Memerhatikan Anak di Saat Kehamilan
Bismillahirrahmanirrahim
Pertemuan ke-6 dari kajian Bimbingan Praktis dalam Mendidik Anak.
---
๐ฟ๐ฟ๐ฟ
Sesungguhnya seorang muslim yang hakiki, ia akan kagum dengan keagungan agama ini, karena Islam itu sejatinya adalah agama rahmah (kasih) sayang dan agama birr (kebajikan).
Sebagaimana Islam memperhatikan anak sebelum penciptaannya (maksudnya sebelum dikandung), sebagaimana telah berlalu pembahasannya, maka demikian pula islam memberi perhatian yang nyata terhadap anak di saat kehamilan, yaitu saat ia masih berupa janin di dalam rahim ibunya.
Karena itulah wanta hamil disyariatkan untuk tidak berpuasa dua saat Ramadhan lantaran (menjaga) janin yang dikandungnya,
Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ู ุณูู bersabda,
ุฅَِّู ุงََّููู ุนَุฒَّ َูุฌََّู َูุถَุนَ ุนَِู ุงْูู ُุณَุงِูุฑِ ุดَุทْุฑَ ุงูุตَّูุงَุฉِ َูุนَِู ุงْูู ُุณَุงِูุฑِ َูุงْูุญَุงู ِِู َูุงْูู ُุฑْุถِุนِ ุงูุตَّْูู َ ุฃَِู ุงูุตَِّูุงู َ
“Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla menghilangkan pada musafir separuh shalat. Allah pun menghilangkan puasa pada musafir, wanita hamil dan wanita menyusui.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Hanya saja ‘ulama berbeda pendapat apakah ibu hamil/menyusui yang tidak berpuasa, meng-qada, membayar fidyah, atau meng-qada dan membayar fidyah.
Tiap wanita kondisinya berbeda-beda.
๐พApabila wanita tersebut kuat dan yakin tidak membahayakan janinnya, maka dia tetap berpuasa. Jika memutuskan tidak berpuasa, wajibnya qada.
๐พ Jika wanita tersebut lemah dan merasa khawatir akan anaknya, maka dianjurkan tidak berpuasa. Yang lebih utama adalah qada, bukan fidyah. Apabila setelah Ramadhan dia yakin bisa meng-qada, maka meng-qada lebih baik.
๐พ Apabila ketika setelah Ramadhan waktu berlalu dan menjelang Ramadhan belum meng-qada karena kondisi yang tidak memungkinkan, maka boleh membayar fidyah. Contoh apabila dia yakin tahun ini hamil, tahun depan menyusui, tahun depan hamil lagi, maka lebih baik membayar fidyah.
Penulis lebih menguatkan agar wanita hamil tidak berpuasa untuk menjaga diri dan anaknya.
---
Dalam hadits disebutkan bahwa musafir juga diberi keringanan untuk tidak berpuasa.
Di zaman ini, ada orang yang berpendapat bahwa safar saat ini berbeda dengan safar di masa lalu. Mereka mengatakan bahwa safar di masa lalu itu berat, saat ini mudah, sehingga saat ini ketika safar, seseorang tidak perlu mengambil keringanan untuk tidak berpuasa.
Padahal, Allah ุณุจุญุงูู ู ุชุนูู adalah Rabb yang mengetahui segala hal yang terjadi, baik masa lalu, saat ini dan masa depan.
Syari’at kita bersifat universal dan berlangsung terus menerus hingga hari kiamat. Oleh karena itu, rukhsah bagi musafir juga berlaku di zaman ini, tetapi jika ia ingin melanjutkan puasanya, maka diperbolehkan.
Begitu juga wanita hamil, lebih baik mengambil rukhsah tersebut.
---
Sepantasnya bagi seorang ibu, ia mendoakan janinnya dan meminta kepada Allah agar menjadikannya anak yang shalih lagi baik, dan agar Allah menjadikannya anak yang bermanfaat bagi kedua orang tuanya serta seluruh kaum muslimin. Diantara doa yang mustajabah adalah doanya orang tua kepada anak.
Diantara hal yang dilakukan ibu untuk menjaga janinnya adalah:
๐Tidak memakan makanan yang membahayakan janinnya, tidak mengonsumsi obat-obatan tanpa pengawasan dokter
๐Tidak bekerja terlalu berat
๐Diharamkan bagi wanita merokok, terlebih ketika hamil, baik dia maupun suaminya. Apalagi mengonsmumsi narkoba.
---
Islam begitu menjaga janin. Syari’at islam menerangkan wajibnya kita menjaga janin. Islam mengatur hak yang dimiliki janin:
๐ป Allah mengharamkan pembunuhan janin, yaitu dengan aborsi, meskipun janin tersebut hasil berbuatan zina.
๐ป Setelah 120 hari, berlaku bagi janin tersebut hukum-hukum yang diatur dalam islam, contoh dia sudah punya hak waris.
---
Agama kita begitu luar biasa ketika menjelaskan step-step perkembangan bayi.
َََูููุฏْ ุฎَََْูููุง ุงْูุฅِْูุณَุงَู ู ِْู ุณَُูุงَูุฉٍ ู ِْู ุทٍِูู ﴿ูกูข﴾ ุซُู َّ ุฌَุนََْููุงُู ُูุทَْูุฉً ِูู َูุฑَุงุฑٍ ู ٍَِููู ﴿ูกูฃ﴾ ุซُู َّ ุฎَََْูููุง ุงُّููุทَْูุฉَ ุนَََููุฉً َูุฎَََْูููุง ุงْูุนَََููุฉَ ู ُุถْุบَุฉً َูุฎَََْูููุง ุงْูู ُุถْุบَุฉَ ุนِุธَุงู ًุง ََููุณََْููุง ุงْูุนِุธَุงู َ َูุญْู ًุง ุซُู َّ ุฃَْูุดَุฃَْูุงُู ุฎًَْููุง ุขุฎَุฑَ ۚ َูุชَุจَุงุฑََู ุงَُّููู ุฃَุญْุณَُู ุงْูุฎَุงَِِูููู
(12) Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
(13) Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
(14) Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. [QS. Al Mu’minun: 12-14]
Masyaa Allah, begitu detail Allah menjelaskan proses penciptaan manusia, proses yang menunjukkan kebesaran Allah ุณุจุญุงูู ู ุชุนุงูู
Al-Qur’an bukan kitab sains, tetapi sains tidak akan menyelisishi Al-Qur’an.
---
Rasulullah tidak bisa membaca dan menulis. Hal tersebut bukan hal yang rendah bagi beliau. Hal tersebut adalah dalil pembuktian bahwa Al-Qur’an bukan buatan Rasulullah. Tidak ada pertentangan antar satu ayat dengan ayat yang lain.
Di zaman Rasulullah belum ditemukan mikroskop tetapi Islam sudah menjelaskan bagaimana proses perkembangan janin.
Sains berangkat dari pengamatan manusia, kadang-kadang keliru, kadang-kadang salah. Sedangkan Al-Qur’an adalah kalamullah, kebenarannya mutlak.
---
Dalam hadits pun, proses penciptaan manusia juga dijelaskan.
Dari Abu ‘Abdir-Rahman ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menuturkan kepada kami, dan beliau adalah ash-Shadiqul Mashduq (orang yang benar lagi dibenarkan perkataannya), beliau bersabda,
”Sesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah (bersatunya sperma dengan ovum),
kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) seperti itu pula.
Kemudian menjadi mudhghah (segumpal daging) seperti itu pula.
Kemudian seorang Malaikat diutus kepadanya untuk meniupkan ruh di dalamnya, dan diperintahkan untuk menulis empat hal, yaitu menuliskan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya.
Maka demi Allah yang tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan Dia, sesungguhnya salah seorang dari kalian beramal dengan amalan ahli surga, sehingga jarak antara dirinya dengan surga hanya tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir) mendahuluinya lalu ia beramal dengan amalan ahli neraka, maka dengan itu ia memasukinya.
Dan sesungguhnya salah seorang dari kalian beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir) mendahuluinya lalu ia beramal dengan amalan ahli surga, maka dengan itu ia memasukinya”. [Diriwayatkan oleh al Bukhari dan Muslim]
---
Al-Qur’an menjelaskan dengan daqiq (detail) tentang proses penciptaan manusia.
Makna “'Alaqah” dalam bahasa Arab:
• Sesuatu yang tergantung
• Darah tetapi sedikit (segumpal darah)
• Lintah
Dan semua makna tersebut bersesuaian dengan sifat janin.
Makna "Mudhghoh" dalam bahasa Arab:
• Segumpal daging/ daging yang kecil ukurannya
• Suatu makanan yang dilepeh
Hal tersebut dipraktekkan oleh salah seorang profesor dari US, beliau melepehkan makanan yang ada di mulut beliau. Lalu di makanan ada guratan gigi.
Janin pada fase 40 hari kedua (mudhgoh) juga terdapat guratan tersebut yang akan menjadi bakal tulang.
---
Usia 120 hari, apabila wanita keguguran, apakah nifas atau tidak?
๐ฑ Jika lebih dari 4 bulan maka darah keluar adalah nifas
๐ฑ Jika kurang dari 4 bulan, ada khilaf
๐ฝ Apabila janinnya belum utuh, itu bukan nifas
๐ฝ Apabila janinnya sudah utuh, maka itu nifas
---
Allah ุณุจุญุงูู ู ุชุนุงูู berfirman,
َูุฎُُُْูููู ْ ِูู ุจُุทُِูู ุฃُู ََّูุงุชُِูู ْ ุฎًَْููุง ู ِْู ุจَุนْุฏِ ุฎٍَْูู ِูู ุธُُูู َุงุชٍ ุซََูุงุซٍ
"Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan." [QS. Az Zumar: 6]
Makna "kejadian demi kejadian" = step step perkembangan janin yang telah dijelaskan di atas.
Makna “di dalam tiga kegelapan” = di dalam rahim ada tiga selaput
Kesesuaian ini menunjukkan kebesaran Allah.
---
Allah ุณุจุญุงูู ู ุชุนุงูู juga berfirman dalam Surat At Thariq: 5-7
ََْْููููุธُุฑِ ุงْูุฅِْูุณَุงُู ู ِู َّ ุฎَُِูู
(5) Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?
ุฎَُِูู ู ِْู ู َุงุกٍ ุฏَุงٍِูู
(6) Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,
َูุฎْุฑُุฌُ ู ِْู ุจَِْูู ุงูุตُّْูุจِ َูุงูุชَّุฑَุงุฆِุจِ
(7) yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.
Allah ุณุจุญุงูู ู ุชุนุงูู juga berfirman,
ุฃََูู ْ َُูู ُูุทَْูุฉً ู ِْู ู ٍَِّูู ُูู َْٰูู
Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim). [QS. Al Qiyamah: 37]
---
๐ป๐ป๐ป
Manfaat kita mengetahui proses penciptaan ini adalah agar kita sadar bahwa kita ini makhluk.
Apabila bukan karena kebaikan Allah, niscaya penciptaan kita tidak akan sebaik ini.
---
Ibu hamil juga diperhatikan oleh Allah, diantaranya adalah diberikan fitrah menyayangi anaknya.
Ketika hamil, sang ibu harus lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah. Apabila ketika hamil ibu senang berinteraksi dengan Al-Qur’an, mengikuti kajian, mencatat kajian, maka itu memengaruhi janin yang ada pada rahimnya.
Begitu pula apabila ketika hamil dia marah-marah atau perbuatan buruk lainnya, maka itu juga akan memengaruhi janinnya.
---
Atas banyak kebaikan yang telah ibu kita lakukan, itulah mengapa kita harus berbuat baik kepada ibu.
ََููุตََّْููุง ุงْูุฅِْูุณَุงَู ุจَِูุงِูุฏَِْูู ุญَู ََูุชُْู ุฃُู ُُّู ًَْูููุง ุนََٰูู ٍَْููู َِููุตَุงُُูู ِูู ุนَุงู َِْูู ุฃَِู ุงุดُْูุฑْ ِูู ََِูููุงِูุฏََْูู ุฅََِّูู ุงْูู َุตِูุฑُ
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." [QS. Luqman: 14]
Dalam hadits pun juga dijelaskan bahwa orang yang pertama kali harus dihormati adalah ibu.
---
๐น๐น๐น
Anak di dalam rahim dan ketika baru lahir belum membutuhkan ayahnya, dia membutuhkan ibunya. Karena ibunya lah yang mengandung dan menyusuinya.
Tetapi ibunya membutuhkan ayahnya.
Maka para suami, banyaklah mengalah, berilah pelayanan, berilah perlindungan agar ibu merasa nyaman dan anak pun otomatis akan merasa nyaman juga karena bonding anak dan ibu di waktu-waktu tersebut sangat kuat.
---
Selesai diringkas di Gn. Resimuka,
Denpasar, Bali.
27 Sya'ban 1441H.
Pertemuan ke-6 dari kajian Bimbingan Praktis dalam Mendidik Anak.
---
๐ฟ๐ฟ๐ฟ
Sesungguhnya seorang muslim yang hakiki, ia akan kagum dengan keagungan agama ini, karena Islam itu sejatinya adalah agama rahmah (kasih) sayang dan agama birr (kebajikan).
Sebagaimana Islam memperhatikan anak sebelum penciptaannya (maksudnya sebelum dikandung), sebagaimana telah berlalu pembahasannya, maka demikian pula islam memberi perhatian yang nyata terhadap anak di saat kehamilan, yaitu saat ia masih berupa janin di dalam rahim ibunya.
Karena itulah wanta hamil disyariatkan untuk tidak berpuasa dua saat Ramadhan lantaran (menjaga) janin yang dikandungnya,
Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ู ุณูู bersabda,
ุฅَِّู ุงََّููู ุนَุฒَّ َูุฌََّู َูุถَุนَ ุนَِู ุงْูู ُุณَุงِูุฑِ ุดَุทْุฑَ ุงูุตَّูุงَุฉِ َูุนَِู ุงْูู ُุณَุงِูุฑِ َูุงْูุญَุงู ِِู َูุงْูู ُุฑْุถِุนِ ุงูุตَّْูู َ ุฃَِู ุงูุตَِّูุงู َ
“Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla menghilangkan pada musafir separuh shalat. Allah pun menghilangkan puasa pada musafir, wanita hamil dan wanita menyusui.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Hanya saja ‘ulama berbeda pendapat apakah ibu hamil/menyusui yang tidak berpuasa, meng-qada, membayar fidyah, atau meng-qada dan membayar fidyah.
Tiap wanita kondisinya berbeda-beda.
๐พApabila wanita tersebut kuat dan yakin tidak membahayakan janinnya, maka dia tetap berpuasa. Jika memutuskan tidak berpuasa, wajibnya qada.
๐พ Jika wanita tersebut lemah dan merasa khawatir akan anaknya, maka dianjurkan tidak berpuasa. Yang lebih utama adalah qada, bukan fidyah. Apabila setelah Ramadhan dia yakin bisa meng-qada, maka meng-qada lebih baik.
๐พ Apabila ketika setelah Ramadhan waktu berlalu dan menjelang Ramadhan belum meng-qada karena kondisi yang tidak memungkinkan, maka boleh membayar fidyah. Contoh apabila dia yakin tahun ini hamil, tahun depan menyusui, tahun depan hamil lagi, maka lebih baik membayar fidyah.
Penulis lebih menguatkan agar wanita hamil tidak berpuasa untuk menjaga diri dan anaknya.
---
Dalam hadits disebutkan bahwa musafir juga diberi keringanan untuk tidak berpuasa.
Di zaman ini, ada orang yang berpendapat bahwa safar saat ini berbeda dengan safar di masa lalu. Mereka mengatakan bahwa safar di masa lalu itu berat, saat ini mudah, sehingga saat ini ketika safar, seseorang tidak perlu mengambil keringanan untuk tidak berpuasa.
Padahal, Allah ุณุจุญุงูู ู ุชุนูู adalah Rabb yang mengetahui segala hal yang terjadi, baik masa lalu, saat ini dan masa depan.
Syari’at kita bersifat universal dan berlangsung terus menerus hingga hari kiamat. Oleh karena itu, rukhsah bagi musafir juga berlaku di zaman ini, tetapi jika ia ingin melanjutkan puasanya, maka diperbolehkan.
Begitu juga wanita hamil, lebih baik mengambil rukhsah tersebut.
from @rumah_nano |
---
Sepantasnya bagi seorang ibu, ia mendoakan janinnya dan meminta kepada Allah agar menjadikannya anak yang shalih lagi baik, dan agar Allah menjadikannya anak yang bermanfaat bagi kedua orang tuanya serta seluruh kaum muslimin. Diantara doa yang mustajabah adalah doanya orang tua kepada anak.
Diantara hal yang dilakukan ibu untuk menjaga janinnya adalah:
๐Tidak memakan makanan yang membahayakan janinnya, tidak mengonsumsi obat-obatan tanpa pengawasan dokter
๐Tidak bekerja terlalu berat
๐Diharamkan bagi wanita merokok, terlebih ketika hamil, baik dia maupun suaminya. Apalagi mengonsmumsi narkoba.
---
Islam begitu menjaga janin. Syari’at islam menerangkan wajibnya kita menjaga janin. Islam mengatur hak yang dimiliki janin:
๐ป Allah mengharamkan pembunuhan janin, yaitu dengan aborsi, meskipun janin tersebut hasil berbuatan zina.
๐ป Setelah 120 hari, berlaku bagi janin tersebut hukum-hukum yang diatur dalam islam, contoh dia sudah punya hak waris.
---
Agama kita begitu luar biasa ketika menjelaskan step-step perkembangan bayi.
َََูููุฏْ ุฎَََْูููุง ุงْูุฅِْูุณَุงَู ู ِْู ุณَُูุงَูุฉٍ ู ِْู ุทٍِูู ﴿ูกูข﴾ ุซُู َّ ุฌَุนََْููุงُู ُูุทَْูุฉً ِูู َูุฑَุงุฑٍ ู ٍَِููู ﴿ูกูฃ﴾ ุซُู َّ ุฎَََْูููุง ุงُّููุทَْูุฉَ ุนَََููุฉً َูุฎَََْูููุง ุงْูุนَََููุฉَ ู ُุถْุบَุฉً َูุฎَََْูููุง ุงْูู ُุถْุบَุฉَ ุนِุธَุงู ًุง ََููุณََْููุง ุงْูุนِุธَุงู َ َูุญْู ًุง ุซُู َّ ุฃَْูุดَุฃَْูุงُู ุฎًَْููุง ุขุฎَุฑَ ۚ َูุชَุจَุงุฑََู ุงَُّููู ุฃَุญْุณَُู ุงْูุฎَุงَِِูููู
(12) Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
(13) Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
(14) Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. [QS. Al Mu’minun: 12-14]
Masyaa Allah, begitu detail Allah menjelaskan proses penciptaan manusia, proses yang menunjukkan kebesaran Allah ุณุจุญุงูู ู ุชุนุงูู
Al-Qur’an bukan kitab sains, tetapi sains tidak akan menyelisishi Al-Qur’an.
---
Rasulullah tidak bisa membaca dan menulis. Hal tersebut bukan hal yang rendah bagi beliau. Hal tersebut adalah dalil pembuktian bahwa Al-Qur’an bukan buatan Rasulullah. Tidak ada pertentangan antar satu ayat dengan ayat yang lain.
Di zaman Rasulullah belum ditemukan mikroskop tetapi Islam sudah menjelaskan bagaimana proses perkembangan janin.
Sains berangkat dari pengamatan manusia, kadang-kadang keliru, kadang-kadang salah. Sedangkan Al-Qur’an adalah kalamullah, kebenarannya mutlak.
---
Dalam hadits pun, proses penciptaan manusia juga dijelaskan.
Dari Abu ‘Abdir-Rahman ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menuturkan kepada kami, dan beliau adalah ash-Shadiqul Mashduq (orang yang benar lagi dibenarkan perkataannya), beliau bersabda,
”Sesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah (bersatunya sperma dengan ovum),
kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) seperti itu pula.
Kemudian menjadi mudhghah (segumpal daging) seperti itu pula.
Kemudian seorang Malaikat diutus kepadanya untuk meniupkan ruh di dalamnya, dan diperintahkan untuk menulis empat hal, yaitu menuliskan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya.
Maka demi Allah yang tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan Dia, sesungguhnya salah seorang dari kalian beramal dengan amalan ahli surga, sehingga jarak antara dirinya dengan surga hanya tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir) mendahuluinya lalu ia beramal dengan amalan ahli neraka, maka dengan itu ia memasukinya.
Dan sesungguhnya salah seorang dari kalian beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir) mendahuluinya lalu ia beramal dengan amalan ahli surga, maka dengan itu ia memasukinya”. [Diriwayatkan oleh al Bukhari dan Muslim]
---
Al-Qur’an menjelaskan dengan daqiq (detail) tentang proses penciptaan manusia.
Makna “'Alaqah” dalam bahasa Arab:
• Sesuatu yang tergantung
• Darah tetapi sedikit (segumpal darah)
• Lintah
Dan semua makna tersebut bersesuaian dengan sifat janin.
Makna "Mudhghoh" dalam bahasa Arab:
• Segumpal daging/ daging yang kecil ukurannya
• Suatu makanan yang dilepeh
Hal tersebut dipraktekkan oleh salah seorang profesor dari US, beliau melepehkan makanan yang ada di mulut beliau. Lalu di makanan ada guratan gigi.
Janin pada fase 40 hari kedua (mudhgoh) juga terdapat guratan tersebut yang akan menjadi bakal tulang.
---
Usia 120 hari, apabila wanita keguguran, apakah nifas atau tidak?
๐ฑ Jika lebih dari 4 bulan maka darah keluar adalah nifas
๐ฑ Jika kurang dari 4 bulan, ada khilaf
๐ฝ Apabila janinnya belum utuh, itu bukan nifas
๐ฝ Apabila janinnya sudah utuh, maka itu nifas
---
Allah ุณุจุญุงูู ู ุชุนุงูู berfirman,
َูุฎُُُْูููู ْ ِูู ุจُุทُِูู ุฃُู ََّูุงุชُِูู ْ ุฎًَْููุง ู ِْู ุจَุนْุฏِ ุฎٍَْูู ِูู ุธُُูู َุงุชٍ ุซََูุงุซٍ
"Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan." [QS. Az Zumar: 6]
Makna "kejadian demi kejadian" = step step perkembangan janin yang telah dijelaskan di atas.
Makna “di dalam tiga kegelapan” = di dalam rahim ada tiga selaput
Kesesuaian ini menunjukkan kebesaran Allah.
---
Allah ุณุจุญุงูู ู ุชุนุงูู juga berfirman dalam Surat At Thariq: 5-7
ََْْููููุธُุฑِ ุงْูุฅِْูุณَุงُู ู ِู َّ ุฎَُِูู
(5) Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?
ุฎَُِูู ู ِْู ู َุงุกٍ ุฏَุงٍِูู
(6) Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,
َูุฎْุฑُุฌُ ู ِْู ุจَِْูู ุงูุตُّْูุจِ َูุงูุชَّุฑَุงุฆِุจِ
(7) yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.
Allah ุณุจุญุงูู ู ุชุนุงูู juga berfirman,
ุฃََูู ْ َُูู ُูุทَْูุฉً ู ِْู ู ٍَِّูู ُูู َْٰูู
Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim). [QS. Al Qiyamah: 37]
---
๐ป๐ป๐ป
Manfaat kita mengetahui proses penciptaan ini adalah agar kita sadar bahwa kita ini makhluk.
Apabila bukan karena kebaikan Allah, niscaya penciptaan kita tidak akan sebaik ini.
---
Ibu hamil juga diperhatikan oleh Allah, diantaranya adalah diberikan fitrah menyayangi anaknya.
Ketika hamil, sang ibu harus lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah. Apabila ketika hamil ibu senang berinteraksi dengan Al-Qur’an, mengikuti kajian, mencatat kajian, maka itu memengaruhi janin yang ada pada rahimnya.
Begitu pula apabila ketika hamil dia marah-marah atau perbuatan buruk lainnya, maka itu juga akan memengaruhi janinnya.
---
Atas banyak kebaikan yang telah ibu kita lakukan, itulah mengapa kita harus berbuat baik kepada ibu.
ََููุตََّْููุง ุงْูุฅِْูุณَุงَู ุจَِูุงِูุฏَِْูู ุญَู ََูุชُْู ุฃُู ُُّู ًَْูููุง ุนََٰูู ٍَْููู َِููุตَุงُُูู ِูู ุนَุงู َِْูู ุฃَِู ุงุดُْูุฑْ ِูู ََِูููุงِูุฏََْูู ุฅََِّูู ุงْูู َุตِูุฑُ
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." [QS. Luqman: 14]
Dalam hadits pun juga dijelaskan bahwa orang yang pertama kali harus dihormati adalah ibu.
---
๐น๐น๐น
Anak di dalam rahim dan ketika baru lahir belum membutuhkan ayahnya, dia membutuhkan ibunya. Karena ibunya lah yang mengandung dan menyusuinya.
Tetapi ibunya membutuhkan ayahnya.
Maka para suami, banyaklah mengalah, berilah pelayanan, berilah perlindungan agar ibu merasa nyaman dan anak pun otomatis akan merasa nyaman juga karena bonding anak dan ibu di waktu-waktu tersebut sangat kuat.
---
Selesai diringkas di Gn. Resimuka,
Denpasar, Bali.
27 Sya'ban 1441H.
Comments
Post a Comment