Posts

Showing posts from August, 2023

Antara Cita-cita dan Keluarga, Selamat Tinggal LIPIA Jakarta!

Image
Bismillahirrahmanirrahim Hari ini, 21 Agustus 2023, seharusnya menjadi hari pertama duduk di LIPIA Jakarta sebagai mahasiswa baru di sana.  Namun... Banyak hal terjadi hingga kita memang harus memilih. Menjadi dewasa artinya kita belajar tentang prioritas bukan? Izinkan aku menyimpan kenangan ini di sini. Sebagai cerita bagi anak cucu bahwa dgn izin Allah ada leluhurnya yang pernah menembus kampus biru. Izinkan aku menuliskannya di sini. Bahwa walau bukan anak pesantren, jika berusaha pun Insyaa Allah bisa diterima. Kartu pendaftaran Cerita ini bermula awal tahun ini. Ketika ada banyak sekali ujian yang menghampiri keluarga kami. Sampai kami berpikir, "Apa perlu kita pindah ke Jakarta saja?". Barangkali di sana masalah kami akan terurai nantinya. Melihat keinginannya untuk ke ibu kota, aku minta izin untuk ikut tes LIPIA Jakarta. Barangkali aku berjodoh dengan kampus ini. Selagi belum punya anak pikirku. Dan selagi aku bisa memperjuangkan cita-citaku. Barangkali memang harus

Manusia Memang Aneh Sekali

Image
Bismillahirrahmanirrahim Malam ini, aku duduk termenung dan menyadari bahwa sungguh manusia itu aneh sekali. Manusia sering sekali rindu masa yang telah berlalu. Rindu hal-hal yang sudah tidak dijalani. Rindu pada sesuatu yang sudah hilang dari hidupnya. Begitu pula, manusia suka berangan-angan jika memiliki hal yang belum dalam genggaman. Yang pada akhirnya membuat dia kurang bisa menikmati fase hidupnya saat ini. Ingin segera begini dan ingin segera begitu. Ia merasa ada kondisi yang lebih baik dari apa yang dia jalani hari ini. Padahal, ujung-ujungnya, ketika fase kehidupan telah berubah, bisa jadi kita akan merindukan kehidupan kita hari ini. Berbagai nikmat yang kita miliki hari ini akan terasa lebih indah ketika kita telah kehilangannya. Kita baru menyadari bahwa kehidupan kita hari ini bermakna ketika kita sudah tidak menjalani episode kehidupan saat ini. Aneh sekali bukan? Alih-alih rindu masa lalu atau menginginkan segera berganti episode ke masa depan, mari kita syukuri kehi

Patah Hati Akademik Part 2

Image
Bismillahirrahmanirrahim Sudah sepuluh tahun sejak kejadian itu. Kejadian ketika aku -dengan izin Allah- meraih rangking 1 paralel di SMA Negeri terbaik di Surabaya. Kejadian yang dengannya orang-orang mengatakan aku tak perlu susah payah tes tulis karena aku pasti diterima jalur undangan. Dan kejadian yang membuat aku jatuh tersungkur karena ternyata aku ditolak dari perhelatan besar yang bernama SNMPTN itu. Entah apa yang terjadi. Sore ini aku merasakannya lagi.  Aku menulis ini sambil menangis. Mengingat ternyata aku tidak ditakdirkan untuk kuliah di kampus yang aku inginkan. Iya, aku ditolak jalur undangan. Segala rapot, medali, penghargaan dan pengalaman organisasiku selama SMA tidak membuat aku lolos sehingga aku harus berjuang di jalur tulis kala itu. Barangkali, kesalahan terbesarku saat itu adalah karena aku terlalu yakin akan lulus jalur undangan. Aku terlalu percaya diri bahwa aku tidak perlu belajar untuk tes tulis karena telah merasa aman. Namun, aku lupa. Ada kuasa Allah

Ketika Hati Kita Berselisih

Image
Bismillahirrahmanirrahim Hati manusia itu unik karena sejatinya senantiasa berbolak-balik. Hubungan manusia pun demikian karena relasi di antara manusia tak lepas dari adanya perasaan. Yang hari ini menjadi teman, bisa jadi esok menjadi lawan. Yang hari ini menjadi lawan, bisa jadi esok menjadi teman.  Di akhir usia 20an tahun ini, aku menyadari bahwa hubungan pertemanan adalah hubungan yang begitu kompleks. Jika dulu kita cocok dengan seseorang, bisa jadi hari ini tidak.  Bukan karena kita membencinya, tetapi karena fase hidup kita yang tak lagi sama. Tak bisa dipungkiri, kita akan merasa nyaman untuk dekat dengen seseorang yang mengalami fase hidup yang sama dengan kita.  Kalau lah irisan kehidupan kita dengan mereka tak lagi ada di jalur yang serupa, bukan berarti kita tak lagi menyukainya. Kita hanya berbeda urusan. Kita berbeda prioritas. Otomatis obrolan kita pun tak lagi selaras. Kita akan beririsan dengan orang lain yang mengalami hal yang sama dengan kita hari ini. --- Namun,

Serial Parenting Nabawiyah: Tujuan Pendidikan

Image
Bismillahirrahmanirrahim Masih dalam serial Parenting Nabawiyah oleh Ustadz Abdul Khaliq hafidzahullah . Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Tujuan Pendidikan . --- Sebuah tujuan sangat penting ketika kita melakukan sesuatu. Ketika mendidik anak, kita harus tahu apa tujuan kita mendidik mereka. Tanpa tujuan, ibarat kata kita menempuh perjalanan dan kita akan tersesat.  Sebagai contoh ketika berpergian, pasti ada tujuan yang ingin kita capai. Ada tempat yang ingin kita tuju. Ketika keluar rumah, kita pasti berusaha meraih tempat yang ingin kita capai. Bahkan, dalam perjalanan tersebut mungkin kita akan berhenti sejenak. Apapun yang kita lakukan pasti berkaitan dengan tempat yang ingin kita tuju. Begitu pula dalam proses pendidikan. Karena pendidikan adalah proses membangun peradaban.  Siapa anak kita? Anak kita adalah manusia yang diciptakan Allah Ta'ala. Allah menghidupkan manusia pasti dengan tujuan. Oleh karena itu, dalam proses mendidik anak, tujuannya harus sesu

Patah Hati Akademik

Image
Bismillahirrahmanirrahim What makes us disconnect to our truly self? I think the answer should be about distraction. We are now distracted to many things which actually do not match to our life. Aku pernah berpikir mengapa jalan hidup menjadi demikian. Mengapa aku tidak menjadi diriku yang aku inginkan sepuluh tahun yang lalu. Bukan, aku bukan bermaksud menyesali takdir. Hanya saja, ada serpihan dalam diriku yang masih menginginkan untuk kuliah setinggi-tingginya seperti yang aku inginkan dulu. For others, getting master degree might be not important. But for me who loves learning, it is very difficult to lie to my self that I don't want to reach it.  Iya, ada serpihan dalam hatiku yang menginginkan sekolah lagi. Ada bagian dari jiwaku yang rindu bangku kuliah lagi. Walau jujur, aku pun tidak tahu apa yang harus aku lakukan dengan ijazahku nanti. Boro-boro ijazah S2, ijazah S1 aja masih ga tahu mau diapain. The memorable place Namun, tahukah kamu bagaimana rasanya patah hati akadem