Berdoa Masalah Hati
Bismillahirrahmanirrahim
Aku pernah berpikir mengapa aku tidak seberuntung orang lain. Sebutlah X yang dalam kurun waktu yang sama dengaku, dia saat ini telah menjadi pengajar kesana kemari dengan berbagai pengalaman yang tidak terhitung lagi.
Kami memulai di waktu yang sama tetapi bedanya aku kala itu tidak mendapat kurikulum yang benar sehingga masih kesana kemari sedangkan dia mendapat guru, tempat, dan kurikulum yang benar yang mengantarkannya hingga menjadi dirinya saat ini.
Iya, aku dan X seusia. Kami lahir di tahun yang sama. Bedanya kini aku adalah muridnya dan dia adalah guruku.
---
Jujur aku iri dengannya. Berat rasanya menghapus rasa iri ini karena memang itulah yang terjadi. Siapakah aku dibanding dia? Seberapa dalam ilmuku dibanding dengannya?
Dan sesungguhnya mengapa dulu jalanku tak semulus dia?
Setelah beberapa waktu dan merenungi kembali apa yang telah terjadi, barangkali aku tidak diberi nikmat yang sama dengannya karena jika aku yang diberi kemudahan-kemudahan itu aku akan jumawa.
Iya. Allah Maha Tahu. Allah paling tahu perihal hamba-hamba-Nya.
Hamba Allah yang bernama Rahma ini hatinya belum bersih. Jika diberi banyak kemudahan maka bisa jadi hatinya akan semakin kotor dengan penyakit sombong.
Adapun kesulitan-kesulitan yang dia hadapi sejatinya adalah hal yang akan membuatnya belajar bukan hanya tentang konten pelajaran, melainkan juga tentang keikhlasan.
---
Apalah arti kita menguasai banyak ilmu pengetahuan tetapi lupa pada perkara yang harus selalu kita perhatikan?
Masalah hati, hati, dan hati.
---
Jika aku pikir kembali, memangnya mengapa aku harus seperti X? Mengapa aku harus iri dengannya?
Bukankah aku iri hanya karena aku tidak tahu kehidupan X keseluruhannya? Bukankah yang aku lihat hanya enaknya saja.
Barangkali di balik nikmat yang ia dapatkan, ada ujian besar yang tengah ia rasakan. Bukankah baik rezeki dan ujian tidak akan pernah tertukar?
---
Maka untuk diriku sendiri, jangan lupa untuk minta kelapangan hati. Jangan lupa untuk minta diberi kemudahan mengeja rasa syukur dan memperbaiki hati. Jangan hanya minta ini itu perkara dunia saja. Berdoalah dengan detail masalah hati yang selama ini mungkin kau lupa untuk mendoakannya.
---
Ditulis setelah turun hujan.
Surabaya, 26 Jumadil 'Ula 1444H
Comments
Post a Comment