan SC sehingga bagi yang mau lahiran normal harus mencari provider yang pro dengan lahiran normal. Dan mungkin rasa kesalku itu bertambah karena saat kontrol kemarin, aku merasa lelah di perjalanan PP rumah dan Papilio yang mema