Ramadhan di Bali (part 1)

Bimillahirrahmanirrahim

Segala puji hanya milik Allah. Alhamdulillah diberi kesempatan untuk sampai ke Ramadhan tahun ini, yang mana

di luar sana banyak sekali yang tahun lalu masih bisa berpuasa dan tahun ini tidak

entah sakit

entah karena meninggal.

Dan hal itu nyata terjadi. Beberapa jam menuju Ramadhan, tetangga sebelah rumah meninggal dunia.

انا لله وانا اليه راجعون

***


Ramadhan tahun ini adalah yang pertama di luar Jawa

dan itu di Bali.


Tarawih pertama aku jalani di Masjid Muhammad jalan Imam Bonjol.

Masjid Muhammad di siang hari

Bagian dalam


Kalau di Bali lihat bule mah itu biasa aja,

tapi kali ini

aku lihat bulenya shalat

ini beneran bule banget

dan hijabnya Masyaa Allah.


Melihat dia bersanding dengan kami yang orang Indonesia,

aku jadi ingat surat Al Infitar: 8

"dalam bentuk apa saja yang dikehendaki, Dia menyusun tubuhmu."

***

Ramadhan kali ini, walau di Bali, walau di tempat minoritas

aku merasa banyak sekali kemudahan yang diberi oleh Allah.

Allah memberi teman-teman mess yang baik

Allah memberi kemudahan katering sahur

Allah memberi banyak hal yang ya benar, aku ngga bisa melewati ini semua tanpa bantuan Allah سبحانه و تعالى


Baik, inti dari tulisan ini adalaaah...

tentu kita tahu hadits dibawah ini


رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” 
(HR. Ath Thobroniy dalam Al Kabir dan sanadnya tidak mengapa. Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 1084 mengatakan bahwa hadits ini shohih ligoirihi –yaitu shohih dilihat dari jalur lainnya)



Sumber https://rumaysho.com/469-jangan-biarkan-puasamu-sia-sia.html



Mumpung masih awal Ramadhan, semoga kita terjaga dari kegagalan atas Ramadhan

apa aja sih yang menyebabkan kegagalan dalam Ramadhan?

rangkuman dari kajian Sebab-Sebab Kegagalan di Ramadhan oleh Ustadz Nuzul Dzikri tanggal 30 Sya'ban 1440H

🍃 Lupa bertawakkal, bergantung dan minta tolong kepada Allah

Padahal tentu kita tahu, sebanyak apapun persiapan kajian kita, persiapan ilmu kita, tanpa minta tolong kepada Allah, maka kita tidak bisa apa-apa. Yang menjadikan kita mampu adalah Allah, yang menjadikan kita sanggup adalah Allah.

Sebanyak apapun kajian yang telah kita ikuti, kita tetap manusia yang diciptakan dengan lemah.

إِیَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِیَّاكَ نَسۡتَعِینُ
[Surat Al-Fatihah 5]



🍃 Tidak punya schedule, dan kalau punya pun, tidak komitmen dengan schedulenya

Jika tidak punya agenda, hal yang menyibukkan dari kebaikan itu banyak. Jika tidak punya agenda, maka tidak bisa tegas dari ajakan orang lain.

Yuk, coba kita mematuhi komitmen dengan diri sendiri, dari hari pertama!
agar ga punya alasan bercermin di hari-hari selanjutnya.




🍃 Lupa memerhatikan masalah hati

"Anda bisa mendapat dunia dengan fisik Anda, tetapi Anda tidak akan bisa mendapat akhirat tanpa hati Anda."

Kerasa banget ga sih semakin kesini, hal yang memang harus kita perhatikan itu masalah hati.

Kesempatan riya' di Ramadhan begitu besar.

Padahal untuk sukses kita harus memerhatikan hati kita. Yang Allah janjikan ampunan itu punya kriteria, bukan hanya yang puasa saja.



🍃 Memasuki Ramadhan dengan dosa-dosa

Terlebih dengan tidak beristighfar dan bertaubat kepada Allah. Yang membuat kita lelah/sulit ibadah adalah dosa-dosa kita.

"Balasan dari dosa adalah perbuatan dosa yang selanjutnya."



🍃 Tidak berani memprioritaskan dan menomorsatukan akhirat ketimbang dunia di bulan Ramadhan

Allah memberi kita 12 bulan, jika kita tidak memprioritaskan akhirat di bulan Ramadhan, maka di bulan apa lagi kita akan memprioritaskan?

Padahal di luar sana:
🌼 Ada yang resign dari perusahaan tempat dia bekerja karena tidak diizinkan umrah di bulan Ramadhan

🌼 Ada yang berusaha sekali tidak cuti di luar bulan Ramadhan agar bisa cuti banyak di Ramadhan

🌼 Ada yang di luar bulan Ramadhan naik motor dan berhemat agar di Ramadhan bisa naik taxi supaya hemat waktu, tenaga, dan bisa bertilawah



🍃 Gagal dalam menghadirkan rasa 'Bisa jadi ini Ramadhan terakhir'

Kita menjadi malas karena panjanh angan-angan, merasa memiliki waktu, merasa punya banyak kesempatan nanti nanti dan nanti. Padahal jika kita bisa merasa bahwa ini Ramadhan terakhir kita, maka pasti akan kita perjuangkan sebaik mungkin.

***

Bismillah, semoga Allah mudahkan langkah kita semua dalam kebaikan, Aamiin

Setelah tarawih


Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, 1 Ramadhan 1440H

Comments

Popular posts from this blog

Ikhtiar Persalinan Normal pada Anak Pertama

Doa Kami dalam Namamu

Assalamu'alaikum Baby H!