Sebuah Refleksi bagi Seorang Pengajar
Bismillahirrahmanirrahim
Pagi ini, barangkali memang tidak seperti biasanya. Aku yang biasanya bisa sabar ketika murid lupa kaidah, jadi agak kecewa ketika mereka ditanya tetapi tidak bisa menjawab.
Bukan apa-apa, aku merasa kaidah yang aku tanyakan ke mereka adalah hal yang sudah berulang kali aku sampaikan. Lalu, mengapa ketika ditanya berulang kali mereka tidak bisa menjawabnya?
Wisuda Maret 2023 yang lalu |
Sepertinya aku perlu melakukan refleksi diri. Barangkali ketidakpahaman mereka adalah cerminan dari kesalahan atau dosa yang aku lakukan.
Siapa sih guru yang ingin muridnya tidak paham? Aku rasa semua guru akan sedih luar biasa ketika muridnya sulit memahami pelajaran.
Namun, di sini lah letak refleksinya. Adakah dosa dan kesalahanku ikut mengambil peran dalam ketidakpahaman mereka. Bisa jadi karena dosaku, ilmu itu sulit sampai. Atau bisa jadi karena kesalahanku, Allah menguji aku dengan murid-murid yang enggan murajaah hingga tidak paham dengan apa yang aku sampaikan.
Aku jadi ingat pesan atasanku sebelum aku resign dulu. Beliau mengatakan kurang lebih begini, "Mengajar itu kalau tujuannya agar murid paham saja, pasti akan lelah..."
Dan barangkali saat ini aku sedang diuji di fase ini. Fase untuk lebih bersabar menghadapi mereka yang Allah uji dengan ketidakpahaman. Fase untuk bersabar menghadapi diriku sendiri agar tidak jatuh pada lubang dosa dan kemaksiatan.
Bagaimanapun, seorang guru itu digugu dan ditiru. Jika aku tidak memberi contoh yang baik, bagaimana nasib murid-muridku?
---
Dibalik semua fase ini, sungguh akulah yang paling mendapat manfaat dari kelas-kelas yang terselenggara.
Karena aku mau tidak mau harus belajar lebih dulu sebelum memulai kelas. Aku harus banyak murajaah. Aku harus banyak mengulang-ulang kaidah. Dan tentunya aku harus walk the talk.
Berusaha menyingkirkan kemalasanku untuk meng-upgrade diri dalam hal Bahasa Arab.
---
Semoga Allah mudahkan segala proses ini. Barangkali nanti aku akan rindu momen-momen ini.
Entah apa yang terjadi di bulan Januari nanti. Semoga Allah mudahkan aku tetap bermanfaat di muka bumi ini.
Seorang guru harus upgrade ilmu. |
Hikmah dibalik keguguran kala itu. Ternyata aku diminta belajar Balaghah dulu. |
---
Ditulis di Jambangan, Surabaya
3 Muharram 1445H
Comments
Post a Comment