Posts

Showing posts from July, 2019

Sri Mulyani: Most of The Time adalah Perjuangan

Image
Bismillahirramanirrahim Pingin cerita dikit, hehe. Terkait postingan sebelumnya, itu dipeuntukkan buat Kompetisi Blog. Baru tahu ada kompetisi itu tanggal 29 Juli dan baru sadar deadline nya tanggal 30 Juli. Tapi, Alhamdulillah banget. Tanggal 30 Juli pagi, aku ditugaskan untuk meliput kegiatan Latsar. Kebetulan kemarin agendanya adalah pembukaan dan bincang hangat bersama Menteri. Awalnya aku pingin cepet selesai karena kepikiran tulisan yang belum rampung. Pikirku cepet selesein tugas liputan ini, terus selesein yang lain, baru kalau udah longgar baca majalah keuangan, gitu. Sebuah renungan, "Jika sesuatu memang benar prioritas untukmu, kamu pasti selalu punya waktu untuk melakukannya." Sekali lagi, Alhamdulillah banget, justru karena aku disuruh ngeliput itu aku jadi punya inspirasi tulisan buat kompetisi itu, ya walau aku tahu, hasilnya ngga bisa dikatakan bagus, tapi paling engga, aku seneng banget karena pernah berusaha. Here we go! Speech -nya Ibu

Mencintai dengan Belajar dan Merawat

Image
Bismillahirrahmanirrahim Lebaran lalu, ketika mudik ke Madiun, bus yang aku tumpangi ikut serta menikmati fasilitas Tol Trans Jawa yang telah selesai dibangun. Tol ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang pemerintah rencanakan. Pemandangan dari sudut jendela (sumber: dokumen pribadi)     Proyek Strategis Nasional? Apakah itu? Yaitu sesuatu yang dianggap strategis bagi pembangunan nasional. Sebagai negara yang telah lama merdeka, Indonesia pasti ingin mencapai tingkat kemiskinan yang terus menurun, pemerataan yang semakin baik, dan kesempatan kerja yang semakin luas. Untuk menciptakan hal-hal tersebut, ekonomi harus bisa tumbuh dengan sehat dan inklusif.[1] Perjalanan melewati Tol Trans Jawa ini cukup menyenangkan menurutku karena kini Surabaya-Madiun dapat aku tempuh dalam waktu yang lebih singkat. Bukan hanya itu, pemandangan di kanan dan kiri jalan membuat kita begitu kagum pada indahnya alam di Indonesia. Aku yakin, bukan hanya aku yang merasak

My PCOS Diary: Menjadi Orang Tua

Image
Bismillahirrahmanirrahim Pagi ini, aku menuju Bandara Soekarno Hatta untuk kembali ke Bali. Tidak sesuai rencana awal sesungguhnya, karena tadinya pesawatku akan terbang pukul 16.25 WIB. Pagi ini Sudah lebih rapi ketimbang waktu berangkat Aku me- reschedule penerbangan karena ada hal penting yang tidak ingin aku lewatkan. Apakah itu? Parenting Webinar oleh mamapapa.id tentang "Menderita PCOS, Apakah Bisa Hamil?" --- Webinar ini disajikan live di youtube dan instagram pukul 16.00 WIB yang mana jika aku keukeuh terbang pukul 16.25 WIB, aku akan kehilangan kesempatan menyimaknya. Rasa-rasanya sangat sayang jika aku tidak menyimak langsung terkait penjelasan dokter tentang hal tersebut. Sebagaimana pernah aku tulis di serial sebelumnya, aku sudah tahu jawabannya adalah bisa, hanya saja, aku ingin mendengarnya sekali lagi, sekali lagi, dan sekali lagi. Dan aku ingin mendapat penjelasan ilmiahnya lagi. --- Baik, terkait catata

Mau Kemana?

Image
Bismillahirrahamanirrahim Sabtu lalu, tepat setelah aku membuka pintu kendaraan yang aku tumpangi, ada seseorang yang bertanya kepadaku, " Teh, badhe kamana ?" Badhe kamana . Pertanyaan yang sudah cukup lama tidak aku dengar. --- "Ma, pasti kita akan ditanya tentang kelebihan-kelebihan yang Allah beri kepada kita, kita akan ditanya tentang potensi yang Allah titipkan ke kita," kata Chae menasehatiku. Jum'at lalu di BPPK Purnawarman, setelah pelatihan selesai. Nasehat itu bermula dari keresahanku. Keresahan akan pecapaian duniawi yang sesungguhnya tidak aku inginkan tapi saat itu sedang aku iri-kan. Mengapa aku memilih Chae untuk mempercayakan curhatan tersebut? Aku rasa adalah karena kami satu pemahaman. Dalam masalah kajian dan usaha untuk tinggal di rumah, kami benar-benar satu pemahaman. --- Setelah mendengar nasehat dari Chae, aku pun berpikir bahwa memang benar, aku akan ditanya tentang potensi yang Allah beri kepadak

Broken Home Story: Kenangan Indah Untuknya

Image
Bismillahirrahmanirrahim Sore hari di tanah Bali, ada seorang anak kecil yang tiba-tiba memelukku setelah aku selesai salam, Adiba namanya. "Ini siapa mbak?" tanya seorang pegawai DJKN yang keheranan, "Oh ini, anak yang belajar ngaji di (masjid) sini Bu," jawabku. Diambil di Jakarta Timur Akhir-akhir ini, aku memang dekat dengan beberapa anak yang belajar mengaji di Masjid GKN I Denpasar. Kadang memeluk, kadang minta diajak bermain, kadang minta dipakaikan mukena, dan lain sebagainya. Menggemaskan? Sangat menggemaskan! --- Di sisi yang berbeda, aku melihat seorang anak kecil lain yang juga dekat denganku akhir-akhir ini, Keysa namanya. Dia terlihat sedang membuka buku dan bercengkrama dengan yang lain. "Kak Rahmaaaaa....." panggil Keysa suatu hari. Keysa sepertinya memang antusias ketika bertemu denganku. Mengapa begitu? Entahlah. Rasanya, dia antusias saja. Dia adalah anak yang kritis dan selalu ceria. Ketika di foto pu

Berubah

Image
Bismillahirrahmanirrahim Pagi ini, setelah sarapan, aku, Deswanisa, dan kedua teman kami menaiki mobil untuk menuju BPPK Purnawarman. "Disana aku tinggalnya di mess pegawai," "Lho kenapa, Ma?" tanya seorang teman dalam perjalanan. Selama perjalanan ini, kami memang bercerita tentang kehidupan kami di BDK masing-masing. "Karena...disana serem sih hehe, kosnya campur baur antara cowok-cewek, dan lingkungannya itu lho, hehe..." jawabku. "Aku takut berubah," lanjutku menjawab mereka. "Maksudnya Ma?" "Aku takut berubah seperti mereka kalau sering-sering lihat seperti itu," jawabku kepada mereka. "Aku takut aku pakai celana pendek atau pakaian terbuka lainnya, kan serem..." "Nggak mungkin lah Ma!" jawab seorang teman. --- Hari ini adalah hari pertama Pelatihan Media Sosial Angkatan I. Cukup menyenangkan karena kontennya millenial banget, bahas facebook, instagram, twitter, dan apa ya tadi

Berbesar Hati

Image
Bismillahirrahmanirrahim "Mbak, doakan aku ya," ucap dia sambil sesenggukan menangis dan memelukku. "Doakan aku juga Kin," jawabku kepadanya. Tak terasa, air mata mulai menetes, pelan, dan lambat laun menjadi begitu deras. Belum pernah rasanya aku menangis seperti itu. Walau saat itu aku tidak tahu, apa yang sebenarnya aku tangisi. Dan juga aku tidak tahu, apa yang sebenarnya Kinan tangisi. Ada bagian dari relung hatiku yang rasanya hilang saat itu. Hilang karena aku merasa akan kehilangan Kinan. --- "Ga kerasa ya, kejadian itu udah hampir 7 bulan yang lalu," gumamku dalam hati. Saat pengumuman penempatan itu datang. Saat akhirnya kami dipisahkan. Saat sudah saling nyaman dan kami harus menjalani kehidupan kami di unit masing-masing. Pagi ini, dengan begitu bahagia sekali rasanya, aku pergi ke kampus. Bukan untuk menjadi mahasiswa tentunya, tetapi untuk mengunjungi tempat OJT dulu, jurusan Akuntansi. Ngga banyak berubah :') Rin

My PCOS Diary: Pantaskah Menjadi Hamba yang Tidak Bersyukur

Image
Bismillahirrahmanirrahim "Ma, kurusan ya sekarang?" kata Ulfa tadi malam di tengah perbincangan kami. "Iya Fa, aku juga bingung ini, kenapa akhir-akhir ini jadi ga suka makan," jawabku. Kemarin sore, setelah absen pulang, aku bergegas menuju Bandara Ngurah Rai untuk menaiki pesawat yang membawaku ke Jakarta. Bukan dengan biayaku sendiri tentunya, tapi karena ada penugasan pelatihan di BPPK Purnawarman. Tiket yang dibelikan tanggal 22 Juli sengaja aku reschedule menjadi tanggal 19 Juli untuk mengejar Ulfa yang pagi ini pulang ke Semarang. Sudah sepekan ini dia di Jakarta, dengan tugas negara pula tentunya. Duduk depan biar aman dari sebelah-sebelahan sama laki-laki --- Beberapa hari yang lalu, ketika kontrol, dokter pun juga bilang, "Masalahnya, kamu kurus sih, jadi bingung ini harus disuruh apa. Biasanya orang PCOS itu gemuk, cara menanganinya ya tinggal suruh dia olahraga biar berat badannya turun," kata dokter Naivah. Oke, bar

My PCOS Diary: Bersama Kesulitan Ada Kemudahan

Image
Bismillahirrahmanirrahim Petang ini, setelah jaga Latsar, kulajukan sepeda motor menuju Apotek Buluh Indah. Hari ini aku ingin mengajukan beberapa pertanyaan kepada dokter kandungan terkait haidku yang tak kunjung selesai. Se fruit foto keisengan setelah jaga Latsar Dokter kandungan? Sounds strange ? Bukannya kamu belum nikah? Baiklah, sebelum kulanjutkan cerita, akan kujelaskan terlebih dahulu. Aku adalah salah seorang PCOS survivor. Sejak pertama kali haid di usia 10 tahun, haidku tidak seperti orang normal pada umumnya. Siklusku pendek dan darah haidku begitu banyak. Sampai saat ini pun, terkadang aku masih bingung membedakan mana yang haid mana yang bukan, kapan harus shalat kapan tidak shalat. Aku tidak lagi asing dengan dokter kandungan, pun demikian dengan USG perut. Sejak SMP aku sudah mencoba berobat, tetapi memang Allah menginginkan aku bersabar dan berusaha lebih keras hingga detik ini. Kedatanganku ke dokter kandungan kali ini adalah karena aku ingin

Hal Surface tentang Pendidikan

Image
Bismillahirrahmanirrahim Beberapa hari terakhir, aku sibuk mencari sesuatu dan itu udah merepotkan banyak pihak Ada yang lagi bahagia karena mau dikirim ke Jakarta dalam waktu dekat, Insyaa Allah. Foto diambil bulan November 2018 arah ke Otista, Jaktim "Assalamu'alaikum, ada link judul KTTA angkatan kita ngga?" "Boleh lihat kah kalau ada?" Dan ketika linknya ketemu "Assalamu'alaikum, KTTA mu tentang xxx ya?" "Boleh baca? hehe" Sebelumnya, kuucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah kurepotkan. Dan terimakasih juga kepada yang telah mengizinkan KTTA nya aku baca :') "Ma, buat apa?" tanya Ulfa kepadaku Hehe, mungkin kelakuanku ini memang aneh, baru mencari KTTA untuk dibaca setelah hampir dua tahun lulus kuliah, pun ngga hanya itu, aku juga minta izin untuk membaca skripsi teman SMA ku yang kuliah di jurusan Akuntansi. Aneh banget? Iya, bukan aku namanya kalau ngga aneh, haha. En

PMSO Part 2: Mengolah Sampah Organik dari Rumah

Image
Bismillahirrahmanirrahim Masih dalam bahasan Pelatihan Mengolah Sampah Organik, kali ini kita masuk bahasan tentang "Mengapa Mengompos" dan "Mengolah Sampah Organik dari Rumah." MACAM-MACAM TEKNIK MENGOMPOS 🍃Keranjang Takakura 🍃Bak/kolam kompos 🍃Drum/tong kompos 🍃Metode ember 🍃Bata terawang 🍃Compostbag 🍃Metode teras, dll. Jadi mengompos itu prinsipnya mudah aja: dikembalikan ke tanah. Adapun teknik mengompos bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk memulai mengompos di rumah, beberapa hal yang harus dipersiapkan: 🌻Komunikasi kepada anggota keluarga & ART; 🌻Sediakan wadah khusus untuk penampungan sementara sampah organik di dalam rumah; 🌻Siapkan media pengolahan sampah organik (pilih: ember, tong/drum, compostbag, takakura, gerabah, keranjang, dll); 🌻Siapkan perlengkapan dan bahan penunjang seperti sekop tanah/sekop tembok, cangkul, tanah, sekam/daun kering/serbuk gergaji/jerami, bioaktivator; 🌻Cari komunitas/ikuti medsos/ref

PMSO Part 1: Mengapa Mengolah Sampah Organik

Image
Bismillahirrahmanirrahim Mau knowledge capture tentang pelatihan online yang sedang aku ikuti, wah apa tuh? Pelatihan Mengolah Sampah Organik. Pelatihan ini diadakan oleh Prodi Bioteknologi Universitas Muhammadiyah Bandung. Hehe, kayak sok peduli lingkungan banget ya aku 🙈🙈 Jadi gini sobat pembacaku yang budiman, aku lagi berusaha mengepakkan sayap pertemanan lebih luas, mau sesekali nyemplung ke dunia yang ngga cuma itu-itu aja, hehe. Kata salah seorang teman, "Di dunia ini, banyak hal yang perlu untuk di- explore ." Yep bener banget, mumpung masih muda ya kan, mumpung punya waktu luang, mau aku buat untuk belajar. Ohiya, postingan ini juga udah mendapat izin dari pemilik acara. Rundown acara Okee, masuk ke materi pekan pertama oleh Teh Luthfia M. Hastiani, M.Si, staff pengajar prodi Bioteknologi UM Bandung. Mengapa Mengolah Sampah Organik Sampah organik ini selain dominan jumlahnya juga bisa menimbulkan masalah (jika tidak terpilah).