Talkshow Problematika Mencari Jodoh (part 1)

Bismillahirrahmanirrahim

Repost dari blogku sebelumnya

---

Berikut aku rangkumin Talkshow Interaktif berjudul "Problematika Mencari Jodoh" yang disiarkan live di youtube Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri ya 🌿🌿
Semoga bermanfaat.

---

Ketika berdoa tentang pernikahan, salah satu yang kita minta adalah mawaddah. Mawaddah dimulai dari memilih pasangan hidup.



Perhatikan kisah Nabi Musa berikut, ketika berada dalam keterasingan, lapar, merasa sendirian, beliau berdoa

“Yaa Allah, aku sangat fakir, aku sangat butuh akan apa yang Kau turunkan dari kebaikan dan kebaikan.”

Sebagian ‘ulama menafsirkan doa ini bahwa Nabi Musa butuh akan makanan. Tetapi, sebagian ‘ulama yang lain, seperti Ibnu Asyur, beliau mengatakan, sebagaimana orang asing, butuh tempat tinggal, butuh naungan, dan beliau butuh isteri.

Do’a tersebut kemudian Allah ijabah melalui seorang ayah yang memiliki dua anak perempuan. Anak-anak perempuan tersebut adalah anak-anak yang shalihah, beriman, dan punya rasa malu yang luar biasa. Ayah tersebut berkata, “Aku ingin menikahkan engkau dengan puteriku, sebagai maharnya engkau bekerja padaku selama delapan tahun.” Ada yang mengatakan bahwa ayah tersebut adalah Nabi Syu’aib.


Berkaca dari kisah tersebut, sudahkah kita menunjukkan kefakiran dihadapan Allah?

Masalah jodoh itu tidak bisa dipisahkan dengan iman dan tauhid. Banyak kasus dimana ketika seseorang mencari jodoh, dia langsung menghubungi makhluk, mengandalkan kenalan, mengandalkan link, dan lupa untuk menunjukkan kefakiran dihadapan Rabbul’Alamiin.

Padahal yang mengetahui perihal jodoh ini adalah Allah.

Apapun itu, hubungan pranikah bukan merupakan solusi. Iblis, ketika seseorang belum menikah, job desk nya adalah bagaimana membuat kedua orang yang jatuh cinta itu seromantis mungkin, tetapi sesudah ijab qabul diucapkan, job desk iblis adalah bagaimana membuat pasangan tersebut berpisah, bagaimana membuat pasangan tersebut seberantakan mungkin.

Yakinlah, hanya Allah yang mengetahui perkara ini.



Tunjukkan, tunjukkan setunduk-tunduknya di hadapan Allah bahwa kita benar-benar butuh.

---

💐Q&A💐

🍃Bagaimana yang dimaksud dengan memperbaiki diri sebelum bertemu dengan jodoh?

Poin penting dari do’a Nabi Musa adalah beliau menunjukkan sebagai orang yang butuh. Orang butuh akan mengikuti cara Allah.

Benarkah kita sudah menunjukkan bahwa kita butuh?

Orang yang butuh akan patuh pada cara Allah dan tidak akan melawan. Perbaiki hal ini terlebih dahulu, tentang menunjukkan kefakiran kita dihadapan Allah, tentang menunjukkan bahwa kita benar membutuhkan pendamping hidup.

Yang perlu diingat, perbaikan ini perlu waktu, tidak sehari semalam, bukan sehari dua hari.

Terapkan, ini adalah konsep dari seorang ‘ulul azmi, bukan lagi konsep dari ustadz atau orang shalih.



🍃Jawaban istikarah itu seperti apa?

Tidak ada dalil yang mengatakan bahwa jawaban istikarah harus lewat mimpi. Istikarah adalah do’a, maka coba ingat-ingat isi do’a istikarah


Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini (sebutkan urusan tersebut) baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku (atau jelek bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, dan palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah yang terbaik untukku apapun keadaannya dan jadikanlah aku ridha dengannya. Kemudian dia menyebut keinginanya”
 (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Ibn Hibban, Al-Baihaqi dan yang lainnya).




Artinya, kita telah meminta, jika ini yang terbaik, maka, Yaa Allah, tolong takdirkan, tolong mudahkan, dan tolong berkahi.

Ketika sudah meminta yang demikian, maka jalani saja. Jika benar ini jodohnya, maka akan dimudahkan. Atau jika bukan, maka akan sebaliknya, ada saja halangannya.

Ketika dijauhkan, jangan bersedih, karena sejatinya itu adalah hasil do’a kita, dimana dalam berdo’a kita telah meminta, “jika buruk, maka palingkan.”



🍃Saya menderita kanker stadium 4, saya ingin melamar seorang akhwat, tetapi tidak percaya diri karena kanker saya tersebut.

Syafakallah, semoga penyakit tersebut merupakan sarana untuk menggugurkan dosa-dosa antum dan menjadikan antum menjadi mulia dihadapan Allah.



Bertanyalah pada diri sendiri, apa niat Anda untuk menikah.

Jika konsepnya adalah untuk menuju akhirat, maka tidak ada urusan dengan sehat atau sakit. Karena pernikahan adalah perihal ibadah, dan siapapun, baik sehat maupun sakit, berhak dalam ibadah tersebut.

Dalam fiqih nikah, hal ini disebut ‘aib dalam pernikahan’, hal tersebut harus dijelaskan agar tidak ada yang merasa dirugikan di kemudian hari.

Bisa jadi penyakit tersebut sembuh, dengan izin Allah tentunya. Kita tidak tahu kehendak Allah. Jangan berputus asa.



🍃Bagaimana kiat-kiat mendapat jodoh yang shalih?

Sekali lagi, amalkan, amalkan bahwa kita butuh, bahwa kita fakir di hadapan Allah.



🍃Bagaimana kiat-kiat sebagai akhwat yang usianya sudah tidak muda lagi untuk menghadapi kegalauan?

Jodoh itu bukan perkara di dapatkan di usia berapa, yang menentukan bukan usia kepala berapa. Kalau memang memiliki kualitas, tidak perlu khawatir, karena pasti akan dicari orang.

Jangan tenggelam dalam paranoid kita sendiri. Perbaiki diri, perbaiki kualitas diri. Jangan berpikir tentang hasil. Wanita yang baik, untuk laki-laki yang baik.




🍃Cantik/Shalihah?

Cantik dan shalihah. Sebagaimana wanita punya hak untuk memilih yang ganteng dan shalih.



🍃Bagaimana hukumnya melangkahi saudara untuk menikah duluan?

Tidak ada dalil bahwa menikah itu harus sesuai dengan urutan kelahiran. Bicara baik-baik pada keluarga, edukasi keluarga, terlebih jika menikah hukumnya sudah fardhu ‘ain bagi kita.



🍃Bagaimana jika sudah siap menikah tetapi ayah belum siap melepas?

Berdo’alah kepada Allah. Bumi Allah ini luas, carilah orang yang domisilinya dekat dengan orang  tua. Dan perkara tinggal/domisili ini adalah hal yang bisa didiskusikan.



🍃Bagaimana dengan hadits yang mengatakan bahwa bercandanya dianggap serius?

Tiga hal yang seriusnya divonis serius dan bercandanya divonis serius, yaitu menikah, talaq, dan rujuk.

Tinggalkan orang yang tidak serius, tidak perlu menghiraukan orang yang setengah-setengah.



🍃Untuk janda dengan anak-anak usia 3-8 tahun, sebaiknya segera menikah lagi atau menunggu anak-anak besar baru menikah lagi?

Anak-anak itu butuh sosok seorang ayah. Jika memilih untuk menunda menikah lagi, bisa tidak kita merangkap peran sebagai ibu sekaligus ayah yang pastinya itu adalah hal yang sulit. Seorang janda seharusnya ada yang mem-back up nafkahnya, entah itu ayahnya, saudara laki-lakinya, pamannya, atau keponakannya.



🍃Apakah dalam proses ta’aruf boleh bertanya hal privasi lewat email?

Hal ini berkaitan dengan hukum komunikasi antara laki-laki dan perempuan. Hukum segala sesuatu itu boleh sebelum ada dalil yang mengharamkan. Silahkan berkomunikasi sesuai dengan keperluan. Jangan berlebihan, karena dosa dapat menghilangkan keberkahan.

---

Sekian rangkuman dari aku, kalau kurang jelas, nantikan aja rekamannya di youtube, hehe, Barakallahu Fiikum.
Jangan lupa bergembira ^^


---
Selesai ditulis disini
8 Shafar 1440H




Comments

Popular posts from this blog

Resign untuk Kedua Kalinya

Alasan BB Hafshah Stuck Berbulan-bulan

Mendidik Tidak Mendadak - Ustadz Abdul Kholiq Hafidzahullah

Bukan Sekedar Pindah ke Kontrakan

Sistem Sekolah: Dulu Tidak Ada Yang Memberitahu Aku Tentang Ini