Mencintai dengan Belajar dan Merawat

Bismillahirrahmanirrahim

Lebaran lalu, ketika mudik ke Madiun, bus yang aku tumpangi ikut serta menikmati fasilitas Tol Trans Jawa yang telah selesai dibangun. Tol ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang pemerintah rencanakan.

Pemandangan dari sudut jendela
(sumber: dokumen pribadi)

   
Proyek Strategis Nasional? Apakah itu?

Yaitu sesuatu yang dianggap strategis bagi pembangunan nasional. Sebagai negara yang telah lama merdeka, Indonesia pasti ingin mencapai tingkat kemiskinan yang terus menurun, pemerataan yang semakin baik, dan kesempatan kerja yang semakin luas. Untuk menciptakan hal-hal tersebut, ekonomi harus bisa tumbuh dengan sehat dan inklusif.[1]

Perjalanan melewati Tol Trans Jawa ini cukup menyenangkan menurutku karena kini Surabaya-Madiun dapat aku tempuh dalam waktu yang lebih singkat. Bukan hanya itu, pemandangan di kanan dan kiri jalan membuat kita begitu kagum pada indahnya alam di Indonesia.

Aku yakin, bukan hanya aku yang merasakan kenyamanan ini, tetapi juga banyak orang di luar sana. Bagi mereka yang pulang pergi untuk bertemu keluarga dan juga bagi mereka yang pulang pergi untuk menjaga kehangatan bersama. Upaya investasi pemerintah yang juga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi ini, telah memudahkan banyak kalangan, mulai dari pebisnis hingga pedagang biasa, mulai dari kolongmerat hingga rakyat jelata.

Aku pernah membaca sebuah artikel yang dimuat dalam "Majalah APBN Kita" Edisi Juli 2019 yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan. Dalam artikel tersebut, dijelaskan bahwa sebagai negara yang berpenduduk lebih dari 250 juta jiwa, Indonesia mempunyai kewajiban untuk mensejahterakan rakyatnya, dari Sabang sampai Merauke tanpa terkecuali. Isu kesenjangan kesejahteraan masyarakat dapat menjadi bahaya laten yang mengancam persatuan bangsa.[2]

Aku berpikir, mungkin, itulah alasan besar adanya pembangunan di banyak tempat akhir-akhir ini. Mulai dari Tol Trans Jawa, highway di Sumatera, pelabuhan dan bandar udara, dan juga jalan raya di Papua. Infrastuktur dan transportasi yang pemerintah bangun adalah agar fokus Indonesia tidak hanya pada Jawa, tetapi juga pada pulau-pulau lainnya.

Tol Bakauheni Utara
(sumber: instagram @kemenkeuri)

“Dengan adanya pembangunan, suatu kawasan yang tadinya tidak strategis dapat berubah menjadi strategis,” kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam salah satu kesempatan.[1]

Aku pun yakin, dalam mengambil keputusan membangun berbagai fasilitas, pemerintah telah melakukan analisis pengelolaan risiko. Dampak yang mungkin akan terjadi pun juga pasti telah diperhitungkan oleh pemerintah. Aku percaya, tidak ada satu pun Warga Negara Indonesia yang tidak mencintai negeri ini. Pembiayaan yang pemerintah lakukan, tidak akan dijalankan jika hanya akan menyengsarakan rakyat.

Berbicara tentang infrastuktur, aku jadi teringat tentang kesempatan berkunjung ke Jakarta beberapa waktu yang lalu. Jakarta tetaplah Jakarta, tetap dipadati oleh lalu lalang jutaan manusia yang beraktivitas di setiap harinya. Kulihat ada yang berbeda dari beberapa sisi jalan sejak terkahir kali kutinggalkan, "Moda Raya Terpadu" atau "MRT" kata orang-orang.


Jalur MRT terlihat dari salah satu bangunan Jakarta
(sumber: dokumen pribadi)


Bak pemandangan sarana transportasi di luar negeri, MRT ini memang berhasil menarik perhatian banyak orang. Berbagai kalangan yang menamakan diri mereka sebagai "korban kemacetan" merasa terbantu dengan adanya MRT ini. Bukan hanya tentang MRT, pembangunan kereta api di pulau lain pun juga diperuntukkan untuk memudahkan aktivitas keseharian masyarakat.


Suasana di stasiun MRT
(sumber: dokumen Hana Hanifah)

Bersih dan nyaman
(sumber: dokumen Fiona Y. Purnomo)


Sekali lagi, aku yakin, tidak ada satu pun Warga Negara Indonesia yang tidak mencintai republik ini. Pemerintah telah mewujudkan rasa cintanya dengan memutar otak sedemikian rupa agar rakyat dapat beraktivitas tanpa banyak hambatan. Tanggung jawab negara ini kedepan ada di pundak kita para generasi muda. Kita sudah dibukakan jalan dengan melihat contoh nyata pembangunan dan upaya pemerataan di seluruh wilayah di negeri ini. Akankah akan terhenti begitu saja jika kita tidak mulai belajar dari sekarang?

Maka yuk apresiasi apa yang telah pemerintah usahakan untuk kita! Sebagai bagian dari republik ini, rasanya sangat tidak pantas jika kita tidak ikut belajar dan turut merawat fasilitas-fasilitas yang telah dibangun.

Karena #UangKita diperuntukkan untuk kita.

---
Referensi:

[1] Acara “Bincang Hangat” Menteri Keuangan dengan Peserta Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Keuangan Periode V Tahun 2019, disiarkan live 30 Juli 2019.

[2] ________. 2019. Pembiyaan Utang. APBN Kita Hal. 53-54.

     ________. Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2017
                tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang
                Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
                         

***

Selesai ditulis di Renon, Denpasar, sebagai keikutsertaan dalam Kompetisi Blog.

Comments

Popular posts from this blog

Ikhtiar Persalinan Normal pada Anak Pertama

Doa Kami dalam Namamu

Assalamu'alaikum Baby H!