Morning Activity

Bismillahirrahmanirrahim

Terhitung sudah sebulan lebih sejak menginjakkan kaki di pulau ini. Hmm...jadi gimana rasanya ma?

Rasanya? haha, akan aku ceritakan di lain waktu Insyaa Allah.

Postingan kali ini akan membahas tentang salah satu agenda yang diselenggarakan di BDK Denpasar tiap pagi, yaitu Morning Activity.

Apakah ituu?

Morning Activity adalah kegiatan ketika kami para pegawai berkumpul menjadi satu di pagi hari sebelum memulai pekerjaan untuk sharing knowledge dan membicarakan agenda harian yang akan dilalui.

Dalam forum ini, setiap orang akan punya kesempatan secara bergilir untuk membagi pengetahuan apa yang dia punya. Boleh formal, boleh juga non formal. Dari hal penting seperti cara menangani peserta diklat yang hiportemia sampai hal kuramg penting seperti diskon di situs belanja online hehe.

Pokoknya seru abis deh, jadi tahu banyak hal. Jadi tahu juga akan ada agenda apa di kantor. Jadi tahu juga tentang pengelolaan aset, dll. Seru seru banget, intinya adalah tentang keterbukaan, agar semua pegawai tahu kondisi satu sama lain.

Oke, karena aku belum dapet jatah sharing knowledge, aku akan membagi cerita sharing knowledge hari ini yang begitu 'ngena' buat aku pribadi.

Jatah sharing untuk hari Senin adalah dari pejabat atau widyaiswara. Karena hari ini pembukaan pelatihan, otomatis banyak pejabat yang tidak di tempat, tersisalah satu pejabat dan dua widyaiswara. Akhirnya pak Gathot selaku seorang widyaiswara berkenan untuk sharing.

Pak Gathot ini ahli banget dalam hal fotografi. Beliau udah jadi narasumber dimana-mana terkait fotografi. Hasil fotonya ada di ig beliau yang mana followers beliau banyak banget.

"Jadi kemarin saya habis workshop fotografi di Jakarta..." kata pak Gathot membuka sharing hari ini.

"Kami memutuskan untuk meng-capture daerah mangga dua, di sekitar rel kereta. Sebenarnya disana dekat dengan kota tua, tapi kayaknya udah main stream kalau lokasi fotografi di kota tua."

"Di sekitar rel itu banyak pemukiman liar. Kayaknya ada ribuan KK tinggal disana. Kami meng-capture gambar sambil melihat kondisi sekeliling."

"Rumah-rumah disana sempit sekali. Bahkan untuk gang antar rumah saja hanya untuk satu orang lewat. Ruangannya kecil dan diisi oleh keluarga lho, bukan oleh perorangan."

"Kami lewat sambil membagikan permen, sambil membagikan buku tulis. Disana tinggal berbagai macam profesi. Mungin ada preman, tukang, dll."

"Warga disana tidak punya KTP DKI, yang artinya anak mereka tidak bisa sekolah. Karena syarat masuk sekolah negeri di DKI adalah jika punya KTP DKI sedangkan untuk menyekolahkan di sekolah swasta mereka tidak mampu.
.
.
.
...."

Tiba-tiba keadaan menjadi hening tak bergeming.

"Jadi bisa disimpulkan, anak-anak mereka saat ini entahlah kondisi masa depannya karena mereka tidak sekolah."

Sejenak aku begitu tertegun mendengar kalimat terakhir itu.

"Peserta fotografi saya ini dari berbagai kalangan. Ada yang kaya banget, ada pemilik toko, dll. Ketika diajak kesana, benar-benar sadar bahwa ada banyak hal yang harus kami syukuri."

"Mungkin kita hari ini mengeluhkan tentang hidup kita, tentang standar kesempurnaan versi kita yang belum kita capai. Tapi coba lihat di luar sana, begitu banyak yang hidupnya susah, yang ujiannya berlipat ganda dari kita."

"Tidak perlu lah kita jauh-jauh kesana, coba mulai dari sini saja. Coba kita terus berempati melihat kondisi orang lain. Melihat kondisi atasan, rekan kerja, kira-kira apa yang mereka rasakan dan apa solusi yang bisa kita berikan.

#Jleb
#NgenaBanget

Morning Activity kali ini kami tutup dengan tos ala BDK Denpasar dengan penuh kebahagiaan. Bahagia atas rasa syukur yang kembali bisa kami sadari bahwasanya begitu banyak nikmat yang telah Allah beri.


Alhamdulillah atas setiap nikmat dan kesempatan yang telah Allah hadirkan dalam hidupku.

Comments

Popular posts from this blog

Ikhtiar Persalinan Normal pada Anak Pertama

Doa Kami dalam Namamu

Assalamu'alaikum Baby H!