Posts

Showing posts from May, 2020

Aku dan Tulisan

Image
Bismillahirrahmanirrahim Sebagai generasi yang tumbuh di era blogger saat itu, aku turut meramaikan dunia blog dengan tulisan-tulisanku. Ah, malu sekali rasanya jika dikenang. Saat itu, aku pergi ke warnet di dekat rumah dan membuat sebuah blog yang saat itu aku juga tidak tahu mau mengisinya dengan apa. Tahun 2009 atau 2010, aku lupa. Tulisan pertamaku saat itu adalah foto diri sendiri menggunakan jaket yang baru saja di beli. Kalau membayangkan kembali masa itu, rasa-rasanya tidak mungkin si gadis tomboy itu memakai gamis kemana-mana. But, yap! Hidayah membawaku menuju fitrah yang sesungguhnya. Menembus keterbatasan, MRT-Januari 2020 Jika dirunut kembali ke belakang, ternyata aku ini memang suka menulis. Sejak kecil aku punya buku diary. Kalau baca tulisan di buku itu, haha ngakak sendiri. Lalu ketika SD aku pernah iseng membuat cerpen di selembar kertas A5 bolak-balik. Judulnya kalau ngga salah "Piyama Baru". Haha, lucu sekali memang. D

Setiap Kali

Image
Bismillahirrahmanirrahim Setiap kali... Setiap kali aku merasa bahwa mimpiku terlalu sederhana, aku mengingat bahwa dunia hanya sementara. Setiap kali aku merasa pencapaian orang lain luar biasa, aku mengingat bahwa dunia ini begitu fana. Apa yang harus aku kejar dari dunia ini? Bukankah kehidupan yang sesungguhnya adalah nanti? Nanti, di akhirat. Nanti. Bukan saat ini. Bukan. Apa yang harus aku bangga-banggakan? Semua pencapaian duniawiku tak lagi berharga ketika jasadku telah dikuburkan. Betul, Aku bukanlah wanita super power yang punya bisnis dan menginspirasi banyak orang. Betul, Aku bukanlah wanita berpendidikan tinggi yang membanggakan banyak orang. Betul, Aku bukanlah pembicara dimana-mana sebagaimana tokoh terkenal lainnya. But it is me.  Mimpiku memang begitu sederhana. Dan aku bangga memilih mimpi itu. Ditulis di Denpasar, Bali 7 Syawal 1441H Seperempat abad hidup di dunia, sudahkah menemukan peranmu untuk kehidupan i

Dari 0 ke 100

Image
Bismillahirrahmanirrahim Dulu, di tahun 2018, ketika masa mencari jodoh, aku pernah membaca tulisan salah seorang temanku yang saat itu sudah memasuki tahun kedua pernikahan. Kurang lebih begini isinya "Aku memandang bahwa pernikahan itu lebih baik dibangun dari 0 ke 100 bukan 100 ke 0. Artinya lebih baik cinta itu tumbuh sedikit demi sedikit ketimbang menikah pada level cinta tertinggi kemudian turun perlahan seiring berjalannya waktu." Deg . Air mataku menetes tak tertahankan waktu itu. Aku sangat setuju dengan apa yang dia katakan. Betapa memang cinta itu harusnya dibangun perlahan-lahan. Tidaklah penting apakah kamu mencintai seseorang yang kamu nikahi atau tidak, karena sejatinya cinta itu proses yang terus bertumbuh. Cinta itu tumbuh seiring dengan interaksi, cinta tumbuh dengan hal-hal yang dilalui bersama. Dan benar, aku merasakannya sekarang. Aku merasa kadar cintaku kepada suami semakin bertambah ketimbang ketika di awal menikah dulu.

Happy Eid Mubarak!

Image
Bismillahirrahmanirrahim Hey :') Ramadan terasa cepat sekali bukan? Rasa-rasanya baru kemarin masak sop ayam kental sebelum Ramadan, rasa-rasanya baru kemarin dibikinin jurnal Ramadan sama Mas suami, dan sekarang sudah hari raya :' Yaa Allah... 🍃 Selamat Hari Raya Idulfitri 1441 H Taqabbalallahu minna wa minkum shalihal a'maal kullu aamiin wa antum bi khair Mohon maaf lahir dan batin 🍃 --- Baik, seperti biasa, di setiap hari raya, aku selalu berusaha untuk menulis di blog. Tujuannya adalah untuk merekam memori akan perayaan umat Islam ini. Betul, seperti kita tahu, hari raya tahunan umat Islam hanya ada dua, maka, ketika datang hari ied, bergembiralah! bersenang-senanglah! Dan postingan kali ini mungkin akan cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena memang kondisinya sedang berbeda. Okay, here we go!  Kita mulai dengan resume Ramadan tahun ini. --- Di tengah pandemi ini, suasana Ramadan memang cukup berbeda. Masjid ditutup,

Tertinggal

Image
Bismillahirrahmanirrahim Re-post dari tulisan yang aku buat di tahun 2018 di blog sebelumnya. Kadang, memang takjub rasanya membaca tulisan sendiri di masa lalu. Selamat membaca! Semoga ada ibrah yang dapat diambil. --- Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Aku pernah merasakan menjadi seseorang yang tertinggal, ketika teman-teman sekolahku sudah semester 3 di bangku kuliah dan aku memulai dari awal di semester 1. Jika ditanya bagaimana rasanya, maka jawabanku adalah, berat , iya, berat saat itu. Tetapi, lambat laun aku telah menikmati hidupku, bahwa takdirku tidak sama dengan mereka, dan bahwa itu semua harus aku lalui.  Dan pada akhirnya, aku lulus kuliah, di tahun yang sama dengan mereka. Benar, bukan sebagai sarjana, aku lulus sebagai diploma. Tetapi, adakah itu membuatku sedih dan menyesali pilihan hidupku? Tidak sama sekali. Aku tidak lagi membanding-bandingkan diriku dengan mereka, karena jalan hidup dengan kuliah d

Terimakasih MUBK!

Image
Bismillahirrahmanirrahim "Alhamdulillah" adalah kalimat yang harus aku ucapkan setelah berakhirnya pembelajaran di MUBK selama Ramadhan. Aku bersyukur karena Allah memberiku kemampuan untuk bertahan sampai akhir, pun dalam kondisi sulit seperti ketika di RS kemarin. Alhamdulillah... Allah memberi aku kesempatan sekali lagi untuk menjadi santri di MUBK. Setelah sebelumnya di tahun 2018 aku pernah mutung karena merasa terlalu sulit. Salahku memang, ambil kelas level advance . Maktabah MUBK Jogja --- Aku baru kenal Ma'had Umar bin Khattab (MUBK) Jogyakarta di akhir tahun 2017, saat pulang ke Surabaya setelah menghadiri pernikahan Fitri. Di tengah kegabutanku saat itu karena perkuliahan sudah selesai dan belum masuk kerja, aku iseng scrolling grup SSKI di FB. Disitu aku baru ngeh. Beberapa tahun sebelumnya, Ovi pernah posting terkait ajakan belajar Bahasa Arab. Dia bilang bahwa dia adalah santri di MUBK dan saat itu sudah mulai mengajar Bahasa A

Menuju Setengah Tahun Bersama

Image
Bismillahirrahmanirrahim Menuju setengah tahun bersama... Dear Mas, aku bersyukur karena Allah telah memilihkanmu untukku. Bisa dibilang, aku adalah salah satu wanita beruntung yang punya suami tidak suka main game , aku beruntung punya suami yang berakhlak mulia, bahkan ketika kita sedang berselisih paham pun, tidak ada akhlak buruk yang Mas tunjukkan. Menuju setengah tahun bersama... Mungkin memang baru berjalan setengah tahun, tetapi aku sudah merasakan banyak pengaruh positif yang Mas bawa kedalam hidupku. Selalu berpikir positif, lapang dada, dan merasa cukup adalah hal yang Mas tekankan kepadaku. Terimakasih telah menerimaku, bahkan setelah Mas tahu kekurangan-kekurangan dalam diriku. Dear Mas yang saat ini sedang tergeletak di kasur rumah sakit, aku sudah berjanji untuk selalu menemani dalam kondisi apapun. Aku yakin Allah tidak main-main dalam mempertemukan kita di atas ikatan yang begitu kuat. Pasti ada misi yang harus kita selesaikan bersama.

Memberikan Perhatian pada Anak Pasca Usia 6 Tahun Pertama (Bag. 1)

Image
Bismillahirrahmanirrahim Kajian ke-16 dari serangkaian kajian "Bimbingan Praktis dalam Mendidik Anak." Pertemuan kali ini membahas tentang "Memberikan Perhatian pada Anak Pasca Usia 6 Tahun Pertama." --- 🍃🍃🍃 Mumayyiz adalah ketika anak bisa melakukan tamyyiz ,  yaitu memilah-milah/membedakan, bisa mencirikan, bisa membedakan satu dengan yang lain, khususnya yang baik dengan yang buruk dan yang berbahaya dengan tidak berbahaya. Ciri ini diikuti dengan perkembangan kognitif, mereka dapat memahami ucapan dan dapat merespon dengan lebih baik. Disebutkan di dalam buku bahwa fase ini adalah fase dimana anak menjadi lebih siap untuk belajar secara lebih teratur, ia lebih terbuka untuk menerima nasehat/arahan, ia lebih mudah beradaptasi untuk bermain dengan teman-temannya. Mungkin bisa dikatakan bahwa di fase ini mereka lebih mudah memahami sesuatu dan lebih antusias untuk belajar serta menguasai skill (keterampilan), sehingga mereka lebih bisa diarah

Memberikan Perhatian di Usia 6 Tahun Pertama Kehidupan Anak (Bag. 2)

Image
Bismillahirrahmanirrahim Serial ke-15 dari kajian "Bimbingan Praktis dalam Mendidik Anak" yang dibawakan oleh Ustadz Abu Salma Muhammad. Masih dalam bahasan "Memberikan Perhatian di Usia 6 Tahun Pertama Kehidupan Anak." --- 🍃🍃🍃 Ketiga: Memberikan contoh berupa keteladanan yang baik dari orang tua untuk anaknya dari semenjak periode awal kehidupannya. Allah سبحانه و تعالى abadikan Luqman dalam Al Quran, padahal beliau bukan nabi ataupun rasul. Allah menjadikan beliau figur yang patut kita contoh. Allah memuji beliau, dalam surat Luqman ayat ke 12, "Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". Allah tidak butuh syukur kita, Allah Maha Kaya. Di antara karunia yang sering kita lalaikan –selain y

Memberikan Perhatian di Usia 6 Tahun Pertama Kehidupan Anak (Bag. 1)

Image
Bismillahirrahmanirrahim Kajian ke-14, masuk ke dalam bab baru, yaitu " Memberikan Perhatian Pada Anak di Usia 6 Tahun Pertama Kehidupannya." --- 🍃🍃🍃 Sesungguhnya tahapan awal dari kehidupan seorang anak (yaitu 6 tahun pertama) merupakan fase paling rawan * dan penting **, karena memiliki pengaruh paling besar di dalam membentuk karakternya ***. *Apabila di fase ini kita menampakkan/mencontohkan sesuatu yang tidak baik maka akan berpengaruh buruk kepada anak. Jika kita menunjukkan inkonsistensi, anak akan menjadi plin-plan, anak akan menjadi labil. **Penting untuk membangun pondasi awal *** Karakter adalah sesuatu yang dapat dibentuk Maka semua yang terbentuk di dalam benak sang anak di fase ini, akan menampakkan pengaruhnya secara lebih nyata terhadap karakternya di saat ia bertambah dewasa. Di usia 0-6 tahun terjadi perubahan dan perkembangan yang pesat. Karena itulah, wajib bagi para pendidik untuk memberikan ekstra perhatian di dalam mendidik anak

Kekeliruan ketika Menyambut Bayi Lahir (Bag. 2)

Image
Bismillahirrahmanirrahim Kajian ke-13 ini masih membahas tentang kesalahan ketika menyambut anak yang lahir. --- 🍃🍃🍃 Diantara kesalahan tersebut adalah menyebarkan berita gembira atas kelahiran anak laki-laki saja, tidak untuk anak perempuan. Ini termasuk kebiasaannya orang-orang Jahiliyah terdahulu yang diperangi oleh Islam. Allah سبحانه و تعالى berfirman ketika menyifati perilaku perbuatan ini: وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالْأُنْثَىٰ ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ (58) "Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah." يَتَوَارَىٰ مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ ۚ أَيُمْسِكُهُ عَلَىٰ هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ ۗ أَلَا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ (59) "Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya