Membangun Memori

Bismillahirrahmanirrahim

Menuju 4 tahun pernikahan dan belum punya momongan, ada begitu banyak realita kehidupan yang menjadi sebab syukur tak berkesudahan.

Bahwasanya kami memang diberi waktu untuk lebih dekat satu sama lain. Diberi waktu untuk membangun bonding dan menyatukan pikiran.

Jujur, aku tidak tahu bagaimana jadinya jika orang yang sebelum menikah tidak pacaran seperti kami langsung diberi anak.

Belum selesai membangun ikatan sebagai pasangan halal, sudah harus mengurus buah hati yang akan menyita perhatian.

Aku tak mengatakan bahwa punya anak itu merepotkan, tetapi realitanya ketika anak hadir, perhatian kepada pasangan akan semakin berkurang.

Istri repot mengurus bayi yang setiap detik membutuhkan kehadirannya. Pun juga suami semakin sibuk mencari rezeki yang halal karena kewajiban menfakahi semakin besar.

Esensi sebagai pasangan hidup yang saling mengisi jiwa dan relung hati sering kali terabaikan karena keharusan memenuhi tiap-tiap kewajiban.

---

Masa itu mungkin akan datang jika Allah berkehendak. Masa ketika aku tak bisa lagi fokus mengurus kebutuhan suamiku dan harus pandai-pandai membagi waktu sebagai seorang istri dan ibu.

Dan alih-alih berharap ingin punya ini dan itu yang belum aku miliki, aku memilih mensyukuri segenap hal yang terjadi dalam hidupku hari ini.

Karena barangkali aku akan rindu masa-masa ini.

Masa ketika kami masih berdua dan menggunakan waktu-waktu kami untuk bersama.

Masa kami saling absurd satu sama lain dan berdiskusi tentang hidup yang begitu menantang kedepannya.

Suamiku adalah sahabat terbaikku.

Teman hidupku adalah teman berjuangku.

Ketika aku merasa kerdil dan tak tahu langkah apa yang harus diambil, aku punya teman yang punya pandangan lain yang mengikis rasa tak nyaman bagai batu-batu kerikil.

Kita semua berproses dan kita butuh teman untuk berproses kan?

Kita semua punya rasa insecure dan kita butuh bertukar pikiran untuk menumbuhkan rasa syukur kan?

---

Karena memiliki anak bukan sekedar punya. Memiliki anak adalah tentang tanggung jawab. Sudahkah kamu menyiapkan segala sesuatunya? Segala sesuatu yang membantumu menjaga anakmu di dunia yang semakin kesini semakin kesana?

---

Ditulis dengan penuh syukur
Madiun, 3 Syawwal 1444H

Taqabbalallahu Minna wa Minkum



Comments

Popular posts from this blog

Ikhtiar Persalinan Normal pada Anak Pertama

Doa Kami dalam Namamu

Assalamu'alaikum Baby H!