Mulai dari Nol Lagi
Bismillahirrahmanirrahim
Tidak semua orang langsung menemukan jalan hidupnya. Setidaknya inilah pelajaran hidup berharga yang aku dapat 10 tahun terakhir.
Hari ini, secara mendadak aku mendapat balasan e-mail dari MUI. Tanpa persiapan apapun, aku harus menghadiri zoom hari ini.
Di luar dugaanku, mereka hanya mempersilahkan kami berbicara dalam Bahasa Arab saja. Mereka tidak mengizinkan kami berbicara Bahasa Indonesia.
Sontak aku begitu kaget. Walau Alhamdulillah aku paham apa yang mereka katakan, tetapi untuk berbicara, aku tidak sepercaya diri itu.
---
Aku tahu ini adalah sebuah konsekuensi yang harus aku jalani ketika memutuskan mengambil jalan yang berbeda dari apa yang aku geluti selama ini. Berasal dari sekolah negeri yang mengejar prestasi duniawi, aku tidak tumbuh dalam lingkungan yang menggunakan Bahasa Arab sebagai pengantar sehari-hari.
Mulai dari nol lagi. Barangkali itulah yang begitu menggambarkan kondisiku selama ini.
Beralih haluan dari ilmu dunia ke ilmu diin, artinya aku harus siap berada di belakang. Aku harus mengejar ketertinggalan.
---
Hai! aku tidak sendirian. Ada begitu banyak orang yang jalan hidupnya juga demikian. Baru menemukan 'bidangnya' ketika ia terlanjur terjun ke dunia yang lain. Dan harus menghadapi konsekuensi untuk mulai dari awal lagi untuk menjadi profesional di bidang yang akan digeluti.
---
Kesempatan itu masih ada.
Tidak ekspert saat ini bukan berarti tidak akan ekspert selamanya bukan?
Tugasku hanya berjuang dan melakukan yang terbaik.
Tugasku hanya mencoba.
Dan aku tahu, Allah lah yang paling berhak menentukan yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya.
---
Ditulis di Surabaya, 5 Ramadhan 1444H
Comments
Post a Comment