Yudisium PKN STAN 2017
Bismillahirrahmanirrahim
Masih tentang kehidupan kampus,
*maaf kalau akhir-akhir ini blognya berisikan kehidupan kampus.
Lagi buka-buka foto dan nemu aja gitu tulisan yang wew.
Kali ini tentang Yudisium Politeknik Keuangan Negara STAN Tahun 2017.
πΎπΎπΎ
Yudisium adalah hal yang sangat dinanti oleh mahasiswa PKN STAN.
Betapa tidak?
Enam semester hidup dibawah bayang-bayang ancaman DO, pasti setiap yang kuliah disini ingin segera bebas dari ancaman itu.
Daan yaaa...
Alhamdulillah...
Hari itu datang juga...
15 September 2017.
Saat itu hari Jum'at.
Hari itu adalah hari terakhir dari rangkaian Yudisium PKN STAN 2017 yang berlangsung sejak tanggal 11 September 2017 untuk jurusan lain selain Akuntansi.
Pagi hari di hari itu, aku menuju kampus untuk membeli beberapa tangkai bunga.
Tangkai bunga untuk beberapa teman yang sudah aku pikirkan untuk mendapat bunga dariku.
Seingatku, Noveni dan Ismail adalah beberapa nama yang ada dalam list orang yang akan mendapat bunga dariku.
Yup, hari itu aku ingin menyelamati banyak orang.
Teman-teman seangkatan yang telah berhasil sampai ke titik itu.
Setelah membeli bunga di bendungan STAN, aku bertemu Rizky Amalia Putri a.k.a Putri yang baru selesai foto di air mancur bersama tim KTTAnya.
Saat itu, Putri minta ditemani mencari bunga untuk Yudisium nanti siang.
Aku antarlah dia sampai ke depan Gedung SC untuk mendapat penjual bunga dengan harga yang cocok.
Alhamdulillah sekali ada bunga buket dengan harga Rp50.000 saat itu.
Putri pun membeli bunga itu dan kami foto-foto bergantian di depan SC sambil memegang buket bunga tersebut.
Senang sekali rasanya saat itu :'
Memang belum resmi Yudisium sih, tapi aura Yudisium sudah terasa.
Aku pun mengantar Putri ke kos barunya dan aku langsung pulang ke kos Gurita Raya untuk persiapan Yudisium.
Beberapa saat sebelum berangkat ke Gedung SC, Fitriani Nur Azizah a.k.a Fitri mendatangiku yang saat itu ada di kamar Rafidah Nur Rahimah a.k.a Fida.
Rupanya Fitri mau memberi hadiah buket jajan kepada kami.
Dia membuatnya sendiri :"
So sweet.
Setelah shalat Dhuhur, aku dan teman-teman kos berangkat menuju Gedung SC PKN STAN.
Sesampainya disana, gedung SC sudah penuh dengan ribuan mahasiswa jurusan Akuntansi.
Yup ribuan!
Saat itu, angkatan kami yang akan di-yudisium berjumlah 1.463 mahasiswa.
Setelah menunggu beberapa saat, kami pun dipersilahkan masuk, tentunya dengan desak-desakan karena banyak sekali jumlah kami saat itu.
Aku dan teman-teman kelas duduk di bagian belakang karena bagian depan sudah penuh dan kami malas naik ke lantai dua.
Sedih, haru, senang, semua rasa campur aduk menjadi satu.
Ketika mendengar "telah resmi lulus tok...tok...tok...", kebahagiaan tak bisa aku sembunyikan saat itu.
Alhamdulillah.
Alhamdulillah.
Semua rasa takut akan ancaman DO tiap semester berhasil aku kalahkan.
Aku memang tidak ikut maju ke depan untuk diberi penghargaan, karena aku tidak berhasil meraih 10 peringkat tertinggi di angkatan.
Tetapi aku bangga, aku ada di peringkat 13 dari 1463 mahasiswa. Aku bangga pernah berusaha.
Selanjutnya adalah beberapa acara seremonial dan ditutup dengan do'a.
Selesai acara itu, acara sesungguhnya baru dimulai.
Yup!
Saling memberi hadiah satu sama lain,
saling memberi ucapan selamat satu sama lain,
dan berfoto bersama teman-teman,
adalah hal yang kami lakukan.
Aku ingat sekali, keluar dari Gedung SC, Risatui Nanda a.k.a Tui memelukku sambil menangis.
Dia terharu karena akhirnya lulus.
Aku pun berfoto dengan teman-teman kelas.
Saat itu Erik Darmawan a.k.a Erik lewat Gedung SC sehingga dia pun bisa ikut berfoto bersama kami.
Aku mendapat buket bunga dari sahabatku Ulfa Aprilia Rahmawati a.k.a Ulfa. Buket sederhana tapi baguus.
---
tiga tahun yang lalu aku disambut disini, Dinamika 2014.
Hari ini, di gedung yang sama, aku resmi menjadi alumni.
Tiga tahun disini penuh suka dan tak sedikit duka.
Setelah puas berfoto di SC, kami pun menuju spot lain untuk foto.
Yes, momen mengharukan ini tidak boleh aku lewatkan.
Aku pun shalat Ashar terlebih dahulu di MBM bersama Alfi Zuyyina Fithri a.k.a Alfi karena saat itu sudah masuk waktu shalat.
Setelah keluar dari Masjid, aku bertemu dengan Mbak Nofa, Rhistia Dewi a.k.a Tia dan Nurul Hidayati a.k.a Nurul yang menunggu kami, para penghuni kos jurusan Akuntansi untuk berfoto bersama.
Tia dan Nurul sudah yudisium di hari Senin karena mereka jurusan KBN.
Kami tidak bisa mengumpulkan semua anak kos saat itu, hanya ada Anggita Mawaddah Simanjuntak a.k.a Anggita dan Dita Desyana a.k.a Dita yang berhasil kami temui.
Alhasil, kami berfoto berenam (Aku, mbak Nofa, Tia, Nurul, Anggita, Dita).
Kami berfoto di dekat bendungan dengan berbagai properti yang dibawa oleh mbak Nofa dkk.
Ada balon, mahkota bunga, dll.
Aku pun kemudian melanjutkan perjalanan dan bertemu adik kelas SMA. Tidak disangka, dia membawa hadiah bunga saat itu untukku.
Kemudian aku menuju ke air mancur untuk foto-foto dan kemudian berencana pulang mengingat setelah maghrib ada acara Farewell jurusan Akuntansi 2014.
Di perjalanan pulang, aku melewati SC kembali. Kemudian aku berfoto bersama ukhti-ukhti yang ada di sana saat itu.
Ada Hasna Syarifatul Rasyidah a.k.a Hasna, Noveni Pertamawati a.k.a Noveni, Anggita, dan Alfi.
Capek? Pasti.
Tapi, bahagia sekali!
Dan aku menemukan tulisan yang aku buat beberapa hari setelah Yudisium...
Ini dia...
πππ
Ancaman DO telah membuatnya lupa akan mimpinya untuk menjadi seorang ilmuwan dan dia berjanji untuk berusaha lulus dari kampusnya di Bintaro.
Kampusnya telah membuat dia yang dulunya sangat ambis dan berusaha memperoleh nilai yg tinggi untuk tiap pelajaran menjadi seseorang yang sangat bersyukur dengan dinyatakan lulus dari tiap semester.
Kampusnya telah berhasil membuat dia sadar, apa guna menjadi pohon yang menjulang tinggi jika tidak bisa menjadi pohon yang rindang.
---
Sekian cerita kali ini.
Semoga siapapun yang membacanya bisa ikut bahagia dengan Yudisium kami.
Untuk mereka yang belum lulus, semangatlah!
Berjanjilah untuk lulus!
Berjanjilah untuk tidak malas-malasan.
Ditulis di Denpasar, Bali
12 Syawal 1441H.
Masih tentang kehidupan kampus,
*maaf kalau akhir-akhir ini blognya berisikan kehidupan kampus.
Lagi buka-buka foto dan nemu aja gitu tulisan yang wew.
Kali ini tentang Yudisium Politeknik Keuangan Negara STAN Tahun 2017.
πΎπΎπΎ
Yudisium adalah hal yang sangat dinanti oleh mahasiswa PKN STAN.
Betapa tidak?
Enam semester hidup dibawah bayang-bayang ancaman DO, pasti setiap yang kuliah disini ingin segera bebas dari ancaman itu.
Daan yaaa...
Alhamdulillah...
Hari itu datang juga...
15 September 2017.
Saat itu hari Jum'at.
Hari itu adalah hari terakhir dari rangkaian Yudisium PKN STAN 2017 yang berlangsung sejak tanggal 11 September 2017 untuk jurusan lain selain Akuntansi.
Bunga yudisiumku |
Pagi hari di hari itu, aku menuju kampus untuk membeli beberapa tangkai bunga.
Bunga yang dibeli |
Tangkai bunga untuk beberapa teman yang sudah aku pikirkan untuk mendapat bunga dariku.
Seingatku, Noveni dan Ismail adalah beberapa nama yang ada dalam list orang yang akan mendapat bunga dariku.
Yup, hari itu aku ingin menyelamati banyak orang.
Teman-teman seangkatan yang telah berhasil sampai ke titik itu.
Setelah membeli bunga di bendungan STAN, aku bertemu Rizky Amalia Putri a.k.a Putri yang baru selesai foto di air mancur bersama tim KTTAnya.
Saat itu, Putri minta ditemani mencari bunga untuk Yudisium nanti siang.
Aku antarlah dia sampai ke depan Gedung SC untuk mendapat penjual bunga dengan harga yang cocok.
Alhamdulillah sekali ada bunga buket dengan harga Rp50.000 saat itu.
Putri pun membeli bunga itu dan kami foto-foto bergantian di depan SC sambil memegang buket bunga tersebut.
Senang sekali rasanya saat itu :'
Memang belum resmi Yudisium sih, tapi aura Yudisium sudah terasa.
Aku pun mengantar Putri ke kos barunya dan aku langsung pulang ke kos Gurita Raya untuk persiapan Yudisium.
Beberapa saat sebelum berangkat ke Gedung SC, Fitriani Nur Azizah a.k.a Fitri mendatangiku yang saat itu ada di kamar Rafidah Nur Rahimah a.k.a Fida.
Rupanya Fitri mau memberi hadiah buket jajan kepada kami.
Dia membuatnya sendiri :"
So sweet.
Setelah shalat Dhuhur, aku dan teman-teman kos berangkat menuju Gedung SC PKN STAN.
Sesampainya disana, gedung SC sudah penuh dengan ribuan mahasiswa jurusan Akuntansi.
Yup ribuan!
Saat itu, angkatan kami yang akan di-yudisium berjumlah 1.463 mahasiswa.
Setelah menunggu beberapa saat, kami pun dipersilahkan masuk, tentunya dengan desak-desakan karena banyak sekali jumlah kami saat itu.
Aku dan teman-teman kelas duduk di bagian belakang karena bagian depan sudah penuh dan kami malas naik ke lantai dua.
Sedih, haru, senang, semua rasa campur aduk menjadi satu.
Ketika mendengar "telah resmi lulus tok...tok...tok...", kebahagiaan tak bisa aku sembunyikan saat itu.
Alhamdulillah.
Alhamdulillah.
Semua rasa takut akan ancaman DO tiap semester berhasil aku kalahkan.
Aku memang tidak ikut maju ke depan untuk diberi penghargaan, karena aku tidak berhasil meraih 10 peringkat tertinggi di angkatan.
Tetapi aku bangga, aku ada di peringkat 13 dari 1463 mahasiswa. Aku bangga pernah berusaha.
Selanjutnya adalah beberapa acara seremonial dan ditutup dengan do'a.
Selesai acara itu, acara sesungguhnya baru dimulai.
Yup!
Saling memberi hadiah satu sama lain,
saling memberi ucapan selamat satu sama lain,
dan berfoto bersama teman-teman,
adalah hal yang kami lakukan.
Aku ingat sekali, keluar dari Gedung SC, Risatui Nanda a.k.a Tui memelukku sambil menangis.
Dia terharu karena akhirnya lulus.
Aku pun berfoto dengan teman-teman kelas.
Saat itu Erik Darmawan a.k.a Erik lewat Gedung SC sehingga dia pun bisa ikut berfoto bersama kami.
Aku mendapat buket bunga dari sahabatku Ulfa Aprilia Rahmawati a.k.a Ulfa. Buket sederhana tapi baguus.
---
"Hal yang aku pikirkan ketika duduk di gedung SC hari ini adalah...
tiga tahun yang lalu aku disambut disini, Dinamika 2014.
Saat itu aku hanya berpikir,
apakah aku mampu bertahan disini? sanggupkah aku untuk tidak ter-Drop Out dari kampus ini?
jalan hidup seperti apa yg akan aku temui?
Dan ya, hari ini semua itu terjawab.
Dan ya, hari ini semua itu terjawab.
Hari ini, di gedung yang sama, aku resmi menjadi alumni.
Tiga tahun disini penuh suka dan tak sedikit duka.
Suka ketika menjalani perjuangan bersama dan duka ketika melepas teman yang tak lagi bisa bersama.
Terimakasih kepada Allah yang telah memilihkan aku jalan hidup terbaik untuk belajar peduli dan menyayangi."- Tulisan yang aku buat hari itu
Terimakasih kepada Allah yang telah memilihkan aku jalan hidup terbaik untuk belajar peduli dan menyayangi."- Tulisan yang aku buat hari itu
---
Yes, momen mengharukan ini tidak boleh aku lewatkan.
Aku pun shalat Ashar terlebih dahulu di MBM bersama Alfi Zuyyina Fithri a.k.a Alfi karena saat itu sudah masuk waktu shalat.
Setelah keluar dari Masjid, aku bertemu dengan Mbak Nofa, Rhistia Dewi a.k.a Tia dan Nurul Hidayati a.k.a Nurul yang menunggu kami, para penghuni kos jurusan Akuntansi untuk berfoto bersama.
Tia dan Nurul sudah yudisium di hari Senin karena mereka jurusan KBN.
Kami tidak bisa mengumpulkan semua anak kos saat itu, hanya ada Anggita Mawaddah Simanjuntak a.k.a Anggita dan Dita Desyana a.k.a Dita yang berhasil kami temui.
Alhasil, kami berfoto berenam (Aku, mbak Nofa, Tia, Nurul, Anggita, Dita).
Kami berfoto di dekat bendungan dengan berbagai properti yang dibawa oleh mbak Nofa dkk.
Ada balon, mahkota bunga, dll.
Aku pun kemudian melanjutkan perjalanan dan bertemu adik kelas SMA. Tidak disangka, dia membawa hadiah bunga saat itu untukku.
Kemudian aku menuju ke air mancur untuk foto-foto dan kemudian berencana pulang mengingat setelah maghrib ada acara Farewell jurusan Akuntansi 2014.
Di perjalanan pulang, aku melewati SC kembali. Kemudian aku berfoto bersama ukhti-ukhti yang ada di sana saat itu.
Ada Hasna Syarifatul Rasyidah a.k.a Hasna, Noveni Pertamawati a.k.a Noveni, Anggita, dan Alfi.
Capek? Pasti.
Tapi, bahagia sekali!
Dan aku menemukan tulisan yang aku buat beberapa hari setelah Yudisium...
Ini dia...
πππ
Di depan air mancur |
Dia adalah seorang kelahiran '96 yang lulus SMA pada tahun 2013.
Bercita-cita menjadi seorang dosen sekaligus ilmuwan karena mencintai ilmu kimia murni tetapi orang tuanya berharap dia menjadi seorang dokter.
Tidak menemukan titik temu, akhirnya dia memutuskan pindah ke Bintaro pada 2014 dengan setengah hati.
Ancaman DO telah membuatnya lupa akan mimpinya untuk menjadi seorang ilmuwan dan dia berjanji untuk berusaha lulus dari kampusnya di Bintaro.
Kampusnya telah membuat dia yang dulunya sangat ambis dan berusaha memperoleh nilai yg tinggi untuk tiap pelajaran menjadi seseorang yang sangat bersyukur dengan dinyatakan lulus dari tiap semester.
Kampusnya telah berhasil membuat dia sadar, apa guna menjadi pohon yang menjulang tinggi jika tidak bisa menjadi pohon yang rindang.
Dulu, dia sangat ingin melanjutkan kuliah S2 ke Jepang dgn disiplin ilmu Kimia murni.
Saat ini, keinginannya telah berubah.
Dia sadar, fitrahnya sebagai perempuan adalah bukan tentang karir, bukan tentang bersaing dalam hal jabatan dan kekayaan,
keinginanya sederhana, menjadi ibu yang selalu ada untuk anak-anaknya kelak dan memastikan anak-anaknya tumbuh dalam asuhan yang sesuai.
Dia sedang belajar banyak hal.
Belajar hal-hal yang ada diluar buku pelajaran.
Belajar membangun komitmen dengan diri sendiri, belajar ini dan belajar itu, dan dia memang sangat butuh untuk diingatkan untuk terus dan terus belajar.
Dia ingin mengucapkan terimakasih, kepada para dosen yg telah membimbingnya selama 3 tahun perkuliahan, kepada STANers 2014 terutama teman-teman jurusan Akuntansi, khususnya 1-2 G, 3-4 A, dan 5-6 V yang perlahan-lahan membantunya menjadi seseorang yang lebih tangguh untuk mengghadapi kehidupan.
Dia juga ingin mengucapkan terimakasih kepada siapapun yang telah hadir dalam hidupnya selama 3 tahun di perantauan,
yang dia yakin, tiap pertemuan dan perpisahan pasti memberikan pelajaran untuk dimaknai.
Terakhir, dia tidaklah sempurna,
dia banyak salah dan kekurangan,
maka dia memohon maaf atas kesalahan yang dia lakukan baik sengaja maupun tidak sengaja.
Jika ada yang baik dari dirinya, maka ambil dan tirulah,
jika banyak keburukan dari dirinya, maka buang jauh-jauh dan jangan ditiru.
Salam hormat dari dia,
Rahma Aziza Fitriana, A.Md.Ak.
Rahma Aziza Fitriana, A.Md.Ak.
Surabaya, 20 September 2017.
#yudisium
Sekian cerita kali ini.
Semoga siapapun yang membacanya bisa ikut bahagia dengan Yudisium kami.
Untuk mereka yang belum lulus, semangatlah!
Berjanjilah untuk lulus!
Berjanjilah untuk tidak malas-malasan.
Ditulis di Denpasar, Bali
12 Syawal 1441H.
Hadiah Yudisium yang aku dapat |
Comments
Post a Comment