Merdeka dan Prioritas

Bismillahirrahmanirrahim

Hari ini, aku berkesempatan mengunjungi kabupaten Bangli karena kantorku ditunjuk sebagai panitia outbond kantor lain.

Pagi ini di Denpasar sebelum berangkat ke lokasi

Seneng? Pasti!
Hitungannya bisa jalan-jalan gratis dan seenggaknya jalan-jalannya masih ada tujuannya yang ga sekedar jalan-jalan.

Tapi ada juga sedihnya, karena ga bisa ikut upacara.

Aku, Devi, dan Mandon tahun lalu, 17 Agustus 2018 selesai upacara di Lapangan Banteng.

Sejujurnya, melihat banyak postingan kemerdekaan hari ini,

melihat postingan dedek BPPK yang upacara di Lapangan Banteng,

jadi rindu masa-masa dikorbankan untuk berangkat pagi-pagi dari Bogor supaya ga telat upacara di Banteng.

Momen upacara di Banteng selalu menyisakan rasa bangga.


Kembali lagi ke outbond. Lokasi kegiatan ini ada di perkebunan jeruk bernama Baliwoso camp. Sebuah luxury banget untukku bisa lihat bambu-bambu, sawah, pohon-pohon, dan bagian dari keindahan alam lainnya.

Ga nyangka aja gitu tempatnya se-asyik ini

Seneng banget liat ginian 😭

Tenda peserta

Buat nongki

Rumah pohon


Kalau mau jujur, sebenernya banyak banget lokasi wisata di Bali di setiap kabupatennya.

Jangankan di kabupaten, di Denpasar aja banyak banget yang belum aku kunjungi.

Hari ini pun, setelah outbond tadi, sebenernya diajak temen buat naik gunung Kintamani.

Tapi sayangnya aku tolak hehe.

Hari ini lelah, tapi senang, senang temen-temen masih punya kesadaran buat menjaga shalat


Iya aku tahu, dengan melihat alam, kita sangat bisa untuk mengingat betapa Maha Kuasanya Allah.

Tetapi untuk urusan prioritas, aku rasa naik gunung, arum jeram, jalan-jalan di pantai, dll itu ngga bisa dijadikan prioritas utama.

Kemarin aku menolak ajakan naik gunung karena pertama, takut ada fitnah karena yang naik gunung kebanyakan cowok,

kedua, karena aku takut ga bisa shalat dengan baik.

Aku takut ga nemu toilet buat wudhu, kesulitan menentukan arah kiblat, takut lewat jam shalat karena lalai, dll.

Benar, mungkin itu cuma ketakutanku aja, tapi, kalau misal shalat kita akan turun kualitasnya misal karena ngga ada air, bajunya ga bersih, buru-buru di dalam shalat, dll, maka aku akan tetep memilih shalat dari pada jalan-jalan melihat alam.

Bener banget banget banget. Salah satu ujian beratnya perempuan jaman sekarang adalah untuk tinggal di rumah. Pasti ada aja keinginan untuk eksis dan aktualisasi diri.

Kadang kita tahu bahwa itu salah, kita tahu tujuan kita melakukan sesuatu itu cuma untuk panjat sosial, tapi tetep dilakuin hanya karena mengikuti hawa nafsu.

---

Mengingat ini momen kemerdekaan, rasanya ada hal yang ingin aku ingatkan pada diriku sendiri.

Semakin dewasa, kita akan dihadapkan dengan banyak pilihan. Tidak semua hal baik bisa kita pilih dalam waktu yang bersamaan. Kita akan dihadapkan dengan yang namanya prioritas. Prioritas sesuai standar kehidupan diri kita masing-masing.

Merdeka bagimu mungkin lebih tepat jika didefiniskan untuk merdeka dari segala hal buruk yang timbul dari dalam dirimu sendiri. Dari pikiran yang buruk, perasaan yang buruk, prasangka yang buruk, dll.

Definisi merdeka untukmu juga tentang kemampuanmu mengesampingkan ego kekanak-kanakan dan memilih hal-hal penting untuk dilakukan.

Selamat berakhir pekan!

Baca lagi postingan ini ya jika kamu perlu memahami lagi definisi merdeka untukmu.

---

Denpasar, Bali

16 Dzulhijjah 1440H

17 Agustus 2019.

Setahun yang lalu, hari ini...

Biarkan itu semua menjadi pelajaran berharga untukmu :)

Comments

Popular posts from this blog

Ikhtiar Persalinan Normal pada Anak Pertama

Doa Kami dalam Namamu

Assalamu'alaikum Baby H!