Posts

Showing posts from August, 2022

Berteman dengan Yang Lebih Tua: Belajar tentang Anak

Image
Bismillahirrahmanirrahim Aku pernah mendengar perkataan seseorang yang menyarankan kita berkumpul dengan orang-orang yang 10 tahun lebih tua dari kita. Mengapa? Untuk curi start . Kita mengambil langkah awal untuk memahami apa saja yang terjadi di usia itu untuk mempersiapkan diri kita saat ini. Bukankah kita 10 tahun lagi tak lepas dari keputusan yang kita ambil hari ini? Bukankah kita 10 tahun lagi juga tak lepas dari apa yang sudah kita perjuangkan hari ini? --- Entahlah, aku merasa nasihat ini relate sekali. Setelah lepas dari dunia abdi negara, Alhamdulillah aku punya banyak kesempatan untuk berteman dengan berbagai kalangan. Termasuk mereka yang jauh lebih tua dari aku. Dari mereka aku belajar banyak hal. Terima kasih Mbak, Mas, telah membersamai kami tumbuh --- Aku dan suami berteman dengan pasangan suami istri yang kini telah punya 6 orang anak. Anak pertama mereka berusia 12 tahun. Usia kami terpaut kurang lebih 10 tahun. Dari pasangan ini, kami belajar banyak hal tentang 

Pengingat yang Tak Terduga

Image
Bismillahirrahmanirrahim Malam ini, di tengah perjalanan menuju suatu tempat di daerah ITS, kami melewati TPU Keputih Surabaya. Kami menyempatkan diri mampir ke TPU ini karena aku seumur-umur belum pernah masuk ke sana. Aku ingin tahu seberapa luas TPU tempat pemakaman korban Covid-19 di Surabaya ini. Kami memasuki kawasan ini dengan sepeda motor. Jalanan terlihat begitu gelap. Manusia yang berdiri hanya hitungan jari, tetapi manusia yang dikubur di balik tanah ini tak aku ketahui jumlahnya dengan pasti. Aku melihat makam satu per satu. Perlahan rasa takut menghampiriku.  Bukan, aku bukannya takut hantu. Aku tidak takut dengan kegelapan di kuburan. Perasaan takut itu muncul ketika aku mulai bertanya, "Apa yang sedang mereka alami di alam barzah saat ini?" --- Kami terus menyusuri makam ini dari satu blok ke blok yang lain. Pemakaman ini begitu luas. Aku pandangi batu nisan di sana satu per satu. Aku mencoba membaca nama mereka. Pun juga aku mencoba menerka di usia berapa mer

Untuk Anakku Agar Tak Dikejar Waktu

Image
Bismillahirrahmanirrahim Nak, surat ini ibu tulis di usia ibu yang ke-27 secara hijriyah. Usia yang cukup matang untuk menimang bayi. Usia yang cukup matang untuk membesarkan anak. Namun, sampai hari ini Allah belum mentakdirkan ibu mengandung. Ibu masih bergulat dengan kondisi tubuh ibu sendiri yang seakan belum mau diajak kompromi.  Nak, ibu sama sekali tidak menyalahkan Allah atas kejadian ini. Ibu seringkali merasa baik-baik saja walau teman-teman ibu sudah menimang anak satu per satu. Banyak orang merasa kasihan melihat ibu yang sampai saat ini tak memiliki anak. Namun, jauh di lubuk hati yang terdalam, ibu bersyukur karena masih diberi waktu. Nak, ibu tidak pernah mengenyam pendidikan pesantren. Ibu baru tersentuh hidayah sunnah di usia belasan akhir. Di usia itu, ibu berusaha mengejar ketertinggalan. Berusaha memperbaiki tilawah yang kadung salah makhrajnya karena bentukan dari kecil yang tidak dikoreksi. Berusaha berlari memahami bahasa Arab untuk semakin memahami agama ini. N

Daurah Syaikhah dari Madinah - Day 3

Image
Bismillahirrahmanirrahim Hari terakhir daurah ini dibuka dengan kajian dari Ustadzah Imroatul Azizah hafidzahallah tentang rezeki termahal. Akhirnyaaaa, ada sesi dimana aku bisa memahami isi kajiannya 100% (ya iyalah, pakai bhs Indo soalnya hehe). Ustadzah Azizah hadir di hari terakhir dengan meng- cancel  banyak agenda mengajar beliau. Kajian ini dilaksanakan ba'da subuh di ruang daurah. Tidak semua peserta hadir, tetapi bagiku sendiri kajian ini sangat menyentuh hati. Pagi dan gunung Hijau Ustadzah mengingatkan kami bahwa ilmu adalah rezeki terbaik. Karena ilmu akan menjaga kita. Adapun harta, kitalah yang harus menjaganya. Bahkan Nabi pun berdoa meminta tambahan ilmu, bukan meminta harta. Pesan ustadzah kepada kami kurang lebih begini, "Healing seorang penuntut ilmu adalah dengan belajar dan mengajar. Murajaah paling efektif adalah dengan mengajar. Karena mengajar adalah kebutuhan kita. Karena dengan mengajar, Allah akan memberi guru yang lebih baik Insyaa Allah." Ya

Daurah Syaikhah dari Madinah - Day 2

Image
Bismillahirrahmanirrahim Hari ini masih dengan perasaan yang sama, remah-remah rengginang. Ada perasaan sedih yang menghampiri ketika aku menyadari aku masih jauh tertinggal dari mereka. Perasaan sesal sempat menyelimuti seolah ada pikiran yang mengajak aku berandai-andai ke masa lalu.  Jika waktu bisa diputar, aku ingin sekolah agama saja sejak kecil.  Begitu pikirku. Namun, bukankah semua sudah Allah takdirkan dengan berbagai hikmah di dalamnya? Allah telah menghendaki seorang Rahma Aziza Fitriana kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara untuk menjemput hidayah mengenal sunnah. Itulah jalan terbaik yang telah Allah gariskan untukku. Tepak Kemenkeu. Alumni STAN turut hadir Walau hari ini aku sama seperti kemarin yang tidak bisa memahami 100% isi daurah, tetapi ada banyak sekali hikmah yang aku dapat dari setiap pertemuan dengan peserta lain. Pagi ini di ruang makan, aku bertemu Bu Iftitah. Beliau berasal dari Surabaya dan merupakan pengurus Masjid Al-Amin. Di usianya yang tak lagi m

Daurah Syaikhah dari Madinah - Day 1

Image
Bismillahirrahmanirrahim Remah-remah rengginang. Setidaknya itulah istilah yang tepat untuk menggambarkan bagaimana perasaanku ketika duduk di ruangan itu. Aku yang selama ini dipandang hebat oleh manusia karena alumni ini dan alumni anu merasa sangat tidak ada apa-apanya ketika bersanding dengan mereka yang berilmu tentang agama. Mereka yang mampu bercakap-cakap dengan bahasa Arab dengan lancar, mereka yang mampu memahami semua yang dikatakan syaikhah, mereka yang mampu membaca ayat-ayat Al-Qur'an dengan tajwid yang baik, sungguh mereka semua membuat aku merasa tak bisa apa-apa. Bahagia bisa duduk di sini Di balik semua rasa insecure ku, aku ingin memuji Allah atas semua kesempatan ini. Allah telah begitu baik mengabulkan salah satu cita-cita yang dulu rasanya sangat sulit tercapai. Dulu aku ingin ikut hadir ke daurah masyaikh. Namun, rasanya hal itu tidak mungkin terjadi karena aku bukan da'i atau mubaligh. Aku adalah orang biasa yang masih sangat terbata-bata ilmu agamanya.

Kemandirian yang Keliru

Image
Bismillahirrahmanirrahim Aku pernah menjadi seorang perempuan yang begitu mandiri. Dan aku rasa sejak kecil aku memang dibentuk untuk menjadi mandiri.  Bagaimana tidak? Tidak adanya seorang laki-laki yang melindungiku ketika kecil membuat aku mau tidak mau harus bisa membela diriku sendiri. Ketika kecil, tak jarang aku lihat orang lain memperlakukan keluarga kami dengan tidak semestinya hanya karena tidak ada laki-laki dewasa di rumah kami. Tumbuh berkembang --- Aku beberapa tahun yang lalu adalah orang yang kesana kemari seorang diri. Aku naik kereta sendiri, pergi dari satu bandara ke bandara lain pun juga sendiri, menjelajahi ibu kota sendiri, naik turun angkutan umum juga sendiri. Bahkan hal yang paling aku sesalkan saat ini adalah dulu aku memperbolehkan diriku naik ojek kesana kemari untuk menunjang aktivitasku yang begitu padat di ibu kota dari satu tempat ke tempat yang lain. --- Kalau aku pikir lagi, mungkin di mata banyak orang aku di saat itu memang sangat mandiri. Namun, d