Cerita Penyapihan Hari Ketiga: Mengakui Kesalahan sebagai Orang Tua
Bismillahirrahmanirrahim Tidak dipahami itu tidak enak. Apalagi tidak dipahami oleh pihak yang kita harap dia bisa memahami kita. Orang tua misalnya. Ketika usia 25 tahun, aku pernah menangis karena merasa disudutkan oleh orang tuaku. Aku akui bahwa salah satu sifat burukku adalah sensitif. Mudah ngambek atau tersinggung. Dan kala itu, yang aku tahu orang tuaku tidak suka sifatku itu. Namun, yang membuat aku sedih adalah aku merasa disudutkan bahwasanya sifat tersebut ya tanggung jawabku seorang diri dan tidak ada campur tangan pola asuh yang membuat aku bersifat demikian. Padahal, kalau aku bisa berkata jujur di depan orang tuaku, aku kala itu ingin mengatakan bahwa sifat burukku juga disebabkan pola asuh. Bagaimana aku dibesarkan dan keadaan sekeliling tentu ikut berkontribusi terhadap sifat yang aku bawa hingga dewasa. Bukan berarti aku ingin menyalahkan orang tuaku. Namun, aku kala itu hanya ingin dipahami untuk jangan menyalahkan aku seorang diri. Aku ingin orang tuaku mengak...