Berbakti Pada Orang Tua Itu Hanya Sebentar
Bismillahirrahmanirrahim
Faidah hari ini...
Hari ini kembali diingatkan bahwa beramal di dunia itu hanya sebentar. Shalat hanya sebentar, menahan lapar karena berpuasa hanya sebentar, meninggalkan maksiat karena Allah hanya sebentar.
Dan juga, berbakti pada orang tua hanya sebentar...
Coba tanyakan pada mereka yang orang tuanya telah tiada, mereka pasti mengatakan bahwa berbakti pada orang tua itu hanya sebentar 🥀🥀
Namun, seringnya, kita yang orang tuanya masih ada, tidak bisa bersabar pada kekurangan orang tua yang semakin lanjut usia.
Kita tak bisa sabar menghadapi ocehannya, keluh kesahnya, bahkan perilakunya yang perlahan kembali menjadi anak-anak.
Kita selalu minta dimengerti tetapi susah memberi maklum kepada orang tua.
Padahal, jika orang tua qadarullah meninggal lebih dulu, kita pasti akan merindukan momen bersamanya.
Yaa Allah... 💧💧
Ampuni kami Yaa Allah, ampuni kami
رَّبِّ اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً
Kalau mau jujur, saat membaca doa ini dari lubuk hati, aku yakin tak ada anak yang tak menetes air matanya.
Aku yakin, seberapa buruk pun orang tua, pasti punya jasa dalam kehidupan anak. Pasti berusaha menjadi versi terbaik bagi anaknya.
Seberapa besar pun kesalahan orang tua, merekalah yang berperan besar hingga kita menjadi diri kita hari ini.
Bagi yang orang tuanya masih ada, jangan lupa kunjungi mereka. Lihatlah mereka. Mereka tak mengharap uang dan harta kita. Yang mereka harapkan adalah kabar kita, perhatian kita, kasih sayang kita.
Jika memungkinkan, jangan berjauhan dari mereka. Teringat perkataan salah seorang syaikh bahwasanya orang tua adalah perhiasaan di dalam rumah. Tanpa kehadirannya rumah menjadi gersang. Berbakti kepada mereka adalah pintu surga paling tengah.
Dari Abu Darda Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ
Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu, atau kalian bisa menjaganya. (HR. Ahmad 28276, Turmudzi 2022, Ibn Majah 3794, dan dihasankan Syuaib al-Arnauth)
Betapa indah bisa melihat wajah orang tua setiap hari. Wajah yang semakin hari semakin keriput. Wajah yang dulu selalu berusaha menenangkan hati kita ketika kita tantrum, wajah yang selalu bahagia melihat kebahagiaan kita, wajah yang berusaha menyembunyikan raut kesedihannya ketika kita sedih dan terluka.
Sungguh, betapa mengesalkanpun orang tua, dapat melihat wajahnya adalah nikmat yang luar biasa.
Bagi yang orang tuanya telah tiada, jangan lupa doakan, mintakan ampunan, sambung silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga mereka yang tak pernah terjalin, dan muliakan teman dekat mereka*. Jadilah orang baik agar pahala kebaikan terus mengalir bagi mereka.
*Lihat HR. Abu Daud No.5142
---
Bapak, ibuk, semoga adik bisa berkumpul bersama bapak ibuk di Surga, Aamiin.
Rumah adalah tempat dimana orang tuaku ada di sana |
Ditulis di Rungkut, Surabaya
9 Rabi'ul Tsani 1443H
Comments
Post a Comment