Memaksimalkan Bakti kepada Orang Tua sebelum Menjadi Orang Tua
Bismillahirrahmanirrahim
Acara ini diselenggarakan oleh Simal Indonesia. Materi disampaikan oleh Ustadzah Siwi Ummu Nabilah hafidzahallah.
---
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman pada Surat Al-Isra': 23-24
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
"Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil."
Kedua ayat tersebut menunjukkan kedudukan berbakti kepada orang tua. Hak makhluk ini, yaitu orang tua, mulia sekali karena digandengkan dengan hak Allah.
Dalam salah hadits pun, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya seorang sahabat tentang siapa yang paling berhak diperlakukan dengan perlakuan yang paling baik. Nabi kemudian menjawab, "Ibumu" sebanyak 3x.
Berbakti kepada orang tua menduduki kedudukan yang tinggi sekali. Hadits Ibnu Mas'ud menyatakan bahwa di antara amalan terbaik adalah birrul walidain.
Keutamaan birrul walidain:
- Merupakan amal yang paling Allah cintai
- Pintu surga yang paling besar -> Bagi yang masih diberi nikmat untuk mendampingi orang tua maka manfaatkan baik-baik. Maksimalkan pelayanan kita kepada beliau dan kita berharap mendapat pahala yang besar sekali dari birrul walidain
- Penggugur dosa-dosa dan sebab selamat dari neraka -> Atsar tentang ini banyak
- Mendapatkan ridha dari Allah Ta'ala
- Keberkahan dalam rizki dan bertambahnya umur
- Doanya terkabul -> Dalilnya adalah kisah tiga orang yang terperangkap di dalam gua. Orang tua yang ingin punya anak shalih dan shalihah adalah dengan berdoa. Agar doanya terkabul maka dia juga berbuat baik kepada orang tuanya.
- Memiliki anak yang berbakti kepada dirinya -> Salah satu kunci agar doanya terkabul adalah dengan berbuat baik kepada orang tuanya. Di antaranya juga, anaknya akan melihat contoh yang dilakukan orang tuanya. Jadi punya anak shalih itu tidak mendadak. Harus diusahakan dulu dengan berbuat baik kepada orang tua secara ikhlas
Karena birrul walidain adalah masalah hutang dan balas budi. Barang siapa yang sekarang berbakti kepada orang tuanya, maka anaknya akan berbakti kepadanya di masa yang akan datang Insyaa Allah. Dan sebaliknya.
Potret salaf dalam berbakti kepada orang tua
1) Haiwah bin Syuraih (seorang Imam/pemimpin muslim zaman dulu)
Beliau sedang mengajar lalu ibunya memanggilnya untuk berdiri dan menyuruhnya memberi makan ayam. Lantas beliau berdiri dan memberi makan ayam lalu kembali ke majelis ilmu.
2) Muhammad bin Al Munkadir rahimahullah, "Saya pernah melewati suatu malam untuk memijat kaki ibuku, Umar (saudara beliau) pun melewati malam dengan shalat. Tidak ada yang membuatku senang selain malamku lebih baik dari malamnya."
Cara berbakti kepada orang tua
1. Berkata baik dan lemah lembut, tidak memandang agama dan sifat orang tua
2. Menaati perintah selama bukan perkara maksiat
3. Memanggil keduanya dengan sebaik-baik panggilan, bukan namanya secara langsung
4. Mencium tangan dan kepala keduanya
5. Berinfak kepadanya dan berusaha memenuhi permintaan dan hal yang dibutuhkannya -> Nafkah wajib anak (laki-laki) kepada orang tua adalah jika orang tua miskin dan tidak sanggup bekerja. Dengan syarat anak punya kelebihan nafkah selain nafkah untuk anak istrinya. Anak perempuan tidak boleh menuntut suaminya untuk ikut menafkahi orang tuanya.
6. Mengajari keduanya hal-hal yang dibutuhkan dari perkara agama dan dunia. Contoh orang tua sedang sakit, diajari apakah boleh tayamum atau tidak, bagaimana shalat di atas bed, dll.
7. Memasukkan kebahagiaan dalam hati keduanya
Tidak wajib menaati perintah orang tua dalam perkara:
1. Maksiat
2. Untuk meninggalkan ibadah sunnah
3. Jika orang tua memerintahkan hal yang tidak ada kaitannya dengan kebaktian anak pada orang tua dan tidak membawa manfaat apapun bagi orang tua. Contoh orang tua menyuruh anak menjual mobil anak, menyuruh cucu sekolah di sekolah tertentu
4. Perkara yang dapat menyebabkan bahaya bagi si anak.Contoh anak memanggul barang yang banyak padahal anaknya sakit
Durhaka atau tidak durhaka bukan kacamata orang tua, tetapi kacamata syari'at. Jika orang tua mencap anak durhaka karena tidak menuruti perintah orang tua yang tidak seharusnya dilakukan, maka tidak perlu diambil hati
Ketaatan pada orang tua untuk meninggalkan hal mustahab/sunnah:
1. Diperintah untuk meninggalkan semua shalat sunnah atau amalam sunnah lainnya -> Tidak boleh taat
2. Karena ada manfaat bagi keduanya atau karena khawatir terjadi sesuatu yang benar adanya, bukan halusinasi semata -> Wajib taat
3. Karena ada tendensi hawa nafsu atau akibat dari kekurangan pada akal dan agama orang tua -> Tidak wajib taat. Contoh dalam hal pernikahan, sebagian orang tua mensyaratkan banyak hal untuk calon menantunya. Misal harus S2 dll. Hal ini tidak perlu ditaati. Bawa saja orang yang baik agamanya
Waspadai dosa durhaka kepada orang tua
Q & A
1. Orang tua sering memberli barang seperti baju baru yang sejatinya tidak terlalu dibutuhkan dan akhirnya menjadi tumpukan di rumah, anak harus bagaimana? Perilaku tersebut adalah isyraf atau berlebihan dalam hal mubah. Dinasihatkan agar mendonasikan bajunya agar tidak berat hisabnya.
2. Susah berbakti kepada ibu karena dulu diperlakuan tidak baik, bagaimana seharusnya? Di antara faktor pendorong untuk menunaikan hak orang tua adalah mengingat-ingat jasa orang tua. Ibunya ketika hamil dan melahirkan itu berat sekali. Mengasuhnya ketika kecil itu juga berat. Adapun kesalahan yang dilakukan orang tua, kita boleh mengakui kesalahan itu.
Namun, kita tidak boleh membalas dengan balasan yang semisal. Contoh jika orang tua suka melaknat, anak tidak boleh balik melaknat. Yakinilah bahwa Allah Yang Maha Membalas. Jika ada sesak di dalam dada, yakinilah Allah yang akan membalasnya. Bahkan jika kita ikut membalas, bisa jadi kita mampu, tetapi akan tercatat dosa bagi kita.
Terlepas apakah orang tua fasik, atau kafir sekali pun, anak tetap wajib berbuat baik kepada orang tua. Ingatlah bahwa kesabaran itu juga berpahala. Jika terlanjur keluar nada yang keras, maka istighfar. Jangan berputus asa, mumpung memiliki pintu surga yang terbuka, manfaatkan itu.
3. Ibu suka menceritakan aib keluarga kepada orang lain, bagaimana solusinya? Kebencian terhadap akhlak hendaklah tidak membuat kita benci terhadap orangnya. Jika kita dapati hal seperti itu, ingatkan ibu untuk tidak ember.
4. Apakah kepada mertua kita juga berbakti? Untuk mertua itu bukan berbakti bahasanya, tetapi berbuat baik kepada orang yang lebih tua. Bentuk berbuat baiknya tentu sedikit berbeda antara kepada orang tua dengan kepada mertua.
5. Bagaimana cara menambah kesabaran pada orang tua yang diktator?
Perlu banyak komunikasi dengan orang tua. Perlu banyak dimaafkan. Bisa jadi itu adalah hasil didikan orang tua di masa lalu. Kita berusaha agar nanti ketika sudah punya anak, kita tidak mencontoh hal tersebut. Mengubah orang tua tentu akan sulit sekali. Perlu membangun komunikasi face to face.
---
Selesai dirangkum di Surabaya
8 Rabi'ul Tsani 1444H
Comments
Post a Comment