Tafsir Ijmali - Surat Ali Imran

Bismillahirrahmanirrahim

Masih dalam bahasan Tafsir Ijmali bersama Ustadz Nur Fajri Ramadhan hafidzahullah. Kali ini kita akan membahas tafsir Surat Ali Imran.

---

Ali Imran bermakna keluarganya Imran. Disebut surat keluarganya Imran karena Allah menyebutkan secara eksplisit tentang keluarga Imran pada ayat 33 - 63 dari surat ini. Mencakup Imran dan istri beliau, Hannah. Anak beliau, Maryam. Dan cucu beliau, Isa 'alaihissallam

Juga mencakup ipar Imran, yaitu Nabi Zakaria dan istrinya, Elisabeth. Dan keponakan Imran yaitu Nabi Yahya 'alaihissallam

Imran dan istri beliau tidak kunjung diberi keturunan. Sampai pada akhirnya Allah beri mereka keturunan setelah Hannah bernadzar untuk menjadikan anaknya sebagai abdi dalam Baitul Maqdis. Allah kabulkan keinginan mereka untuk memiliki anak tetapi mereka tidak mengira bahwa yang lahir adalah seorang anak perempuan. Walau demikian, nadzar tersebut tetap dilaksanakan.

Hal ini menjadi inspirasi Nabi Zakaria. Terlebih beliau melihat Maryam mendapat karamah berupa buah-buahan di bukan musimnya. Zakaria berdoa meminta keturunan padahal beliau sudah sangat tua. 

Jadi di Al Qur'an terdapat tiga pasutri yang sudah lanjut usia kemudian Allah beri keturunan. Yaitu:
  • Imran 66 th & Hannah 44 th. 
  • Zakaria 99 th & Elisabeth 88 th. 
  • Nabi Ibrahim 100 th & Sarah 90 th. 
Ketika kita mendengar Maryam binti Imran, jangan terbayang Musa bin Imran. Walaupun sama-sama anaknya Imran, apakah berarti saudara? Terlebih di Surat Maryam: 28 akan ada singgungan, "Wahai saudari Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah orang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina."

Harun kan saudara Musa, apakah berarti Maryam saudara Musa?

Musa bin Imran & Harun bin Imran itu 1800 tahun sebelum kisah Maryam binti Imran. Maka Imrannya Nabi Musa adalah Imran bin Qais yang jalur keturunannya sampai ke Lawi bin Ya'qub.

Adapun Maryam, beliau adalah Maryam binti Imran bin Masan yang kembali keturunannya ke Yahuda bin Ya'qub. 

Dan ini diterangkan dalam Hadits Shahih Muslim Nabi bersabda, "Ahli kitab di zaman dahulu biasa diberi nama dengan nama orang salih." Sampai hari ini pun kita dapati orang barat menggunakan nama para nabi atau orang salih di Al Kitab.

From instagram @aisha.n3


Pada surat ini terdapat sebuah doa pada ayat ke-8, yaitu...


رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
"Yaa Rabb kami, jangan jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi Karunia."

Tema besar Surat Ali Imran adalah keteguhan. Separuh awal adalah keteguhan terhadap pemikiran-pemikiran dari luar/tantangan eksternal. Separuh kedua adalah keteguhan terhadap tantangan internal. 

Perhatikan ayat ke-200 berikut ini.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertawakallah kepada Allah, supaya kamu beruntung."

Maka di bagian awal surat ini kita bisa melihat bagaimana perjumpaan Nabi dengan rombongan orang Nasrani dari Najran. Orang uskup datang ke Madinah lalu melakukan kebaktian di Masjid Nabawi. Mereka diizinkan tinggal di sana oleh Nabi lalu diistimewakan kemudian diajak masuk Islam lalu mereka tidak mau bahkan mendebat. Kemudian terjadi diskusi. 

Ini adalah bentuk bahwa Islam tangguh menghadapi tantangan eksternal. 

Di surat ini juga disebutkan perang Uhud. Ada peneguhan internal, mengingatkan kesabaran, taubat, sadar ketika kegagalan perang Uhud. Mengingatkan jangan sampai berpecah belah. Juga perintah amar ma'ruf nahi mungkar

---

Selesai ditulis di Rungkut, Surabaya

Comments

Popular posts from this blog

Ikhtiar Persalinan Normal pada Anak Pertama

Doa Kami dalam Namamu

Assalamu'alaikum Baby H!