Bertahan dalam Keyakinan Akan Dikabulkannya Doa

Bismillahirrahmanirrahim

Tulisan di blog lama tahun 2018. Mau repost di sini dengan sedikit koreksi tanda baca.

Fyi tulisan ini aku tulis waktu belum nikah, belum terlalu oke dalam tata bahasa, dan belum terlalu intens ngeblog lagi setelah bertahun-tahun vakum. Jadi mohon dimaafkan kalau tulisannya acak adut.

Selamat membaca ✨

---

Dulu di Bintaro, aku punya teman-teman belajar bahasa Arab. Mereka ini rata-rata kelahiran 70 akhir dan 80 an. Yang hebat dari mereka, tiap mereka punya ujiannya masing-masing dan mereka kuat menghadapinya, diantaranya:
✔ Ammah (artinya: tante) I***n: diuji dengan sakit yang terindikasi dari sihir
✔ Ammah R**a: diuji dengan sudah lebih dari 10 th menikah dan blm pny anak
✔ Kakak A**l: diuji dengan penyakit mata, yang kadang bisa melihat dan kadang ga bisa lihat
✔ Kakak C***a: diuji dengan belum ada pasangan hidup
✔ Kakak R***a: diuji dengan penolakkan dari keluarga karena berhenti bekerja dan belum ada pasangan hidup

Kali ini, aku mau cerita tentang kakak R***a. Kakak R ini adalah orang asli Tangsel yang dulu kuliah di ITS. Selepas kuliah, beliau lanjut kerja di perusahaan bertempat di Sumatera. Karena satu dan lain hal, beliau merasa banget kalau kerja di luar rumah itu nggak nyaman dan memutuskan berhenti kerja, padahal waktu itu kakak R belum hijrah.

Mengarungi perjalanan hidup

Kepulangan beliau ke rumah disambut secara fisik, tetapi tidak secara bathin. Orang tua beliau kecewa. Kecewa karena sudah susah payah menyekolahkan dan beliau berhenti kerja. Beliau memutuskan merintis bisnis di rumah. Waktu itu tahun 2014 kalau ga salah.

Akhirnya, bertemulah beliau dengan kami semua di Takhassus Al Barkah Bintaro pada tahun 2015. Lambat laun, hidayah datang kepada beliau. Beliau menjadi semakin kuat dan tangguh mengahadapi cobaan, terlebih waktu itu usia beliau juga sudah cukup umur dan belum punya pasangan hidup. Beliau ini salah satu yang paling tangguh di kelas, yang paling rajin ngerjain tugas.

Long story short, jalan terjal itu mulai menyingkir. Bisnis beliau bisa dibilang sukses di tahun 2017. Sampai-sampai beliau bilang, "Ibuku ya sekarang udah bisa bilang, 'enaknya kerjanya di rumah, tidur-tiduran, uang dateng gitu aja' "

Cerita ini memang menyenangkan didengar, haha tapi itu kan sekarang, pasti dulu sulit banget menghadapi kondisi ditolak oleh keluarga.

---

Aku tahu, waktu itu beliau mungkin sudah was-was, mengingat usia sudah 27 keatas dan belum ada pasangan hidup. 

Namun, hal yang membuat aku sangat salut adalah....kakak R begitu taat pada Allah. 

Tetep rajin kajian, rajin masuk kelas bahasa Arab, giat belajar tahsin, menjaga tutur kata, ga mau naik ojek, dll. Ga sedikitpun aku liat beliau berusaha make up biar tambah cantik, atau upaya-upaya lain yang dilarang oleh Allah. Beliau juga ga sama sekali PDKT sama ikhwan, engga sama sekali. Padahal udah masuk usia kritis.

---

Daan sampai pada akhirnya...
undangan kakak R ada di grup 🍃🍃

Waktu ditanya-tanya gimana prosesnya, beliau jawab kurang lebih
"Iya Ma, sebelum ta'aruf sama ini, pernah ta'aruf beberapa kali tapi gagal, pernah juga sampai ibuku nangis dan yaudah sampai ga tau lagi harus gimana (mungkin karena ibunya juga sudah khawatir mengingat usia), akhirnya Allah tunjukkan yang terbaik.

Yang aku sebut dalam do'a, semoga Allah mempertemukan aku dengan orang yang aku dan keluargaku ridha kepadanya sebagaimana dia dan keluarganya ridha kepadaku."


Yaa Rabb 💦

Dan rasa kagum itu semakin bertambah ketika dateng ke nikahan kakak R. Walimahnya sederhana, di rumah makan dan hanya mengundang beberapa teman dan saudara.

Tidak ada musik, tidak ada penyanyi. Tempat perempuan dan laki-laki terpisah, padahal itu di rumah makan biasa, tapi bisa dipisahin gitu.

Dan si kakak R kelihatan banget buat menjaga make up. Bener-bener tipis banget, banget! Dan beliau juga pakai baju gamis biasa, bukan baju nikah yang mewah-mewah gitu. Bisa se-taat gitu ya kak 💖

Waktu ngeliat kakak R foto ama suami, kami bilang mereka mirip, iya emang mirip. Rasanya bahagia banget liat kakak R udah keluar dari ujiannya.

Aku tahu, hal hebat yang aku pelajari dari kakak R adalah bertahan dalam keyakinan akan dikabulkannya do'a. Beliau ga cuma berdo'a, tetapi juga berusaha taat pada Allah. Dan mungkin itulah, sebab mudahnya dikabulkan do'a beliau.


*Epilog
Maka jika ada orang lain yang kau lihat begitu mudah dikabulkan do'anya sedang kamu tidak, jangan hasad atau sakit hati, tetapi periksalah kembali, dosa apa yang telah kamu lakukan yang menyebabkan do'amu tidak kunjung dikabulkan.
Daan...bertaubatlah, ikutilah perbuatan burukmu dengan perbuatan baik.


---

Selesai di repost di Stasiun Semarang Poncol
11 Rajab 1444H

Comments

Popular posts from this blog

Ikhtiar Persalinan Normal pada Anak Pertama

Doa Kami dalam Namamu

Assalamu'alaikum Baby H!