Akuntansi dan Haji
Bismillahirrahmanirrahim
2017 yang lalu aku pernah mengatakan pada temanku bahwa aku tidak ingin berhubungan dengan Akuntansi untuk sementara waktu.
Iya, setelah lulus kuliah kala itu, aku ingin mengambil sedikit jeda dengan Akuntansi. Salah satu alasannya karena aku tidak menemukan kebermanfaatannya dalam hidupku. Aku skeptis karena Akuntansi yang aku pelajari seringkali membuatku menghitung bunga atau hal yang dilarang syari'at lainnya.
Aku bingung, untuk apa aku belajar ini semua? Mengapa waktuku digunakan untuk mempelajari hal yang tidak berguna untuk memperkuat umat Islam? Mengapa aku harus terjebak di jurusan yang bahkan aku tidak tahu tujuan belajar ini untuk apa?
Iya, STAN memang bukan pilihanku. Aku dipaksa secara halus untuk kuliah di sana. Memenuhi ekspektasi keluarga yang tentu ingin yang terbaik untukku.
---
Tahun demi tahun berlalu. Ketika bekerja sebagai PNS Kementerian Keuangan, aku tetap skeptis dan tidak berminat menyentuh lagi materi-materi kuliah terkait Akuntansi. Sayangnya, orang tuaku lagi-lagi memaksaku secara halus. Kali ini aku diminta untuk melanjutkan kuliah. Karena aku tidak mau memperpanjang masa studi, pilihanku jatuh hanya pada jurusan yang linier, yaitu Akuntansi lagi.
---
Di masa ketika Allah mudahkan aku resign dan mulai menjalani pilihan hidupku sendiri, perlahan Allah tunjukkan manfaat Akuntansi dalam kehidupan nyata. Sedikit demi sedikit rasa skeptisku pada jurusan yang aku geluti beberapa tahun terakhir mulai runtuh. Allah memberi aku petunjuk bahwa ilmu ini begitu luas kebermanfaatannya. Termasuk untuk memperkuat umat Islam sebagaimana yang aku inginkan.
Dan inilah salah satu realisasi dari kebermanfaatan itu. Rumus yang dulu aku pelajari di bangku kuliah ternyata bisa digunakan untuk memperkirakan ONH bertahun-tahun lagi. Iya, aku tidak pernah menyangka bahwa Allah akan memberi aku petunjuk untuk menggunakan ilmu ini di koridor yang sesuai syari'at.
Ternyata, salah satu hikmah aku dipaksa secara halus untuk kuliah di STAN adalah agar aku bisa memberi manfaat kepada umat Islam lewat jalur menghitung biaya haji. Ternyata Allah menitipkan ilmu ini untuk menyederhanakan segala ke-overthinking-anku dan teman-temanku terkait persiapan dana haji. Iya, ternyata biidznillah menyiapkan dana haji tidak serumit itu ketika sudah punya ilmunya.
---
Pada akhirnya aku menyadari bahwa Akuntansi hanyalah tools. Ia bisa digunakan untuk kebaikan, pun bisa disalahgunakan ke arah keburukan.
Segala puji hanya milik Allah yang telah memberi aku petunjuk dan mempertemukan aku dengan data-data yang aku cari selama ini. Data-data yang kemudian mengantarku untuk menemukan bagaimana cara efektif untuk menyiapkan dana haji. Data-data yang dengan izin Allah membuat aku tidak takut bermimpi untuk merealisasikan haji.
Karena ternyata haji memang serealistis itu untuk diperjuangkan!
---
Selesai ditulis menjelang Subuh
2 Dzulhijjah 1445H
Tolong undanglah aku dan suami untuk haji Ya Allah
Engkaulah yang mendengar segala doa
Comments
Post a Comment